SURAU.CO. Hablum Minallah Wa Hablum Minannas adalah konsep dalam Islam yang merujuk pada hubungan baik antara manusia dengan Allah SWT, yang diwujudkan melalui ketaatan pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sementara itu, hablum minannas (حبل من الناس) adalah konsep hubungan baik antara sesama manusia, yang dijalankan dengan saling tolong-menolong, menghormati, dan berbuat adil kepada sesama. Kedua konsep ini saling terkait dan penting untuk diseimbangkan dalam kehidupan seorang muslim.
“Hablum minallah” (حَبْلٌ مِنَ اللَّهِ) dalam bahasa Arab berarti “hubungan dengan Allah”, sedangkan “hablum minannas” (حَبْلٌ مِنَ النَّاسِ) berarti “hubungan dengan manusia”. Hablum Minallah (حَبْلٌ مِنَ اللَّهِ): Merujuk pada hubungan vertikal seorang hamba dengan Allah SWT. Ini mencakup seluruh aspek ibadah dan ketaatan kepada perintah Allah, seperti salat, zakat, puasa, dan lain-lain. Hablum Minannas (حَبْلٌ مِنَ النَّاسِ): Merujuk pada hubungan horizontal antara manusia dengan sesama manusia. Ini mencakup interaksi sosial, hubungan baik, saling menghormati, tolong menolong, dan menjaga silaturahmi. Dalam Islam, kedua hubungan ini sangat penting dan saling berkaitan. Hubungan yang baik dengan Allah akan tercermin dalam hubungan yang baik pula dengan sesama manusia, dan sebaliknya.
Filosofi hablum minallah wa hablum minannas adalah konsep Islam yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dua jenis hubungan: hubungan vertikal antara manusia dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan horizontal antara manusia dengan sesama manusia (hablum minannas). Keduanya saling berkaitan dan harus seimbang untuk mencapai kehidupan yang takwa, di mana hubungan baik dengan Tuhan tercermin dalam perlakuan baik terhadap makhluk lain, dan sebaliknya. Kedua aspek ini harus dijalani secara seimbang untuk mewujudkan kehidupan yang bermakna dan membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Surat Ali ‘Imran Ayat 122
إِذْ هَمَّت طَّآئِفَتَانِ مِنكُمْ أَن تَفْشَلَا وَٱللَّهُ وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Iż hammaṭ ṭā`ifatāni mingkum an tafsyalā wallāhu waliyyuhumā, wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
Artinya: Ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.
Hadis
Hadis tentang hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia) menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kedua aspek ini dalam kehidupan seorang muslim. Keduanya saling berkaitan dan sama-sama penting untuk mencapai kesempurnaan iman.
Hablum Minallah (hubungan dengan Allah):
- Tauhid: Beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun.
- Ibadah: Melaksanakan perintah Allah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji.
- Menjauhi larangan Allah: Menghindari perbuatan dosa dan maksiat.
- Memperbanyak zikir dan doa: Mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya.
- Tawakal: Berserah diri kepada Allah setelah berusaha.
Hablum Minannas (hubungan dengan sesama manusia):
- Berbuat baik: Berbuat baik kepada orang tua, keluarga, kerabat, tetangga, fakir miskin, anak yatim, dan semua orang.
- Menjaga lisan: Berbicara yang baik, tidak menggunjing, tidak menyebarkan fitnah, dan tidak menyakiti orang lain dengan lisan.
- Menolong sesama: Membantu orang yang membutuhkan, baik dalam hal materi maupun non-materi.
- Menjaga silaturahmi: Menjalin hubungan baik dengan keluarga dan kerabat.
- Saling memaafkan: Memaafkan kesalahan orang lain dan meminta maaf jika bersalah.
