Doa
Beranda » Berita » Yuk Amalkan! Doa agar Dijauhkan dari Penyakit Hati

Yuk Amalkan! Doa agar Dijauhkan dari Penyakit Hati

Amalkan! Doa agar Dijauhkan dari Penyakit Hati
Doa Agar Dijauhkan dari Penyakit Hati yang Diajarkan Rasulullah.

SURAU.CO – Setiap manusia tentu menginginkan hati yang bersih dan tenang. Hati yang suci membuka jalan bagi lahirnya perilaku mulia, sedangkan hati yang kotor melahirkan perbuatan tercela. Namun, kenyataannya hati manusia tidak selamanya terbebas dari noda. Kadang hati dipenuhi rasa iri, dengki, dendam, sombong, atau bahkan keinginan untuk selalu dipuji. Semua itu termasuk penyakit hati yang sangat berbahaya.

Penyakit hati tidak tampak seperti penyakit fisik, namun justru membawa dampak yang jauh lebih buruk. Hati yang rusak dapat membuat seseorang berperilaku hina, menyakiti orang lain, bahkan menjauhkannya dari Allah SWT. Oleh karena itu, setiap Muslim harus berusaha membersihkan hati agar tidak terjerumus dalam kehinaan.

Bahaya Penyakit Hati

Islam menegaskan bahwa hati menjadi pusat kendali manusia. Rasulullah SAW bersabda:

“واعلم أن في الجسد مضغة، إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب” (رواه البخاري ومسلم)

“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Fenomena Flexing Sedekah di Medsos: Antara Riya dan Syiar Dakwah

Hadis ini menekankan betapa pentingnya menjaga hati. Jika hati dipenuhi iri atau sombong, maka perbuatan yang lahir dari tubuh pun akan buruk. Iri membuat seseorang tidak tenang melihat kebahagiaan orang lain. Dengki menumbuhkan kebencian yang memutuskan silaturahmi. Sementara itu, kesombongan menjerumuskan manusia ke dalam kehinaan, sebagaimana Iblis yang menolak perintah Allah.

Oleh karena itu, kita tidak boleh membiarkan penyakit hati tumbuh. Setiap muslim harus menyucikan hati dengan doa, zikir, dan amal saleh yang mendekatkan diri kepada Allah.

Doa yang Diajarkan Rasulullah SAW

Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umatnya sebuah doa untuk membersihkan hati dari sifat tercela. Imam Muslim meriwayatkan doa ini dari Zaid bin Arqam RA.

Berikut lafaz doanya:

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Meredam Polarisasi Bangsa Melalui Esensi Bab “Mendamaikan Manusia”

Latin:
Allahumma ati nafsi taqwaha, wa zakkiha anta khairu man zakkah, anta waliyyuha wa maulaha. Allahumma inni a’uzubika min ‘ilmin la yanfa’u, wa min qalbin la yakhsya’u, wa min nafsin la tasyba’u, wa min da’watin la yustajabu laha.

Artinya:
“Ya Allah, karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkaulah yang menjaga serta melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”

Makna yang Terkandung dalam Doa

Doa ini mengandung makna yang sangat dalam. Bagian pertama menunjukkan permintaan seorang hamba agar Allah menanamkan ketakwaan dalam jiwa. Takwa menjadi benteng paling kuat yang melindungi hati dari segala sifat buruk. Dengan takwa, seseorang selalu merasa mengagumi Allah dan berhati-hati dalam setiap perbuatannya.

Bagian berikutnya menunjukkan permintaan agar Allah menyucikan jiwa. Manusia tidak mampu membersihkan hati tanpa bantuan Allah. Oleh karena itu, kita harus meminta langsung kepada Allah, karena hanya Dia yang mampu menyucikan hati manusia.

Bagian terakhir doa ini berisi permohonan perlindungan dari empat hal: ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak terkabul. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa ilmu yang tidak bermanfaat hanya menambah kesombongan. Hati yang tidak khusyuk menjadikan ibadah hampa. Jiwa yang tidak pernah puas menumbuhkan kerakusan. Sedangkan doa yang tidak terkabul menandakan adanya penghalang dalam hubungan seorang hamba dengan Allah.

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Waktu Terbaik Membaca Doa

Ulama menyarankan untuk membaca doa ini setiap selesai shalat fardu lima waktu. Setelah shalat, hati berada dalam keadaan tenang dan dekat dengan Allah sehingga doa yang kita panjatkan lebih mudah dikabulkan. Namun, kita tetap bisa membaca doa ini kapan saja, terutama ketika hati mulai gelisah atau saat rasa iri dan dengki muncul.

Jika kita membiasakan diri membaca doa ini, hati akan semakin dilatih untuk selalu mengingat Allah. Dengan begitu, hawa nafsu dan godaan setan tidak akan mudah menguasai diri kita.

Mari kita mengamalkan doa ini agar hati selalu bersih, jiwa tetap tenang, dan langkah kita semakin dekat dengan Allah SWT. Dengan hati yang bersih, kita mampu menjaga hubungan baik dengan sesama sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement