Kalam
Beranda » Berita » Syamail Muhammadiyah: Jendela Menuju Keindahan Sosok Nabi Muhammad Saw

Syamail Muhammadiyah: Jendela Menuju Keindahan Sosok Nabi Muhammad Saw

Bagi generasi saat ini yang kerap mengidolakan figur-figur baru, kitab ini mengingatkan kita bahwa Nabi Muhammad Saw adalah idola sejati

SURAU.CO. Bagaimana kita bisa mencintai Rasulullah Saw jika tidak mengenalnya secara mendalam? Pertanyaan itu selalu relevan untuk direnungkan. Banyak dari kita yang hanya tahu sekilas tentang Nabi Muhammad: nama, gelar, dan beberapa kisah populer. Padahal, untuk benar-benar meneladani beliau, kita perlu menyelami lebih jauh, mulai dari fisik, akhlak, hingga keseharian sang manusia paling mulia ini.

Bagaimana cara mencintai Rasulullah Saw dengan sepenuh hati? Jawabannya adalah dengan mengenal beliau lebih dekat. Kita perlu menyelami kehidupan, akhlak, dan kepribadian beliau secara mendalam. Salah satu karya klasik yang menuntun kita ke arah itu adalah Asy-Syamāil al-Muhammadiyyah, kitab monumental yang ditulis oleh Imam at-Tirmidzi. Kitab ini begitu istimewa karena menghadirkan sosok Nabi bukan sekadar sebagai figur sejarah, melainkan teladan hidup yang nyata.

Jejak Langkah Sang Penulis: Imam At-Tirmidzi

Imam Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Saurah at-Tirmidzi adalah seorang ulama besar yang lahir di kota Tirmiz pada tahun 209 H. Beliau memiliki nama lengkap Imam al-Hafizh Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmizi.

Beliau wafat umur 70 tahun yakni pada tanggal 13 Rajab 279 H / 8 Oktober 892 M. Selain ahli hadis dan pandangan fikihnya yang luas, ia juga produktif menulis banyak kitab, seperti al-Jami’ as-Sahih atau biasa disebut Sunan at-Tirmizi, al-‘Ial fi al-Hadis, as-Syama al-Muhammadiyyah, al-Asma’ wa al-Kuna, Risalah fi al-Khalaf wa al-Jadl wa at-Tarikh, dan al-Zuhd.

Beliau dikenal sebagai seorang ahli hadis yang sangat kompeten. Karyanya yang paling terkenal adalah Sunan at-Tirmidzi. Namun, Asy-Syamāil al-Muhammadiyyah memiliki keistimewaan tersendiri.

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Kitab ini menghadirkan gambaran tentang pribadi Nabi Muhammad Saw yang sangat detail dan menyentuh hati. Syamail Muhammadiyah bukan kitab fikih, melainkan lukisan indah tentang pribadi agung Rasulullah Muhammad Saw. Kitab ini disusun dari 56 bab yang berisi hadis-hadis pilihan.

Mengintip Sosok Nabi dalam 56 Bab

Membaca Syamail Muhammadiyah seperti berjalan menyusuri lorong waktu kehidupan Nabi. Kitab ini dimulai dengan mengulas ciri fisik Nabi, dari wajah hingga postur tubuhnya, seperti buah-buahan yang dimakan Rasulullah, rambut Rasulullah, minuman Rasulullah, Sisir rambut Rasulullah, cara meminum Rasulullah dan uban Rasulullah Saw.

Kitab ini juga menyingkap sisi akhlak mulia Nabi. Kita akan menemukan bagaimana beliau dikenal sebagai sosok yang lembut, penyabar, dan sederhana dalam kehidupannya sehari-hari. Rasulullah Saw selalu mengawali salam, bahkan kepada anak-anak kecil. Hal ini adalah contoh nyata dari kerendahan hati seorang pemimpin umat.

Selain itu, kitab ini juga memaparkan wibawa Nabi yang luar biasa. Para sahabat sangat menghormati beliau. Mereka tidak berani menatap wajah beliau terlalu lama. Mereka berebut sisa air wudhu beliau karena percaya pada keberkahan. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan:

“Jika beliau berwudhu, para sahabat hampir berkelahi memperebutkan sisa wudhunya. Jika beliau berbicara, mereka merendahkan suara, dan tak sanggup menatap lama karena keagungannya” (HR. Bukhari, no. 2731).

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Kitab ini juga menggambarkan kesungguhan Nabi dalam beribadah. Malam-malam beliau dipenuhi dengan doa, zikir, dan permohonan ampun. Kitab ini juga mengulas tentang wafatnya Rasulullah Saw dan keutamaan bermimpi bertemu beliau.

Mengapa Membaca Syamail Muhammadiyah Sangat Penting?

Ada beberapa alasan penting mengapa Syamail Muhammadiyah sangat layak untuk dibaca:

  • Meneguhkan Keteladanan Nabi: Kitab ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah teladan nyata dalam segala aspek kehidupan.
  • Memperdalam Keimanan: Membaca kitab ini akan meningkatkan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah Saw bersabda: “Tiga perkara, jika ada pada diri seseorang, ia akan merasakan manisnya iman; (di antaranya) jika Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
  • Membedakan Gambaran Nabi yang Asli: Kitab ini membantu kita membedakan gambaran Nabi yang asli dari tipu daya setan, terutama dalam mimpi.

Membaca Nabi dengan Hati: Lebih Dekat dengan Sang Idola

Syamail Muhammadiyah menghadirkan Nabi Muhammad Saw secara dekat. Kita bisa merasakan kehadiran beliau setelah membaca kitab ini. Kita akan melihat sosok sederhana, penuh kasih, tetapi juga memancarkan wibawa yang luar biasa. Inilah yang membuat Syamail Muhammadiyah tetap relevan sepanjang zaman.

Bagi generasi saat ini yang kerap mengidolakan figur-figur baru, kitab ini mengingatkan kita bahwa Nabi Muhammad Saw adalah idola sejati. Akhlak beliau tak tertandingi. Dengan membaca dan meneladani beliau, kita akan memperkaya cinta dalam hati dan menambah wawasan keilmuan.

Jendela Mengenal Nabi

Syamail Muhammadiyah adalah jendela untuk mengenal Nabi Muhammad Saw secara lebih dekat. Kitab ini tidak hanya mengungkap sisi lahiriah beliau, tetapi juga keindahan batin beliau. Membacanya adalah perjalanan spiritual. Ini akan menguatkan iman, menumbuhkan cinta, dan mengingatkan kita bahwa sosok Nabi adalah teladan yang nyata, bukan sekadar sejarah. Mari kita jadikan Syamail Muhammadiyah sebagai panduan untuk meneladani Rasulullah Saw dalam setiap aspek kehidupan kita.(kareemustofa)

Generasi Sandwich dan Birrul Walidain: Mengurai Dilema dengan Solusi Langit


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement