Doa Keselamatan Bangsa dan Negara
Doa adalah senjata seorang mukmin. Ia bukan sekadar permintaan, melainkan bentuk penghambaan dan ketundukan seorang hamba kepada Allah ﷻ, Maka dari itu, kita harus memahami bahwa doa merupakan bentuk ketundukan dan penghambaan kita kepada Allah ﷻ. Dalam banyak ayat Al-Qur’an, Allah menyeru hamba-Nya untuk berdoa, dengan jaminan bahwa doa itu pasti didengar dan dikabulkan dengan cara terbaik, Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa doa kita akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.
Allah berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)
Dalam konteks kebangsaan dan kehidupan bernegara, doa memiliki kedudukan yang sangat penting. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pernah berdoa agar negeri Makkah menjadi negeri yang aman, penuh keberkahan, serta dilimpahi rezeki bagi penduduknya. Doa ini diabadikan dalam Al-Qur’an:
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 126 / Ibrahim: 35–36)
Refleksi Doa Nabi Ibrahim untuk Negeri
Doa Nabi Ibrahim ini memiliki makna yang sangat dalam dan relevan dengan kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia:
1. Keselamatan dan Keamanan Negeri
Keamanan adalah nikmat terbesar dalam sebuah negara. Tanpa rasa aman, semua potensi tidak akan berkembang. Doa agar negeri ini menjadi baldatun aminatun (negeri yang aman) adalah doa yang harus terus kita panjatkan, khususnya di tengah berbagai tantangan sosial, politik, dan ekonomi yang kita hadapi.
2. Kesejahteraan dan Rezeki yang Halal
Nabi Ibrahim berdoa agar Allah melimpahkan rezeki berupa buah-buahan kepada penduduk negeri. Ini mencerminkan kebutuhan dasar manusia: pangan, sandang, papan, serta keberlimpahan sumber daya. Doa ini mengajarkan bahwa kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam membangun bangsa.
3. Iman sebagai Pondasi Utama
Allah memberikan rezeki dan keamanan kepada mereka yang beriman kepada-Nya dan hari akhir. Artinya, kemakmuran sejati bukan hanya materi, tetapi juga keberkahan yang terikat dengan iman. Tanpa iman, kesejahteraan duniawi bisa menjadi fitnah dan sumber kehancuran.
Relevansi Bagi Bangsa Indonesia
Indonesia adalah negeri yang besar, kaya sumber daya, beraneka ragam budaya, bahasa, dan agama. Namun, kekayaan ini juga bisa menjadi potensi perpecahan bila tidak dijaga dengan iman dan doa. Maka, doa keselamatan bangsa bukanlah sekadar rutinitas, melainkan kebutuhan mendasar.
Ketika bangsa menghadapi bencana, doa menjadi penguat harapan.
>Ketika politik dipenuhi konflik, doa menjadi perekat persaudaraan.
>Ketika ekonomi melemah, doa menjadi jalan keberkahan.
Kita, sebagai umat Islam, harus senantiasa memanjatkan doa agar negeri ini menjadi negeri yang aman, damai, adil, dan makmur dalam ridha Allah ﷻ.
Penutup: Doa Kolektif Untuk Bangsa dan Negara
Mari kita jadikan doa sebagai senjata utama dalam menjaga negeri. Bukan hanya doa pribadi untuk keselamatan diri dan keluarga, tetapi juga doa kolektif untuk bangsa dan negara. Sebab, keselamatan negeri adalah keselamatan kita semua.
“Ya Allah, lindungi bangsa dan negara kami dari segala bencana dan kesulitan. Berikanlah kami kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi tantangan. Jadikanlah kami sebagai bangsa yang maju, damai, aman sentosa dan sejahtera, serta berikanlah kami pemimpin yang adil dan bijaksana. Amin.”
Semoga Allah ﷻ senantiasa menjaga Indonesia tercinta, menjadikannya negeri yang aman, makmur, dan penuh keberkahan, serta melindungi kita dari segala bentuk fitnah dan kerusakan.
“Rabbana taqabbal minna innaka antas-sami’ul ‘alim.”
(Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin). (Nia Dahlia, MA)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