- Menghindari perbuatan zalim: Tidak menzalimi orang lain, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Contoh Hadis yang Berkaitan:
Hadis tentang keutamaan senyum:
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” (HR. Muslim)
Hadis tentang memberi makan:
“Barangsiapa yang memberi makan seorang muslim hingga merasa kenyang, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga.” (HR. Abu Dawud)
Hadis tentang keutamaan menahan amarah:
“Bukanlah orang yang kuat itu yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tujuan
Tujuan konsep hablum minallah wa hablum minannas adalah agar umat Islam mencapai kesempurnaan ibadah dan kebahagiaan dunia akhirat melalui keseimbangan hubungan vertikal dengan Allah SWT (hambum minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum minannas). Hubungan dengan Allah dijalin dengan ibadah dan ketaatan, sedangkan hubungan dengan manusia diwujudkan melalui keadilan, saling menghormati, tolong-menolong, dan bekerja sama.
Hablum Minallah (Hubungan dengan Allah)
Menjalin hubungan vertikal dengan Allah SWT.
Tujuan:
Menjalin hubungan baik dengan sang Pencipta dengan cara mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Perwujudan:
- Melaksanakan perintah Allah, seperti salat, zakat, puasa, dan haji.
- Menjauhi segala larangan-Nya.
- Menjalankan ibadah dengan ikhlas.
- Menerima segala ketentuan Allah SWT.
Contoh:
Shalat, puasa, zakat, haji.
Ikhlas dalam beribadah dan menerima ketentuan Allah.
Menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain (syirik).
Hablum Minannas (Hubungan dengan Sesama Manusia)
Menjalin hubungan horizontal dengan sesama manusia.
Tujuan:
Menjaga hubungan baik dengan sesama individu dan kelompok, mengedepankan kebaikan, keadilan, dan rasa hormat.
Perwujudan:
- Saling membantu, berbagi, dan bekerja sama dalam kebaikan.
- Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghormati antarindividu.
- Berbuat adil dan setara kepada semua orang.
- Menjaga silaturahmi dan berbuat baik kepada orang lain.
- Saling memaafkan dan berbaik sangka (husnudzon).
Contoh:
Saling membantu, berbagi, dan bekerja sama.
Menjaga silaturahmi, termasuk dengan tetangga, kerabat, dan teman.
Menerapkan keadilan, kesetaraan, dan toleransi antar sesama, terlepas dari perbedaan.
Berbuat baik kepada anak yatim, orang miskin, dan ibnu sabil (tamu yang kehabisan bekal).
Pentingnya Keseimbangan
Kedua konsep ini harus dijalani secara seimbang. Semakin baik hubungan seseorang dengan Allah SWT, semakin baik pula hubungan mereka dengan sesama manusia. Mengabaikan salah satu aspek akan menciptakan ketidakseimbangan dalam kehidupan. Menjaga kedua hubungan ini akan mendatangkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Sinergi:
Kedua konsep ini saling berkaitan dan harus berjalan berdampingan untuk mencapai kesempurnaan hidup seorang muslim.
Dampak Positif:
Menjaga keseimbangan hablum minallah dan hablum minannas akan mendatangkan pahala kebaikan dari Allah dan menjadikan seseorang pribadi yang baik, adil, dan jujur.
Cerminan Keimanan:
Ketaatan dalam beribadah kepada Allah (hablum minallah) idealnya juga memengaruhi perilaku baik terhadap manusia (hablum minannas), karena kemuliaan seorang hamba juga diukur dari bagaimana ia berinteraksi dengan sesama.
Sebagai kesimpulan bahwa Hablum Minallah dan Hablum Minannas adalah dua aspek penting dalam ajaran Islam yang harus seimbang dan saling melengkapi dalam kehidupan umat Muslim. Hablum Minallah merujuk pada hubungan baik antara manusia dengan Allah SWT melalui ibadah dan ketaatan, sedangkan Hablum Minannas adalah hubungan baik antarmanusia yang mencakup keadilan, toleransi, dan saling menghormati dalam masyarakat. Kedua hubungan ini sangat vital, karena hubungan yang baik dengan Allah akan mempengaruhi hubungan baik dengan sesama manusia, dan sebaliknya, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan penuh berkah.
(Budi: mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
