SURAU.CO – Sejak awal penciptaan manusia, kisah permusuhan antara Iblis dan manusia telah Allah abadikan dalam Al-Qur’an. Permusuhan ini menjadi peringatan nyata bahwa ada musuh yang terus mengintai setiap langkah manusia. Iblis, makhluk yang membangkang ketika diperintah untuk sujud kepada Nabi Adam. Akibat kesombongannya, iblis diusir ole Allah dari surga.
Dalam sejumlah literatur Islam, disebutkan iblis hanya mengajukan satu permintaan kepada Allah SWT sebelum keluar dari surga. Kemunculan tersebut yaitu menggiurkan Nabi Adam AS dan seluruh keturunannya hingga menjadi penghuni neraka.
Iblis melakukan segala upaya dan tipu muslihat untuk menggoda manusia. Kita diharuskan waspada terhadap upaya yang dilakukan iblis. Ia tidak pernah tidur, tidak pernah lelah, dan selalu mencari cara agar manusia tergelincir dari jalan Allah.
Al-Qur’an menjelaskan dengan jelas bagaimana strategi Iblis dalam mempengaruhi manusia. Strategi itu halus, terencana, dan sering kali tidak disadari. Oleh karena itu, kita perlu memahami cara kerja Iblis agar bisa menghindari jebakannya.
1. Menyusup dengan Bisikan Halus
Strategi pertama Iblis adalah membisikkan godaan ke dalam hati manusia. Allah berfirman dalam surat An-Nas ayat 4–5:
“Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia.”
Iblis tidak datang dengan suara lantang atau ancaman terbuka. Ia bersembunyi di balik bisikan hati, membuat manusia merasa bahwa keinginan buruk berasal dari dirinya sendiri. Dengan cara ini, banyak orang tidak sadar bahwa mereka sedang digoda. Bisikan itu bisa berupa ajakan menahan ibadah, rasa malas berbuat baik, atau dorongan melakukan dosa kecil yang dianggap sepele.
2. Menghiasi Keburukan agar Terlihat Indah
Al-Qur’an menyatakan bahwa Iblis memiliki kemampuan menghias keburukan sehingga tampak indah di mata manusia. Dalam surat Al-Hijr ayat 39, Iblis berkata:
“Ya Tuhanku, karena Engkau telah memutuskan aku sesat, maka pasti aku akan memberikan (yang buruk) bagi mereka di bumi, dan pasti aku akan mengirim mereka semuanya.”
Inilah salah satu strategi paling berbahaya. Sesuatu yang sebenarnya salah, dibuat terlihat menarik. Misalnya, maksiat dianggap hiburan, dosa dipoles dengan nama kebebasan, dan perilaku buruk yang dikemas sebagai gaya hidup modern. Akhirnya manusia terjerumus karena merasa sedang melakukan sesuatu yang wajar atau bahkan baik.
3. Menjadikan Manusia Lupa kepada Allah
Iblis bekerja keras agar manusia lupa mengingat Allah. Al-Qur’an menegaskan dalam surat Al-Mujadilah ayat 19:
“Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah.”
Lupa kepada Allah berarti membuka pintu besar bagi segala bentuk dosa. Saat zikir hilang dari hati, manusia menjadi lemah dan mudah dikendalikan. Iblis tahu, selama manusia mengingat Allah, ia akan sulit menguasai mereka. Oleh karena itu, ia selalu berusaha menyibukkan manusia dengan urusan dunia, permainan, percakapan sia-sia, hingga lalai dari salat dan doa.
4. Menanam Rasa Takut dan Putus Asa
Strategi lain Iblis adalah menakut-nakuti manusia dan menanamkan rasa putus asa . Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 175:
“Sesungguhnya setan itu menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya.”
Iblis menanamkan rasa takut seperti takut miskin jika bersedekah, takut gagal jika jujur, takut tersisih jika menolak maksiat. Selain itu, ia juga menanamkan rasa putus asa. Ia membuat manusia merasa dosanya terlalu banyak, sehingga Allah tidak mungkin mengampuni. Padahal, Allah selalu membuka pintu taubat selebar-lebarnya. Rasa putus asa adalah jebakan yang membuat manusia berhenti berusaha mendekat kepada Allah.
