Doa
Beranda » Berita » Kenali Penyebab Doa Sulit Terkabul Menurut Islam

Kenali Penyebab Doa Sulit Terkabul Menurut Islam

Menangis Dalam Berdoa Memohon Kepada Allah

Setiap manusia pasti memiliki harapan. Kita menuangkan harapan itu dalam bentuk doa. Doa adalah senjata utama seorang mukmin. Kita memohon kepada Allah SWT untuk segala kebutuhan. Baik urusan dunia maupun akhirat. Namun, terkadang kita merasa doa tak kunjung terjawab. Muncul pertanyaan di dalam hati. Mengapa doa saya sulit terkabul?

Perasaan ini sangat wajar dialami. Namun, bukan berarti Allah tidak mendengar. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penghalang. Faktor-faktor ini datang dari diri kita sendiri. Memahaminya dapat membantu kita memperbaiki diri. Sehingga, doa kita menjadi lebih berkualitas di hadapan-Nya. Mari kita telaah beberapa penyebab utama mengapa doa terasa sulit dikabulkan.

1. Konsumsi Makanan dan Harta Haram

Salah satu penghalang doa paling besar adalah harta haram. Apa yang kita makan dan gunakan sangat berpengaruh. Jika sumbernya tidak halal, doa kita bisa tertolak. Tubuh yang tumbuh dari barang haram akan sulit terhubung dengan-Nya. Ini bukan sekadar teori, melainkan peringatan langsung dari Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW memberikan gambaran yang jelas. Beliau menceritakan tentang seorang lelaki.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh. Rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.’ Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram. Maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim).

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Hadis ini menjadi pengingat keras bagi kita. Kita harus memastikan rezeki kita halal. Kebersihan sumber penghidupan adalah kunci utama terkabulnya doa.

2. Hati yang Lalai dan Tidak Fokus

Doa adalah sebuah dialog dengan Sang Pencipta. Dialog ini membutuhkan kehadiran hati. Jika pikiran kita melayang ke mana-mana, doa menjadi hampa. Kita hanya mengucapkan kata-kata tanpa makna. Allah SWT mengetahui isi hati setiap hamba-Nya. Doa yang dipanjatkan dengan hati lalai tidak akan sampai.

Rasulullah SAW bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, luangkan waktu khusus untuk berdoa. Fokuskan pikiran dan hati sepenuhnya kepada Allah. Rasakan setiap permohonan yang kita ucapkan. Hadirkan keyakinan penuh bahwa Allah sedang mendengar kita.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

3. Sikap Tergesa-gesa dan Ingin Cepat Terkabul

Manusia memiliki sifat dasar tidak sabaran. Kita ingin semua keinginan terwujud secara instan. Sifat ini sering terbawa saat kita berdoa. Kita berdoa hari ini dan berharap besok langsung terkabul. Ketika jawaban tak kunjung datang, kita mulai putus asa. Bahkan, ada yang berhenti berdoa sama sekali.

Sikap tergesa-gesa ini justru menjadi penghalang. Allah menguji kesabaran dan keyakinan kita. Rasulullah SAW mengingatkan:

“Doa salah seorang di antara kalian pasti akan dikabulkan. Selama ia tidak tergesa-gesa. Yakni dengan berkata, ‘Aku sudah berdoa, tetapi doaku belum dikabulkan’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Teruslah berdoa dengan sabar dan ikhlas. Yakinlah Allah memiliki waktu terbaik untuk menjawab setiap doa kita.

4. Isi Doa Mengandung Dosa atau Memutus Silaturahmi

Allah Maha Baik dan menyukai kebaikan. Dia tidak akan mengabulkan permohonan yang mengandung dosa. Misalnya, berdoa untuk mencelakakan orang lain. Atau meminta sesuatu yang haram. Doa semacam ini bertentangan dengan sifat-Nya.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Selain itu, doa untuk memutus tali silaturahmi juga tertolak. Islam sangat menjunjung tinggi hubungan kekerabatan. Memutuskan hubungan baik dengan keluarga adalah dosa besar. Maka, doa orang yang melakukannya akan terhalang. Pastikan isi doa kita selalu mengandung kebaikan. Baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

5. Allah Punya Rencana yang Jauh Lebih Baik

Terkadang, doa yang tidak terkabul bukanlah sebuah penolakan. Itu adalah bentuk kasih sayang Allah yang tak terhingga. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Sementara pengetahuan kita sangat terbatas. Mungkin apa yang kita minta justru akan membawa keburukan.

Rasulullah SAW menjelaskan ada tiga cara Allah menjawab doa seorang hamba:

  1. Dikabulkan Langsung: Allah memberikan persis seperti apa yang kita minta di dunia.

  2. Dipalingkan dari Musibah: Allah mengganti permintaan kita dengan menghindarkan kita dari suatu bahaya atau bencana yang setara.

  3. Disimpan sebagai Pahala: Allah menyimpan doa itu sebagai tabungan pahala di akhirat kelak, yang nilainya jauh lebih berharga.

Jadi, tidak ada doa yang sia-sia. Setiap doa pasti dijawab, meski bentuk jawabannya tidak selalu seperti yang kita bayangkan. Tetaplah berprasangka baik (husnudzon) kepada Allah. Teruslah memohon dengan keyakinan, kesabaran, dan hati yang bersih. Karena sesungguhnya, Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan daripada diri kita sendiri.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement