Opinion
Beranda » Berita » Mengejar Keseimbangan: Meniti Jalan Sukses Dunia dan Akhirat

Mengejar Keseimbangan: Meniti Jalan Sukses Dunia dan Akhirat

Antara Dunia dan Akhirat Harus Seimbang
Antara Dunia dan Akhirat Harus Seimbang

SURAU.CO.Mengejar keseimbangan antara dunia dan akhirat adalah tujuan hidup dalam Islam, yang melibatkan bekerja keras di dunia untuk mencari rezeki halal dan bermanfaat. Sambil tetap beribadah dengan berkualitas dan beramal saleh sebagai bekal kebahagiaan abadi di akhirat. Kita menjadikan dunia sebagai sarana menuju akhirat, bukan sebagai tujuan akhir. Caranya meliputi niat karena Allah, mengelola waktu, menjaga hubungan baik dengan sesama. Dan menggunakan rezeki untuk hal-hal yang berkah.

Filosofi “Mengejar Keseimbangan: Meniti Jalan Sukses Dunia dan Akhirat” menekankan bahwa kehidupan dunia dan akhirat tidak harus saling bertentangan, melainkan harus seimbang. Dimana dunia berfungsi sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan di akhirat. Keseimbangan ini dicapai dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, menggunakan harta dan kekuasaan duniawi sesuai ajaran Islam. Serta memiliki niat dan prioritas yang benar, sehingga hidup menjadi lebih tenang, terarah, dan membawa kesejahteraan secara menyeluruh.

Tujuan meniti jalan sukses dunia dan akhirat adalah untuk meraih kebahagiaan dan keberkahan sejati di kedua kehidupan dengan menjalani hidup sesuai tuntunan Islam. Dimana dunia menjadi ladang bekal untuk akhirat dan tidak ada yang saling diabaikan. Dengan menjaga keseimbangan, manusia dapat memiliki ketenangan batin, rezeki yang berkah. Serta meraih kesuksesan material dan spiritual yang harmonis. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Qasas ayat 77.

Surat Al-Qashash Ayat 77

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

Arab-Latin: Wabtagi fīmā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣībaka minad-dun-yā wa aḥsing kamā aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-arḍ, innallāha lā yuḥibbul-mufsidīn

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Hadis Ibnu ‘Asakir dari Anas

“Bukanlah orang yang baik di antara kamu adalah orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk mengejar akhirat, atau meninggalkan akhirat untuk mengejar dunia, sehingga dapat memadukan keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban orang lain”.

Hadis mengenai meniti jalan sukses dunia dan akhirat menekankan pentingnya keseimbangan, bukan meninggalkan salah satu untuk yang lain. Manusia terbaik bukanlah yang mengabaikan dunia demi akhirat atau sebaliknya. Melainkan yang dapat memadukan keduanya, menggunakan dunia sebagai sarana untuk meraih kesuksesan di akhirat tanpa melupakan kewajiban dan kebahagiaan duniawi yang halal.

Manfaat mengejar keseimbangan dunia dan akhirat meliputi ketenangan batin, keberkahan dalam hidup, kesuksesan yang harmonis baik di dunia maupun akhirat. Dan terhindar dari keserakahan duniawi karena memahami dunia sebagai sarana menuju akhirat. Kita mencapai keseimbangan dengan memanfaatkan sumber daya duniawi secara bijaksana, menjalankan ibadah dan amal saleh. Serta membangun hubungan sosial yang positif, sehingga kehidupan kita menjadi selaras dan penuh berkah.

Mengapa Keseimbangan itu Penting?

Persiapan untuk Kehidupan Kekal: Kehidupan dunia adalah ujian dan persiapan untuk kehidupan akhirat yang abadi.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Konsep Amanah: Segala sesuatu di dunia (harta, waktu, kemampuan) adalah amanah dari Tuhan yang harus dimanfaatkan dengan bijaksana.