5. Memanfaatkan Nafsu dan Kelemahan Manusia
Iblis memahami titik lemah manusia, yaitu nafsu. Ia memanfaatkannya untuk membawa manusia ke kesenangan saat itu. Dalam surat An-Nisa’ ayat 119, Iblis berjanji:
“Dan sungguh akan aku sesatkan mereka, akan aku bangkitkan angan-angan kosong pada mereka…”
Iblis tidak perlu bekerja terlalu keras, cukup memancing hawa nafsu manusia. Nafsu syahwat, ambisi berlebihan, dan keinginan menguasai dunia menjadi pintu masuk yang mudah. Dengan menuruti nafsu, manusia merasa sedang mengejar kebahagiaan, padahal sebenarnya sedang menuju kehancuran.
6. Menjerumuskan Secara Bertahap
Al-Qur’an mengingatkan agar manusia tidak mengikuti langkah-langkah setan ( khuthuwat asy-sayathin ). Dalam surat Al-Baqarah ayat 208:
“Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Iblis jarang menjaring manusia secara langsung ke dosa besar. Ia bekerja secara bertahap. Pertama, ia mengajak untuk menahan kebaikan. Lalu, ia menggiring pada dosa kecil. Setelah terbiasa, ia mendorong ke dosa yang lebih besar. Hingga akhirnya manusia terjerumus sadar tanpa.
7. Memecah Belah dan Menebar Permusuhan
Salah satu strategi Iblis adalah menebar permusuhan di antara manusia . Dalam surat Al-Maidah ayat 91, Allah berfirman:
“Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui khamar dan judi, serta menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat.”
permusuhan adalah pintu kehancuran umat manusia. Iblis senang jika manusia saling membenci, karena dari situlah muncul iri, dengki, fitnah, dan peperangan. Ia tahu, selama manusia bersatu, mereka kuat. Namun ketika mereka tercerai-berai, ia lebih mudah berlayar.
8. Menjadikan Dunia Sebagai Tujuan Akhir
Iblis mendorong manusia menganggap dunia sebagai tujuan utama hidup . Allah mengingatkan dalam surah Luqman ayat 33:
“Maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu tentang Allah.”
Ketika manusia hanya mengejar dunia, ia lupa pada akhirat. Harta, jabatan, dan kesenangan sementara menjadi pusat perhatian. Iblis berhasil menutup mata manusia dari hakikat hidup, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi.
Menghadapi Strategi Iblis
Memahami strategi Iblis adalah langkah awal untuk melindungi diri. Namun tidak cukup hanya sekedar mengetahui, kita juga perlu memperkuat iman dan memperbanyak ibadah. Beberapa langkah yang diajarkan Al-Qur’an antara lain:
- Berlindung kepada Allah dengan doa dan zikir.
- Membaca Al-Qur’an sebagai cahaya penuntun.
- Menjaga salat agar hati selalu terhubung dengan Allah.
- Menjauhi dosa kecil sebelum berubah menjadi dosa besar.
- Bersahabat dengan orang saleh agar tidak sendirian menghadapi godaan.
Meskupun Iblis tidak pernah berhenti berusaha untuk membunuh manusia. Namun Allah tidak membiarkan manusia tanpa perlindungan. Allah memberikan akal, hati, dan petunjuk melalui Al-Qur’an dan sunnah. Jika manusia bersungguh-sungguh berpegang teguh pada keduanya, maka tipu daya Iblis akan sia-sia. Dengan memahami strategi iblis dan tahu cara menghadapinya, insyaAllah kita tidak akan tergelincir atas pertolongan-Nya.
Akhirnya, pertarungan ini kembali pada pilihan kita. Apakah kita akan mengikuti langkah-langkah Iblis, atau tetap teguh di jalan Allah? Jawabannya ada pada setiap tindakan kecil yang kita lakukan setiap hari.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
