Opinion
Beranda » Berita » Doa Ketika Takziah : Melayat Orang Meninggal Sesuai Sunnah

Doa Ketika Takziah : Melayat Orang Meninggal Sesuai Sunnah

Doa Ketika Takziah : Melayat Orang Meninggal Sesuai Sunnah
Doa Ketika Takziah : Melayat Orang Meninggal Sesuai Sunnah

SURAU.CO.Takziah adalah mengunjungi keluarga yang tertimpa musibah kematian untuk menunjukkan belasungkawa, menghibur, dan memberikan dukungan. Hukumnya adalah sunnah (dianjurkan) dan pelaksanaannya melibatkan ucapan bela sungkawa, doa untuk almarhum, memberikan dukungan praktis. Serta menjaga adab kesopanan dan tidak berlama-lama. Tujuan utama takziah adalah meringankan duka dan kesedihan keluarga yang berduka agar mereka merasa tidak sendirian.

Takziah adalah bentuk kepedulian sosial dan spiritual untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang sedang mengalami musibah. Yang mana mengingatkan keluarga yang berduka untuk bersabar dan berserah diri kepada Allah SWT dalam menghadapi musibah. Kemudian mengiringi takziah dengan doa-doa untuk kebaikan almarhum adalah salah satu bentuk kasih sayang yang dapat memberikan manfaat di alam kubur. Selanjutnya takziah dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan empati sesama Muslim. Menjadi pengingat akan kefanaan hidup dan mendorong umat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kata takziah dalam bahasa Arab adalah تَعْزِيَة (taʻziyah) yang berarti penghiburan atau belasungkawa. Yang merupakan tindakan memberikan dukungan emosional kepada keluarga yang berduka dengan mendoakan agar mereka bersabar dan almarhum/almarhumah mendapatkan rahmat. Beberapa contoh ucapan takziah dalam bahasa Arab beserta artinya:

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kami kembali”. Ini adalah frasa yang umum diucapkan saat mendengar kabar duka.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah, dan lepaskanlah dia”. Ini adalah doa untuk almarhum/almarhumah.

Kewajiban Negara Melindungi Dari Bencana

Artinya: “Semoga Allah memberimu pahala yang berlipat, memberikan pelipur lara yang baik, dan memberi rahmat pada si mayat”.

Tujuan Takziah (Melayat Orang Meninggal)

Melalui takziah, kita menghibur dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan agar sabar menghadapi musibah. Selain itu, takziah juga merupakan momen untuk mendoakan kebaikan bagi jenazah, mempererat tali silaturahmi, serta menunjukkan kepedulian dan solidaritas sosial. Dengan begitu, kegiatan ini menjadi bentuk dukungan moral yang mendalam untuk meringankan kesedihan sesama yang sedang berduka.

Menghibur dan menguatkan keluarga yang berduka:

Kedatangan pelayat membantu keluarga yang kehilangan anggota keluarga untuk merasa tidak sendiri dan lebih kuat dalam menghadapi kesedihan. Kemudian takziah menjadi suatu bentuk kegiatan yang memberikan dukungan moril dan hiburan kepada keluarga yang berduka. Sehingga keluarga tersebut dapat lebih tabah dalam menghadapi kesedihan akibat kematian.

Meringankan derita dan kesedihan:

Takziah bertujuan untuk mengurangi beban mental dan emosional keluarga yang sedang berduka. Dengan demikian kehadiran orang-orang terdekat dalam takziah dapat mengingatkan keluarga yang berduka untuk bersabar dan menerima takdir Allah dengan ikhlas.

Mendoakan jenazah:

Mengirim doa dan memohon ampunan untuk almarhum/almarhumah agar diterima di sisi Tuhan. Sebagaimana melayat merupakan bentuk doa untuk memohon ampunan dan kebaikan bagi orang yang telah meninggal dunia. Kemudian takziah juga menjadi pengingat bagi yang masih hidup akan kefanaan dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat. Selanjutnya dalam ajaran Islam, takziah adalah amalan yang sangat dianjurkan dan akan mendatangkan pahala bagi yang melaksanakannya, sebagaimana disebutkan dalam hadis.

Trilogi Munafik

Memberikan bantuan materi:

Terkadang, takziah juga mencakup pemberian bantuan materi seperti uang atau menyiapkan makanan untuk keluarga yang berduka. Selanjutnya kegiatan takziah juga membangun kebersamaan dan mempererat hubungan antaranggota masyarakat, menunjukkan kepedulian dan empati.

