SURAU.CO – بسم الله الرحمن الرحيم, Dunia hanyalah tempat singgah, akhirat adalah tujuan abadi. Semoga Allah ﷻ menjadikan tulisan ini sebagai pengingat agar kita menyiapkan bekal terbaik untuk hari pertemuan dengan-Nya.
Pendahuluan : Dakwah tauhid, mengajak kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih, belakangan ini kerap difitnah sebagai pemicu terorisme.
Ustadz-ustadz yang menyebarkan manhaj Salaf seperti Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah, Ustadz Firanda Andirja, Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Ustadz Khalid Basalamah dan lainnya dituduh mendoktrin pengikutnya untuk takfir (mengafirkan orang lain), bahkan dianggap sebagai pintu gerbang menuju radikalisme.
Apakah benar ?
Mari kita bongkar fitnah ini dengan logika tajam, dalil kuat, dan fakta lapangan berdasarkan manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Tuduhan Salafi Suka Mengkafirkan = Fitnah Besar
Manhaj Salaf sangat ketat dalam masalah takfir (pengkafiran).
Tidak setiap orang yang berbuat salah atau bid’ah langsung dikafirkan.
Salafi membedakan antara kufur besar dan kecil, dan mewajibkan terpenuhinya syarat-syarat serta hilangnya penghalang sebelum mengkafirkan seseorang.
“Aku tidak mengkafirkan seorang pun dari umat Muhammad karena dosa, kecuali jika dia menghalalkannya.” (Ibnu Taimiyah – Majmu’ al-Fatawa 3/229)
Justru yang terbiasa melakukan takfir sembarangan adalah kaum Khawarij dan para teroris. Salafi membantah mereka dengan hujjah, bukan malah meniru jalan mereka.
Tuduhan Salafi = Radikal dan Teroris = Kebohongan Besar
Salafi adalah musuh ideologi terorisme.
Ratusan kajian dan tulisan ulama Salafi membongkar penyimpangan ISIS, Al-Qaeda, JAD, NII, dan kelompok radikal lainnya.
Contohnya :
Buku “Mewaspadai Pemikiran Khawarij dan Terorisme” karya Ustadz Yazid Jawas.
Kajian Ustadz Firanda dan Ustadz Syafiq membantah radikalisme, menyuruh sabar terhadap pemimpin yang zhalim.
Fatwa Syaikh Bin Baz : “Membunuh orang-orang yang tak bersalah dan meledakkan bom di negeri Islam adalah kejahatan besar dan termasuk perbuatan teroris.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 7/120)
Salafi Mentaati Penguasa Muslim, Bukan Memberontak
Berbeda dengan kelompok radikal yang menghalalkan darah penguasa, Salafi justru mengajarkan sabar dan taat kepada pemimpin selama tidak diperintahkan maksiat.
Rasulullah ﷺ Bersabda : “Dengarlah dan taatilah pemimpinmu, meski punggungmu dipukul dan hartamu dirampas.” (HR. Muslim no. 1847)
Inilah sebabnya para teroris membenci ulama Salafi.
Mereka menyebut Salafi sebagai “penjilat pemerintah” karena tidak mau memberontak.
Maka, menyamakan Salafi dengan teroris adalah tuduhan yang batil dan terbalik logikanya.
Kenapa Mereka Fitnah Salafi ? Karena Tidak Mampu Membantah Ilmunya !
Musuh-musuh dakwah Salaf tidak punya dalil kuat untuk membantah isi dakwahnya.
Maka mereka menyerang dengan propaganda murahan :
Menuduh “keras”,
Menuduh “mudah mengkafirkan”,
Menuduh “radikal” dan “anti kebhinekaan”.
Padahal, yang disampaikan ulama Salafi adalah murni dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan penjelasan para sahabat dan ulama terdahulu.
Kalau ada yang menolak, bantahlah dengan ilmiah — bukan dengan fitnah keji.
Dakwah Salafi Itu Ilmiah dan Damai
Ustadz Salafi berbicara dengan ilmu:
Mengajarkan tauhid,
Menjelaskan bahaya syirik,
Meluruskan bid’ah,
Menjaga akhlak dan adab.
Kita melakukan segala sesuatu dengan dalil, tanpa melibatkan emosi, tanpa menerapkan paksaan, dan tanpa menggunakan kekerasan.
Mereka membagikan ribuan kajian online tanpa sepatah pun seruan kekerasan.
Penutup: Kapan Kebohongan Akan Berakhir ?
Allah ﷻ berfirman : “Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir membencinya.” (QS. Ash-Shaff: 8)
Yang menyebar kebencian kepada dakwah Salafi akan terus memfitnah.
Tapi kamu tidak bisa menutupi kebenaran.
Dakwah ini tetap akan tersebar, karena ia membawa warisan para Nabi : dakwah tauhid dan sunnah.
Kesimpulan :
Menuduh Salafi sebagai teroris adalah fitnah besar, tidak berdasar ilmu dan fakta.
Justru Salafi adalah benteng terakhir yang menjaga umat dari pemikiran Khawarij dan kekacauan akidah.
Maka jangan tertipu oleh propaganda. Pelajari dulu isi dakwahnya, baru nilai dengan jujur.
Jika ingin dakwah yang bersih, ilmiah, dan jauh dari fanatisme buta — pelajarilah manhaj Salaf. Barakallahu fiikum.
HIDAYAH kuasa Allah ﷻ
HIDAYAH adalah karunia Allah ﷻ. Siapa yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah dengan PEMAHAMAN SALAF, dia berada di jalan lurus.
Semoga Allah ﷻ memberi HIDAYAH kepada kita dan seluruh kaum muslimin. Sebarkan artikel ini sebagai jalan HIDAYAH untuk diri sendiri dan orang lain.
Rujukan : Ahlus Sunnah wal Jama‘ah yang konsisten menegakkan TAUHID dan SUNNAH. Wallāhu A‘lam, Ustad Firanda Andirja Hafidzahullah (Eya Chaca)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
