SURAU.CO – Tetangga adalah orang terdekat kita setelah keluarga. Mereka yang pertama kali tahu saat kita senang atau berduka, dan merekalah yang seringkali menolong ketika kita kesulitan. Umar bin Ahmad Baraja dalam Akhlaq lil Banin Juz 2 menekankan pentingnya adab terhadap tetangga, karena akhlak seorang muslim tercermin bukan hanya dari ibadahnya, tetapi juga dari bagaimana ia menjaga hubungan dengan orang di sekitarnya.
Kitab Akhlaq lil Banin ditulis oleh Umar bin Ahmad Baraja, ulama Hadramaut abad ke-20 yang mengajar di Hijaz. Beliau menyusun kitab ini untuk membentuk karakter anak-anak madrasah dan santri pemula agar akhlak mereka tertanam sejak dini.
Dalam khazanah pendidikan Islam, kitab ini menjadi rujukan penting karena menyampaikan adab dengan cara sederhana, melalui kisah nyata, nasihat praktis, dan dasar dalil dari Al-Qur’an serta hadis.
1. Pesan Al-Qur’an dan Hadis tentang Tetangga
Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An-Nisa’: 36)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar berbuat baik kepada tetangga, hingga aku mengira tetangga akan mendapat warisan.” (HR. Bukhari-Muslim)
Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa berbuat baik kepada tetangga adalah bagian dari iman.
2. Kewajiban Seorang Muslim terhadap Tetangganya
Umar Baraja menuliskan beberapa kewajiban seorang anak muslim terhadap tetangganya:
- Menyayangi mereka dan tidak menyakiti.
- Membantu ketika kesusahan.
- Menjaga rahasia dan kehormatan mereka.
- Mengucapkan salam, menjenguk saat sakit, dan berbagi makanan.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِي جَارَهُ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari)
3. Relevansi di Kehidupan Modern
Di era modern, banyak orang tinggal di perumahan padat atau apartemen, tetapi hubungan antar tetangga terasa renggang. Kita lebih mengenal teman media sosial dibandingkan tetangga sebelah rumah. Padahal, tetangga adalah orang yang pertama menolong saat rumah kita kebakaran, saat kita sakit, atau ketika keluarga kita membutuhkan bantuan darurat.
Menjaga hubungan baik dengan tetangga bisa diwujudkan dengan hal-hal sederhana: tersenyum ketika berpapasan, berbagi makanan, atau sekadar bertanya kabar. Inilah wujud nyata akhlak yang diajarkan Umar Baraja dalam kitabnya.
Hikmah untuk Kehidupan
Dari Akhlaq lil Banin Juz 2, kita belajar bahwa tetangga adalah saudara kita dalam kehidupan sehari-hari. Menyakiti mereka adalah tanda lemahnya iman, sementara berbuat baik kepada mereka adalah bukti kesempurnaan akhlak.
Mari kita renungkan: apakah tetangga kita merasa aman dan nyaman karena keberadaan kita? Atau justru terganggu oleh sikap kita?
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا جِيرَانًا صَالِحِينَ، وَارْزُقْنَا جِيرَةً طَيِّبَةً تُقَرِّبُنَا إِلَيْكَ
“Ya Allah, jadikanlah kami tetangga yang saleh, dan anugerahkanlah kepada kami lingkungan yang baik yang mendekatkan kami kepada-Mu.”
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