Hukum Takziah (Melayat Orang Meninggal)

Selain itu, hukum takziah adalah sunnah, yang berarti kita dianjurkan untuk melakukannya sebagai bentuk ibadah. Dasarnya adalah perintah Allah dan sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Keutamaan bertakziah adalah mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Dengan kata lain bahwa Hukum takziah (melayat) untuk orang yang meninggal dalam Islam adalah sunnah.  Hukum takziah adalah dianjurkan, bukan wajib, karena tujuannya menghibur keluarga berduka dan mendoakan almarhum. Oleh karena itu, kita hendaknya melakukan takziah dalam tiga hari pertama kematian untuk menguatkan hati mereka dan mendorong kesabaran, serta mendoakan almarhum dan keluarga agar tabah kepada Allah SWT.

Adab (Tata Cara) Takziah

Menunjukkan rasa belasungkawa: Sampaikan ucapan duka cita yang tulus kepada keluarga. Menunjukkan sikap yang lembut, penuh empati, dan tulus dalam menyampaikan belasungkawa.

Mengunjungi keluarga yang berduka: Luangkan waktu untuk menjenguk dan mendampingi mereka.

Mendoakan almarhum: Berdoa agar almarhum diterima di sisi-Nya. Mendoakan kebaikan bagi almarhum dan memberikan dorongan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan.

Kematian Bernyawa Dalam Takdir dan Hidup

Memberikan dukungan praktis: Membantu mengurus jenazah atau memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Menjaga kesopanan dan kebersihan: Berpakaian sopan dan menjaga perilaku yang pantas di lingkungan duka.

Tidak berlama-lama: Hindari duduk terlalu lama di tempat duka, kecuali jika ada alasan tertentu, karena dapat menambah beban.

Menghindari ucapan tidak pantas: Jaga lisan agar tidak menyakiti hati keluarga yang sedang berduka. Memahami dan menghormati tradisi lokal dalam pelaksanaan takziah juga merupakan bagian penting dari menunjukkan rasa hormat.

Menyediakan makanan untuk keluarga yang berduka: Selain itu, disunahkan bagi pelayat untuk menyediakan makanan bagi keluarga almarhum yang sedang sibuk mengurus jenazah.

Kapan dan Berapa Lama Takziah Dilakukan? 

Tiga Hari Pertama:

Umumnya, kita melakukan takziah dalam tiga hari pertama setelah kematian untuk memberikan dukungan awal kepada keluarga yang berduka.

Waktu yang Fleksibel:

Meskipun anjuran takziah hanya tiga hari, namun, waktu tersebut tidak mutlak; kita bisa melaksanakannya lebih dari itu, asalkan tidak menggugah rasa duka keluarga, tidak memberatkan, atau ketika atas permintaan keluarga, seperti dalam acara tahlilan.

Bacaan Doa Takziah Singkat

أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ

A‘zhamallâhu ajrakum, wa ahsana ‘azâ’akum, wa ghafara limayyitikum

Artinya: “Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu.” (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Bacaan Doa Takziah Kedua

إِنَّ لِلهِ تَعَالى مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى فمُرْهَا فَلْتَصْبرْ وَلْتَحْتَسِبْ

Inna liLlâhi taâlâ mâ akhadza wa lahu mâ a’thâ wa kullu syai-in ‘indahu bi ajalin musammâ famurhâ faltashbir wal tahtasib

Artinya: “Sesungguhnya Allah maha memiliki atas apa yang Dia ambil dan Dia berikan. Segala sesuatu mempunyai masa-masa yang telah ditetapkan di sisi-Nya. Hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala (dari Allah).” (HR Bukhari dan Muslim)

Bacaan Doa Takziah Ketiga saat Mendengar Kabar Berduka

إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ

Arab Latin: Innalillahi wa inna ilahi raji’un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj’al kitabahu fi’illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba’dahu.

Artinya: “Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskan-lah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikan-ah catatannya di illiyyin. Ganti-lah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Jangan-lah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya.”

Bacaan Doa Takziah untuk Jenazah Laki-laki

لَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa’aidz hu min’adzaabil qobri wa fitnati hi wa min’adzaabin naar.

Bacaan Doa Takziah untuk Jenazah Perempuan

للَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa’aafi haa wa’fu anha wa akrim nuzula hu wa wassi’madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa’aidz hu min’adzaabil qobri wa fitnati hi wa min’adzaabin naar.

Bacaan Doa Takziah saat Mengantar Jenazah ke Liang Kubur

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ، أَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum yaa ahlal qubuur yaghfirullaahu lanaa wa lakum antum salafnaa wa nahnu bil atsar

Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian, wahai ahli kubur. Semoga Allah SWT mengampuni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian.” (HR Tirmidzi, dari Ibnu Abbas)

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.