Kalam
Beranda » Berita » Jawami‘ al-Kalim: Warisan Abadi Mbah Ali Maksum 

Jawami‘ al-Kalim: Warisan Abadi Mbah Ali Maksum 

SURAU.CO. KH. Ali Maksum Krapyak, atau yang akrab disapa Mbah Ali, dikenal sebagai ulama karismatik dari Yogyakarta. Namanya harum bukan hanya karena keluasan ilmu, tetapi juga karena pandangan tajam dan akhlaknya yang luhur. Sejak kecil, Mbah Ali tumbuh dalam suasana pesantren yang kental. Lingkungan inilah yang membentuk watak, cara berpikir, sekaligus dedikasinya terhadap ilmu dan pendidikan santri.

Beliau menghabiskan masa mudanya dengan belajar di berbagai pesantren besar di Jawa, lalu melanjutkan pendidikan di Makkah. Lebih dari sekadar seorang kiai, Mbah Ali adalah seorang intelektual yang berhasil menjembatani tradisi pesantren dengan dinamika kehidupan modern. Warisan terbesarnya adalah berbagai karya tulis, salah satunya adalah Jawami‘ al-Kalim, kitab ringkas namun sarat akan makna.

Kitab ini menjadi bukti nyata bahwa Mbah Ali menguasai bidang fikih, tafsir, dan hadis. Beliau mampu meracik gagasan keagamaan dalam bentuk yang sederhana, padat, dan mudah dicerna. Inilah sebabnya mengapa kitab ini sering digunakan di pesantren. Kitab ini berfungsi sebagai bacaan penunjang dalam memahami dimensi moral dan hikmah Islam.

Isi dan Struktur Kitab Jawami’ al-Kalim

Jawami‘ al-Kalim berisikan kumpulan wejangan, penjelasan, dan perenungan Mbah Ali terhadap hadis-hadis Nabi Saw. Judul lengkapnya adalah Jawami’ al-Kalim Manqulah min Ḥadīs al-Jāmiʿ al-Ṣaghīr karya KH. Ali Maksum. Hadis-hadis di dalamnya bersumber dari hadis-hadis dalam kitab Al-Jāmiʿ al-Ṣaghīr min Aḥādīṡi al-Basyīr al-Naẓīr karya Imam Jalaluddin al-Suyuṭi.

Istilah jawami‘ al-kalim sendiri merujuk pada kemampuan Rasulullah Saw menyampaikan pesan yang luas hanya dengan kata-kata singkat. Mbah Ali mengadopsi semangat ini dalam kitabnya. Beliau menuliskannya dalam gaya khas pesantren: sederhana, lugas, dan penuh hikmah.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Metode penyusunan hadis dalam Jawami‘ al-Kalim menggunakan model alfabetis yang dimulai dari huruf alif (ا). KH. Ali Maksum memilih pola ini sebagaimana tradisi sebagian kitab ringkasan hadis, misalnya al-Jāmi‘ al-Ṣaghīr karya Imam al-Suyūṭī—sumber utama yang beliau ringkas. Dengan metode tersebut, Mbah Ali menata hadis sesuai urutan huruf pertama matannya. Susunan ini memudahkan pembaca menemukan hadis tertentu tanpa harus membuka kitab dari awal, membantu santri menghafal karena terkait urutan huruf hijaiyah, sekaligus menjadi ciri khas gaya ringkas. Pola ini berbeda dari kitab syarah hadis yang biasanya mengikuti tema besar seperti akidah, ibadah, muamalah, atau akhlak.

Pesan Spiritual Mbah Ali

Dalam Jawāmi‘ al-Kalim karya KH. Ali Maksum, hadis pertama yang beliau tulis adalah “Innamal a‘mālu bin-niyyāt” (إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ) — Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Pemilihan hadis ini tentu bukan tanpa alasan. Secara teknis, urutan alfabetis menempatkannya di posisi awal karena dimulai dengan huruf alif (إِنَّمَا). Namun, di balik itu, terdapat makna yang jauh lebih dalam.

Hadis ini merupakan salah satu pilar utama dalam ajaran Islam. Para ulama bahkan menyebutnya sebagai fondasi segala amal, karena niat menjadi penentu nilai di hadapan Allah. Imam al-Bukhari pun menaruhnya di awal Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, seolah ingin menegaskan pentingnya niat sebagai pintu segala amal. Dengan cara yang sama, Mbah Ali membuka kitabnya dengan hadis ini untuk memberi pesan bahwa setiap perjalanan ilmu—termasuk membaca dan mempelajari kitab ini—harus dimulai dengan niat yang benar.

Tradisi Pengajaran Jawami‘ al-Kalim

Sejak pertama kali ditulis, Jawāmi‘ al-Kalim langsung mendapat tempat di lingkungan pesantren. Kitab ini menjadi bacaan populer, terutama di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, tempat KH. Ali Maksum mengasuh para santri. Hingga sekarang, santri Krapyak tetap mempelajari kitab ini sebagai pengantar dalam memahami hadis.

Pengaruh Jawāmi‘ al-Kalim tidak berhenti di Krapyak. Kitab ini juga masuk ke pesantren-pesantren lain di Jawa, seperti Pesantren Lasem dan sejumlah pesantren NU di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Para kiai memilihnya bukan tanpa alasan. Ringkasnya susunan, sederhananya bahasa, dan kemudahan pemahaman membuat kitab ini sangat pas untuk santri yang baru mengenal hadis. Bagi mereka, Jawami‘ al-Kalim ibarat pintu masuk yang ramah dan tidak menakutkan ke dunia ilmu hadis yang luas.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Selain di pesantren, Jawami‘ al-Kalim sering hadir dalam forum pengajian umum. Banyak kiai menjadikannya rujukan untuk menyampaikan nasihat singkat setelah shalat berjamaah. Dengan cara itu, kitab ini tidak hanya hidup di ruang kelas pesantren, tetapi juga bergaung di tengah masyarakat luas.

Relevansi Jawami‘ al-Kalim untuk Santri Zaman Sekarang

Di tengah gempuran arus digital, Jawami‘ al-Kalim hadir sebagai penawar yang menyejukkan. Pesan-pesan sederhana dalam kitab ini mengingatkan kita akan hal mendasar. Inti dari menuntut ilmu bukan hanya soal kecerdasan, tetapi juga kebersihan hati dan keluhuran budi.

Lebih dari itu, kitab ini menegaskan bahwa pesantren tidak sekadar mencetak intelektual. Pesantren juga menumbuhkan manusia yang berakhlak. Spirit Jawami‘ al-Kalim layak dibumikan kembali. Tujuannya agar santri dan umat Islam pada umumnya tidak kehilangan arah dalam memaknai ilmu dan kehidupan.

Jawami‘ al-Kalim adalah kitab kecil dengan makna besar. Kitab ini lahir dari hati seorang kiai yang tulus mendidik dan membimbing. Melalui kutipan-kutipan yang sederhana namun tajam, Mbah Ali menyampaikan pesan penting. Ilmu sejati adalah ilmu yang membawa kita semakin dekat kepada Allah Swt. Ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi sesama. Kitab ini sangat relevan untuk dibaca, direnungkan, dan diamalkan. Kitab ini relevan bagi santri maupun masyarakat luas. (kareemustofa)

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement