URAU.CO.”Kerusakan itu karena ulah tangan manusia” mengacu pada kenyataan bahwa berbagai kerusakan di darat dan laut. Seperti bencana alam, pencemaran, dan hilangnya keanekaragaman hayati, disebabkan oleh aktivitas dan keputusan manusia yang tidak ramah lingkungan. Penyebab kerusakan akibat ulah manusia. Seperti kegiatan penebangan pohon secara ilegal untuk perluasan lahan mengakibatkan hutan gundul, mengurangi penyerapan karbon dioksida, dan meningkatkan bencana seperti banjir.
Eksploitasi alam yang serakah seperti penambangan pasir secara besar-besaran menyebabkan abrasi pantai dan longsor. Limbah industri yang mengandung bahan kimia berbahaya dan sampah rumah tangga dibuang ke laut dan mencemari tanah, yang merusak ekosistem dan kesuburan lahan. Asap dari kendaraan bermotor dan penggunaan bahan perusak ozon berkontribusi pada polusi udara, pemanasan global, dan kerusakan lapisan ozon. Kehilangan sumber daya air, tanah, dan udara, serta punahnya flora dan fauna, merupakan dampak dari aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan.
Manusia memiliki peran sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi, dengan tugas untuk memanfaatkan, mengelola, dan memelihara alam. Ayat ini mengingatkan bahwa manusia seringkali lalai dalam menjalankan amanah ini. Kerusakan di darat dan laut, seperti kekeringan, penyakit, atau hilangnya sumber daya alam, adalah buah dari ulah manusia itu sendiri. Termasuk eksploitasi berlebihan, peperangan, dan perampokan. Kerusakan ini ditimpakan Allah agar manusia merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka di dunia. Sehingga mereka sadar dan bertobat, serta kembali ke jalan yang benar dan tidak lagi mengingkari atau menyekutukan Allah.
Surat Ar-Rum Ayat 41
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Arab-Latin: ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba’ḍallażī ‘amilụ la’allahum yarji’ụn
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Manusia sendiri telah menyebabkan kerusakan di darat dan di laut, sehingga ia merasakan sebagian akibat perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar (bertobat kepada Allah). Ayat ini menekankan bahwa manusia adalah pemelihara bumi (khalifah) dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Serta menegaskan bahwa bencana alam sering kali merupakan konsekuensi dari keserakahan dan perlakuan buruk manusia terhadap alam.
Ayat ini secara ekologis mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian alam, karena kerusakan yang terjadi berdampak fatal bagi kehidupan makhluk hidup dan umat manusia secara keseluruhan.
Tujuan Surat Ar-Rum ayat 41
Tujuan Surat Ar-Rum ayat 41 adalah untuk mengingatkan manusia bahwa kerusakan di darat dan laut yang terjadi adalah akibat langsung dari perbuatan tangan manusia sendiri. Sehingga mereka dapat merasakan sebagian dari akibat perbuatan buruknya itu dan akhirnya kembali ke jalan yang benar, yakni jalan Allah. Ayat ini berfungsi sebagai peringatan dari Allah agar manusia menyadari kesalahannya, bertobat, dan memperbaiki diri serta bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.
Ayat ini menegaskan bahwa tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab. Seperti eksploitasi alam berlebihan dan maksiat, menyebabkan bukan hanya kekeringan, pencemaran, atau bencana alam lainnya, melainkan juga kerusakan alam yang nyata. Allah menimpakan sebagian dari akibat perbuatan buruk manusia agar mereka merasakannya secara langsung dan timbul kesadaran dalam diri mereka.
Tujuan utamanya adalah agar manusia menyadari kesalahannya, bertobat, dan kembali kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan serta mengikuti petunjuk dan hukum-hukum-Nya. Ayat ini juga mengingatkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi dan memiliki tugas untuk menjaga kelestarian alam, bukan merusaknya. Ayat ini menunjukkan prinsip kausalitas, di mana perbuatan manusia mendatangkan konsekuensi, dan Allah menurunkan ayat ini agar manusia bertaubat. Kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan, dan memperbaiki diri dengan kembali kepada ajaran yang lurus.
Perbuatan tangan manusia (maksiat, dosa, dan keserakahan) menyebabkan kerusakan di darat dan laut, dan Allah membuat manusia merasakan sebagian akibatnya agar mereka kembali ke jalan yang benar. Ayat ini menekankan tanggung jawab manusia sebagai khalifah untuk menjaga alam serta mengingatkan agar tidak melalaikan amanah Allah dalam melestarikan lingkungan. Alam semesta bekerja dengan sistem sebab-akibat. Kerusakan pada satu bagian akan memengaruhi keseimbangan dan dapat menimbulkan krisis atau bencana yang menimpa manusia, baik yang merusak maupun tidak. (Budi: mengutip dari berbagai sumber).
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
