Pendidikan
Beranda » Berita » Apa Kewajibanmu Terhadap Para Kerabatmu dalam Akhlaq lil Banin Juz 2 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Apa Kewajibanmu Terhadap Para Kerabatmu dalam Akhlaq lil Banin Juz 2 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Kerabat
seorang remaja laki-laki berpakaian muslim sedang mengaji dan mengamalkan nilai-nilai akhlak

SURAU.CO – Hubungan kekerabatan adalah bagian penting dalam hidup seorang muslim. Tidak hanya soal darah dan nasab, tetapi juga sarana memperkuat ukhuwah dan memperluas kasih sayang. Dalam Akhlaq lil Banin Juz 2, Umar bin Ahmad Baraja menegaskan kewajiban seorang anak terhadap para kerabatnya: menjaga silaturahmi, menghormati, dan menolong mereka sesuai kemampuan.

Kitab Akhlaq lil Banin ditulis oleh Umar bin Ahmad Baraja, seorang ulama Hadramaut abad ke-20 yang hidup di Hijaz. Beliau menyusun kitab ini khusus untuk anak-anak madrasah dan santri pemula agar sejak dini mereka belajar akhlak Islami secara praktis.

Dalam khazanah Islam klasik, kitab ini menempati tempat penting karena menyajikan nasihat akhlak melalui kisah sederhana dan perintah langsung yang mudah dipahami. Tidak bertele-tele, tetapi sangat membekas di hati pembacanya.

1. Perintah Al-Qur’an tentang Silaturahmi

Allah berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan silaturahmi.” (QS. An-Nisa’: 1)

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Ayat ini menegaskan bahwa menjaga hubungan kerabat adalah bagian dari takwa. Seorang anak tidak boleh meremehkan kerabatnya, apalagi memutus tali silaturahmi.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Menghormati dan Menyayangi Kerabat

Umar Baraja menekankan bahwa anak harus menghormati para kerabat, baik yang tua maupun yang muda. Menghormati paman dan bibi, menyayangi sepupu, serta menjaga hubungan baik dengan keluarga besar adalah bagian dari akhlak mulia.

Dalam kehidupan modern, hal ini bisa diwujudkan dengan cara sederhana: mengunjungi mereka saat lebaran, membantu ketika ada hajatan, atau sekadar menjaga komunikasi lewat telepon. Kasih sayang kepada kerabat memperkuat ikatan sosial dan mencegah kesepian dalam keluarga.

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

3. Menolong Kerabat dan Tidak Membebani

Kewajiban lain terhadap kerabat adalah menolong mereka dalam kesulitan, sesuai kemampuan. Namun, Umar Baraja juga mengingatkan agar seorang anak tidak menjadi beban bagi kerabatnya. Akhlak Islami mengajarkan keseimbangan: menolong tanpa pamrih dan menerima bantuan tanpa memanfaatkan kelemahan orang lain.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sebaik-baik sedekah adalah kepada kerabat yang membencimu.” (HR. Thabrani)

Hadis ini mengajarkan bahwa berbuat baik kepada kerabat bukan soal mudah, tetapi justru menjadi ladang pahala besar ketika dilakukan dengan ikhlas.

Hikmah untuk Zaman Kini

Dari Akhlaq lil Banin Juz 2, kita belajar bahwa kewajiban kepada kerabat mencakup menjaga silaturahmi, menghormati, menyayangi, serta menolong mereka. Semua itu bukan sekadar etika sosial, melainkan ibadah yang mendekatkan kita kepada Allah.

Sebab Kerusakan Anak Wanita

Mari kita renungkan: sudahkah kita menjaga hubungan dengan kerabat, atau justru lebih sibuk dengan dunia luar hingga melupakan keluarga sendiri?

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْوَاصِلِينَ لِلرَّحِمِ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَعْمَارِنَا وَأَرْزَاقِنَا بِسَبَبِ ذَلِكَ
“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang menyambung silaturahmi, dan berkahilah umur serta rezeki kami karenanya.”


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement