Doa untuk Negeri: Agar Allah Menjaga Tanah Air Kita.
Setiap insan pasti mendambakan hidup di negeri yang aman, tenteram, dan penuh berkah. Kita sering kali melupakan nikmat keamanan, padahal tanpanya, kita sulit menegakkan ibadah, mengembangkan ekonomi, dan hidup dengan tenang. Maka wajar jika Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam doanya memohon kepada Allah:
> “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa…” (QS. Al-Baqarah: 126)
Doa ini bukan hanya doa seorang Nabi untuk Makkah, tetapi juga menjadi teladan bagi kita untuk selalu memohon keselamatan bagi negeri yang kita cintai.
Pentingnya Keamanan dalam Kehidupan
Keamanan adalah fondasi kehidupan. Tanpa keamanan, ilmu sulit berkembang, ekonomi lumpuh, bahkan ibadah pun bisa terganggu. Rasulullah ﷺ sendiri bersabda:
“Barangsiapa di antara kalian yang pada pagi harinya dalam keadaan merasa aman pada dirinya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia seluruhnya telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
Betapa indah jika sebuah negeri mendapat limpahan rasa aman dari Allah. Kita harus senantiasa mendoakan tanah air agar tetap berada dalam lindungan Allah SWT.
Doa untuk Negeri dan Pemimpin
Dalam salah satu khutbahnya, Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr berdoa:
“Ya Allah, anugerahkanlah keamanan di negeri kami, perbaikilah para pemimpin dan para penguasa kami, dan jadikanlah mereka orang-orang yang takut kepada-Mu, bertakwa kepada-Mu, serta selalu mencari keridhaan-Mu, wahai Rabb seluruh alam.”
Doa ini menekankan bahwa pemimpin negeri yang benar-benar takut kepada Allah akan membawa keadilan, kesejahteraan bagi rakyat, dan keberkahan bagi negeri.
Tugas Kita Sebagai Rakyat
Selain berdoa, kita juga memiliki kewajiban untuk menjaga negeri ini dengan:
1. Menjaga persatuan – jangan terpecah oleh perbedaan suku, agama, atau kepentingan politik.
2. Kita harus mulai menegakkan nilai-nilai keadilan dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekat.
3. Mentaati aturan yang benar – selama tidak bertentangan dengan syariat Allah.
4. Berbuat baik di masyarakat – menebar kebaikan, saling membantu, dan mengurangi keburukan.
5. Kita harus senantiasa mendoakan pemimpin kita agar mereka mendapat hidayah dan selalu berlaku adil.
Penutup: Mari kita jadikan doa untuk negeri ini sebagai bagian dari doa-doa kita sehari-hari. Karena negeri yang aman, sentosa, dan diberkahi adalah rahmat Allah yang tak ternilai. Semoga Allah menjaga negeri ini dari perpecahan, kedzaliman, dan bencana.
“Ya Allah, jadikanlah negeri kami negeri yang aman, penuh keberkahan, dan lindungilah kami dari fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi. Perbaikilah pemimpin kami, jadikanlah mereka orang yang takut kepada-Mu, bertakwa, dan mencari keridhaan-Mu. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.”
Kekuatan Sesungguhnya mengendalikan Amarah.
Kebanyakan manusia menilai kekuatan dari fisik, harta, jabatan, dan pengaruh. Orang yang tubuhnya besar dianggap kuat, yang kaya dianggap perkasa, atau yang berkuasa dianggap berwibawa. Padahal Islam mengajarkan ukuran kekuatan yang berbeda.
Hadits Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
> لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِندَ الغَضَبِ
“Bukanlah orang kuat itu yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Artinya, kekuatan sejati bukan mengalahkan orang lain, melainkan mengalahkan hawa nafsu.
Dimensi Kekuatan dalam Islam
1. Kekuatan Iman – orang beriman tidak mudah goyah meski diuji dengan harta, kemiskinan, atau ancaman.
2. Kekuatan Sabar – kesabaran menghadapi ujian lebih besar nilainya daripada seribu kemenangan fisik.
3. Kekuatan Mengendalikan Amarah – inilah benteng jiwa yang menjaga dari dosa dan permusuhan.
4. Kekuatan Taubat – berani kembali kepada Allah lebih mulia daripada terus sombong dalam dosa.
Pelajaran
Orang kuat bukan yang ditakuti manusia, tapi yang takut kepada Allah.
Mereka Orang kuat bukan yang bisa menundukkan dunia, tapi yang bisa menundukkan egonya.
Orang kuat bukan yang berkuasa atas banyak orang, tapi yang mampu berkuasa atas dirinya sendiri Kekuatan sejati bukan pada otot dan senjata, tapi pada iman, kesabaran, dan pengendalian diri. Dunia bisa saja mengagumi para penguasa dan orang kaya, tapi di sisi Allah, orang yang paling kuat adalah yang paling taat. إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13). (Tengku)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
