Doa
Beranda » Berita » Anjuran Mengangkat Tangan Ketika Berdoa dalam Islam

Anjuran Mengangkat Tangan Ketika Berdoa dalam Islam

5 Amalan Maulid Nabi yang Bisa Membawa Berkah
Ilustrasi Berdo'a. (Foto:Istimewa)

SURAU.CO – Doa menunjukkan reputasi seorang hamba akan kelemahannya di hadapan Allah. Dengan berdoa, seorang muslim menampakkan ketergantungan mutlaknya kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menyebut doa sebagai inti ibadah. Beliau bersabda:

“Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi).

Melalui doa, seorang hamba mengungkapkan keluh kesah, kegelisahan, rasa syukur, sekaligus pengharapannya. Setiap cobaan, ujian, maupun kenikmatan hidup mendorongnya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Perintah Allah untuk Berdoa

Allah menegaskan perintah berdoa dalam firman-Nya:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuk kalian.” (QS. Ghafir : 60).

Ayat ini menegaskan dua pesan penting: pertama, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa; kedua, Allah menjanjikan akan mengabulkan doa. Dengan berdoa, seorang muslim menegaskan imannya bahwa hanya Allah yang berhak dimintai pertolongan.

Agar doa lebih cepat terkabul, Islam mengajarkan adab tertentu. Ustadz Muhammad Tholhah Al-Fayyadl menekankan pentingnya adab dalam berdoa. Beliau mengibaratkan seorang anak yang meminta sesuatu kepada orang tuanya dengan bahasa lembut dan penuh hormat tentu lebih mudah mendapat jawabannya. Begitu pula seorang hamba, semakin baik ia menjaga adab ketika berdoa, semakin besar peluang doanya terkabul.

Ahmad bin Abdul Aziz Al-Malibari dalam Fathul Mu’in bi Syarh Qurratil ‘Ain menulis:

يسن افتتاح الدعاء بالحمد لله والصلاة على النبي والختم بهما وبآمين ورفع يديه الطاهرتين حذو منكبيه، ومسح الوجه بهما بعده واستقبال القبلة

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Disunahkan memulai doa dengan bacaan hamdalah dan shalawat kepada Nabi Muhammad serta menutup doa dengan keduanya, membaca amin, mengangkat kedua tangan setinggi bahu, mengusap wajah setelah berdoa, dan menghadap kiblat.” (Dar Ibnu Hazm).

Anjuran Mengangkat Tangan

Para ulama menekankan salah satu adab berdoa, yaitu mengangkat tangan. Rasulullah SAW mencontohkan kebiasaan ini sebagai simbol kerendahan hati sekaligus pengharapan seorang hamba kepada Allah.

Ibnu Abbas RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِذَا دَعَوْتَ اللَّهَ فَادْعُ بِبَاطِنِ كَفَّيْكَ وَلاَ تَدْعُ بِظُهُورِهِمَا فَإِذَا فَرَغْتَ فَامْسَحْ بِهِمَا وَجْهَكَ

“Apabila engkau memohon kepada Allah, maka memohonlah dengan bagian dalam kedua telapak tanganmu, dan jangan dengan bagian luarnya. Dan ketika kamu telah selesai, maka usaplah wajahmu dengan kedua tanganmu.” (HR. Ibnu Majah).

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit

Hadis ini menunjukkan tata cara yang sangat spesifik: ketika berdoa, telapak tangan bagian dalam menghadap ke langit, sementara bagian luar menghadap ke bumi. Setelah selesai, disunnahkan mengusap wajah dengan kedua tangan tersebut.

Ustadz Tholhah menjelaskan bahwa sikap ini melambangkan seorang hamba yang meminta kepada Allah sebagaimana pengemis menengadahkan tangan kepada seorang dermawan. Dengan mengangkat tangan, seorang muslim menampakkan kerendahan hati sekaligus penuh pengharapan kepada Sang Pemberi Rezeki.

Makna Simbolis Mengangkat Tangan

Mengangkat tangan ketika berdoa menyimpan makna mendalam. Pertama, seorang muslim menampakkan kerendahan hati dengan menyadari bahwa ia tidak memiliki daya dan kekuatan apa pun kecuali dengan izin Allah. Kedua, ia mengekspresikan pengharapan. Telapak tangan yang terbuka menandakan kesiapan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah.

Imam Nawawi dalam Al-Adzkar juga menjelaskan bahwa mengangkat tangan saat berdoa termasuk amalan sunnah. Beliau menegaskan bahwa amalan ini menjadi salah satu adab yang mendekatkan doa kepada terkabulnya.

Hadis Ibnu Majah juga menyebutkan anjuran mengusap wajah setelah berdoa. Para ulama memahami tindakan ini sebagai bentuk keberkahan dari doa yang telah dipanjatkan. Mereka memang berbeda pendapat mengenai status hukumnya, namun sebagian besar fuqaha berasumsi sebagai adab doa yang diperbolehkan.

Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Bulughul Maram juga menyinggung hadis tentang hal ini. Beliau menilai kualitas sanadnya beragam, namun banyak ulama Syafi’iyyah dan sebagian Hanafiah tetap mengamalkannya sebagai sunnah.

Berdoa dengan keyakinan

Lebih dari sekedar tata cara lahiriah, doa harus hadir dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkan permintaan hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia akan mengabulkannya, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini menegaskan bahwa sikap hati menjadi faktor utama dalam doa. Mengangkat tangan memang termasuk adab yang penting, namun seorang muslim harus lebih dulu menghadirkan hati yang khusyuk, ikhlas, dan yakin kepada Allah.

Namun, seorang muslim juga perlu memahami bahwa doa tetap sah meskipun ia tidak mengangkat tangan. Adab ini berfungsi sebagai penyempurna, bukan syarat sah. Mengangkat tangan menambah kesempurnaan doa dan menunjukkan kerendahan hati seorang hamba.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement