SURAU.CO – Setiap orang memiliki impian dan cita-cita. Namun, banyak dari impian tersebut layu sebelum berkembang. Salah satu penyebab utamanya adalah ketiadaan keinginan yang membara atau “obsesi” positif yang menjadi bahan bakarnya. Dalam Islam, memiliki ambisi besar untuk tujuan mulia adalah hal yang sangat dianjurkan. Ambisi ini harus kita ubah dari sekadar angan-angan menjadi sebuah keinginan kuat yang menggerakkan seluruh jiwa dan raga.
Keinginan yang kuat adalah mesin penggerak utama di balik setiap pencapaian besar. Tanpanya, semangat akan mudah padam saat menghadapi rintangan pertama. Sebaliknya, saat kita memiliki hasrat yang membara, setiap tantangan justru menjadi pemacu semangat. Lalu, bagaimana cara kita membangun dan memelihara keinginan kuat ini secara Islami? Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa kita terapkan.
1. Pahami Nilai dan Keutamaan Tujuan Anda
Langkah pertama untuk menginginkan sesuatu adalah mengetahui nilainya. Anda tidak akan pernah bersemangat mengejar sesuatu yang Anda anggap remeh. Oleh karena itu, pelajari dan renungkan keutamaan dari cita-cita Anda. Jika Anda ingin menjadi penghafal Al-Qur’an, maka dalami hadits-hadits tentang kemuliaan seorang hafidz. Jika Anda ingin menjadi penuntut ilmu, bayangkan betapa tingginya derajat yang Allah janjikan bagi orang berilmu. Semakin Anda paham nilainya, semakin besar keinginan Anda untuk meraihnya.
2. Belajar dari Kisah Orang-Orang Hebat
Semangat seringkali lahir dari teladan. Membaca biografi atau kisah hidup para nabi, sahabat, dan ulama saleh adalah cara yang sangat efektif untuk menyalakan api ambisi. Ketika kita membaca bagaimana Imam Syafi’i melakukan perjalanan jauh demi ilmu, atau bagaimana para sahabat mengorbankan segalanya demi Islam, kita akan merasa kecil. Namun, perasaan itu akan berubah menjadi inspirasi. Kita akan berkata, “Jika mereka bisa, mengapa saya tidak?” Kisah mereka adalah bukti nyata bahwa cita-cita besar bisa tercapai.
3. Tetapkan Tujuan yang Tinggi dan Mulia
Jangan pernah takut untuk menetapkan sasaran yang tinggi. Pepatah Arab mengatakan, “Barangsiapa yang tidak mau bersusah payah mendaki gunung, ia akan selamanya hidup di dalam lubang.” Seorang Muslim harus memiliki cita-cita setinggi langit, yaitu meraih Ridha Allah dan Surga Firdaus. Dari tujuan akhirat inilah, kita kemudian menurunkan tujuan-tujuan dunia yang mendukungnya. Menetapkan tujuan yang tinggi akan memaksa kita untuk mengeluarkan potensi terbaik yang kita miliki.
4. Ubah Keinginan Menjadi Keputusan Tegas
Banyak orang berhenti pada tahap “keinginan“. Mereka ingin sukses, tetapi tidak pernah “memutuskan” untuk sukses. Keinginan bersifat pasif, sedangkan keputusan bersifat aktif. Saat Anda membuat keputusan, Anda secara sadar berkomitmen untuk menempuh jalannya, apa pun risikonya. Katakan pada diri sendiri, “Saya memutuskan untuk menghafal Al-Qur’an, mulai hari ini.” Titik. Keputusan inilah yang akan membedakan Anda dari para pemimpi.
5. Mulai Saat Ini Juga, Jangan Menunda
Musuh terbesar dari sebuah keputusan adalah penundaan atau taswif. Setan akan selalu membisikkan kata “nanti” atau “besok“. Padahal, waktu terbaik untuk memulai adalah sekarang juga. Ibnul Jauzi pernah berkata, “Ketahuilah bahwa harapan kosong adalah penyakit kronis.” Segera ambil langkah pertama, sekecil apa pun itu. Jika tujuan Anda adalah menulis buku, maka tulislah kalimat pertama sekarang. Langkah pertama ini akan memecah kebuntuan mental dan memulai momentum positif.
6. Jaga Konsistensi Walaupun Sedikit
Kunci dari pencapaian besar adalah konsistensi, bukan intensitas sesaat. Amalan yang kontinu meskipun sedikit jauh lebih baik daripada amalan besar yang hanya dilakukan sekali. Buatlah jadwal harian atau mingguan yang realistis, lalu patuhi jadwal itu dengan disiplin. Konsistensi akan membangun kebiasaan. Dan kebiasaan inilah yang pada akhirnya akan mengantarkan Anda pada tujuan besar Anda.
7. Cari dan Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Manusia adalah makhluk sosial yang mudah terpengaruh oleh lingkungannya. Sangat sulit menjaga semangat jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimis. Oleh karena itu, carilah teman-teman saleh yang memiliki visi dan semangat yang sama. Mereka akan menjadi pengingat saat Anda lalai dan penyemangat saat Anda futur. Lingkungan yang positif akan menjadi pupuk bagi benih ambisi Anda.
8. Gantungkan Segalanya pada Pertolongan Allah
Setelah semua usaha kita kerahkan, langkah terakhir dan terpenting adalah doa. Sadarilah bahwa kita tidak memiliki daya dan kekuatan apa pun tanpa pertolongan Allah. Mintalah dengan sungguh-sungguh agar Allah memberikan kita kekuatan, kemudahan, dan keikhlasan dalam meraih cita-cita. Doa adalah senjata orang mukmin. Ia adalah pelengkap sempurna dari setiap ikhtiar yang kita lakukan.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