Menghindari Penyesalan: Keseimbangan mencegah penyesalan di kemudian hari, baik karena terlalu sibuk dengan duniawi atau melupakan tanggung jawab spiritual.

Bagaimana Mencapainya?

Niatkan Segala Aktivitas Karena Allah: Jadikan setiap pekerjaan dan aktivitas sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.

Ibadah dan Amal Saleh: Melaksanakan ibadah ritual (shalat, puasa) dan perbuatan baik kepada sesama dan lingkungan. Pastikan ada waktu khusus untuk ibadah harian, seperti salat dan membaca Al-Qur’an, tanpa mengabaikan urusan dunia.

Memanfaatkan Duniawi secara Bijak: Mencari rezeki dan membangun kehidupan di dunia bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai sarana untuk bekal akhirat. Manfaatkan rezeki untuk hal-hal yang berkah, salah satunya dengan bersedekah. Serta menghindari pemborosan dan hanya untuk memuaskan nafsu. Hindari kesibukan yang tidak bermanfaat dan gunakan waktu istirahat untuk mengingat Allah dan mempersiapkan diri untuk akhirat.

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Menuntut Ilmu: Mencari ilmu, baik agama maupun duniawi, adalah bagian penting dalam pengembangan diri yang seimbang.

Moderasi dan Prioritas: Menjalani gaya hidup yang moderat dan menetapkan prioritas yang tepat, yaitu akhirat sebagai tujuan utama namun tidak mengabaikan dunia.

Doa dan Tawakal: Berusaha semaksimal mungkin, namun tetap menyerahkan hasil akhir kepada Allah SWT dengan penuh tawakal. Ikhtiar yang sungguh-sungguh dan doa yang tak henti kepada Allah adalah kunci meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.

Jaga Kesehatan Jasmani dan Rohani:

Kondisi tubuh dan jiwa yang optimal akan memberikan semangat untuk meraih kesuksesan di dunia dan persiapan di akhirat.

Manfaat Keseimbangan

Ketenangan Batin: Terhindar dari keserakahan duniawi yang bisa menimbulkan kegelisahan. Dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan, beban ambisi duniawi yang berlebihan dapat berkurang, menciptakan hidup yang lebih tenang.

Keberkahan Hidup: Mendapatkan keberkahan dalam rezeki, kesehatan, dan hubungan sosial. Tercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan sejati yang meliputi aspek dunia dan akhirat, serta mampu memberikan manfaat bagi orang lain.

Kesuksesan di Kedua Alam: Meraih kebahagiaan dan kesuksesan yang menyeluruh, baik di dunia maupun akhirat.

Prinsip Kunci Keseimbangan Dunia dan Akhirat

Dunia sebagai Sarana, Akhirat sebagai Tujuan: Kehidupan dunia bukanlah tujuan akhir, melainkan ladang atau jembatan untuk mempersiapkan bekal menuju kebahagiaan akhirat.

Manajemen Prioritas: Menata prioritas hidup dengan menempatkan akhirat sebagai tujuan utama, namun tanpa mengabaikan urusan duniawi.

Niat dan Kesadaran: Setiap aktivitas duniawi, termasuk bekerja dan berusaha, harus diniatkan sebagai bagian dari ibadah dan upaya meraih rida Allah.

Berbuat Baik dan Menjauhi Kerusakan: Memanfaatkan segala hal yang diberikan Allah, termasuk harta dan kekuasaan, untuk berbuat kebaikan dan tidak melakukan kerusakan di bumi.

Tidak Saling Bertentangan: Dunia dan akhirat tidaklah bertentangan, melainkan saling melengkapi dan harus dijalani dengan proporsional.

Keutamaan Ibadah dan Ilmu: Melalui ibadah yang berkualitas, pemahaman agama yang mendalam, dan kerja profesional, seseorang dapat mengarahkan hidup duniawi ke jalan yang lebih baik.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 

 

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement