Opinion
Beranda » Berita » CARA IBLIS MENYESATKAN MANUSIA

CARA IBLIS MENYESATKAN MANUSIA

CARA IBLIS MENGGELINCIRKAN MANUSIA
Ilustrasi Iblis Menyesatkan Anak Muda. (Foto: Meta AI)

SURAU.CO – Setiap manusia lahir dengan fitrah suci, bersih dari dosa, dan diberi potensi untuk menyelamatkan kebenaran. Namun di sisi lain, manusia juga memiliki hawa nafsu yang bisa membawa jauh dari jalan Allah. Munculnya peran iblis. Sejak diusir dari surga karena kesombongannya menolak sujud kepada Nabi Adam, iblis berjanji akan menyesatkan anak cucu Adam sampai hari kiamat. Allah abadikan sumpah itu dalam Al-Qur’an:

“Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan melihat banyak mereka bersyukur.” (QS. Al-A’raf: 17).

Janji ini bukan sekedar ancaman kosong. Iblis dengan segala tipu dayanya terus berusaha memuaskan manusia agar tergelincir ke dalam dosa. Lalu, bagaimana sebenarnya cara iblis menjebak manusia?

1.Menanamkan Keraguan dalam Hati

Salah satu senjata utama iblis adalah membisikkan keraguan. Ia tahu bahwa keimanan tumbuh dari keyakinan yang kuat. Maka iblis berusaha menanamkan keraguan terhadap Allah, takdir, atau bahkan agama itu sendiri.

Kadang-kadang bisikan itu muncul dalam bentuk pertanyaan yang meragukan keyakinan, seperti “Apakan Allah akan mengampuni dosamu?” atau “Apakah shalatmu benar-benar bermanfaat?”. Jika manusia tidak segera menepisnya dengan zikir dan ilmu, keraguan kecil itu bisa tumbuh menjadi jurang besar yang menjauh dari ketaatan.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

2. Menghias Dosa agar Tampak Indah

Iblis pandai menyulap keburukan menjadi seolah-olah kebaikan. Perbuatan yang jelas haram bisa terlihat wajar bahkan menyenangkan. Misalnya, zina dihias dengan dalih cinta, riba disamarkan dengan istilah “bunga” atau “keuntungan bisnis”, dan ghibah diselubungi dengan alasan “sekadar curhat”.

Allah berfirman:
“Dan sungguh, Aku (Allah) akan mewujudkan (perbuatan buruk) bagi mereka di dunia, dan Aku akan membawa mereka semua.” (QS. Al-Hijr: 39).

Dengan cara ini, banyak orang yang sebenarnya tahu salah, tapi tetap melakukannya karena telah terbuai oleh keindahan semu yang ditawarkan iblis.

3. Melalaikan Manusia dengan Kesibukan Dunia

Kesibukan dunia sering kali menjadi celah empuk bagi iblis. Ia membuat manusia tenggelam dalam urusan pekerjaan, harta, atau hiburan, hingga lupa tujuan hidup sebenarnya beribadah kepada Allah.

Iblis tidak selalu langsung mengajak manusia melakukan dosa besar. Kadang-kadang ia cukup membuat seseorang lalai dari ibadah, menunda shalat, atau menyepelekan kewajiban. Lama-kelamaan, kelalaian kecil itu mengikis keimanan hingga manusia semakin jauh dari Allah.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

4. Membisikkan Rasa Putus Asa

Salah satu jebakan berbahaya adalah membuat manusia putus asa dari rahmat Allah. Iblis membisikkan bahwa dosa kita terlalu banyak untuk diampuni. Akibatnya, manusia menyerah dan terus terjerumus dalam maksiat.

Padahal Allah sendiri berfirman:
“Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (QS. Az-Zumar: 53).

Jika seseorang percaya bisikan iblis ini, maka ia kehilangan semangat untuk betaubat. Padahal pintu rahmat Allah selalu terbuka sampai ajal menjemput.

5. Menumbuhkan Kesombongan

Iblis sendiri diusir dari surga karena kesombongan. Maka ia menjadikan sifat sombong sebagai senjata untuk menjerumuskan manusia. Ia membisikkan rasa lebih baik dari orang lain, menolak nasihat, atau merasa sudah cukup beribadah.

Kesombongan membuat hati keras dan sulit menerima kebenaran. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji zarrah.” (HR.Muslim).

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Maka siapa pun yang berpikir untuk merasa hebat karena ilmu, harta, atau ibadah, sesungguhnya sedang berada dalam jeratan iblis.

6. Menggiring ke Dosa Bertahap

Iblis jarang langsung menjaring manusia ke dalam dosa besar. Ia tahu manusia bisa menolak jika digoda secara frontal. Oleh karena itu, ia menggiring manusia setahap demi setahap .

Contohnya, seseorang awalnya hanya sekedar berhenti shalat, kemudian terbiasa meninggalkannya. Atau dari sekedar melihat gambar yang tidak pantas, lalu meningkat menjadi menonton video maksimal, hingga akhirnya terjerumus dalam perbuatan zina.

Allah mengingatkan:
“Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168).

Langkah-langkahnya bisa tampak kecil, tapi ujungnya adalah jurang kehancuran.

7. Menimbulkan Permusuhan dan Kebencian

Iblis senang ketika manusia saling bermusuhan. Ia menyampaikan api kebencian dalam keluarga, persahabatan, bahkan di tengah masyarakat. Perpecahan, fitnah, dan balas dendam adalah permainan favoritnya.

Allah berfirman tentang tipu daya setan:
“Sesungguhnya setan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui khamar dan judi, serta menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan shalat.” (QS. Al-Maidah: 91).

Permusuhan membuat hati keras, dan iblis menjadikan kondisi itu sebagai pintu masuk untuk menjerumuskan lebih jauh.

8. Menghalangi dari Ilmu dan Kebenaran

Iblis tahu bahwa ilmu adalah cahaya. Dengan ilmu, manusia dapat membedakan mana yang benar dan salah, mana halal dan haram. Oleh karena itu, ia berusaha menjauhkan manusia dari majelis ilmu, Al-Qur’an, dan nasihat kebaikan.

Ia membisikkan rasa malas, sibuk, atau bahkan bosan ketika mendengar ceramah agama. Padahal sedikit demi sedikit ilmu akan menguatkan iman. Jika manusia jauh dari ilmu, iblis lebih mudah menggiringnya ke jurang kejahatan.

9. Menggoda dengan Amal yang Tidak Ikhlas

Terkadang manusia bisa terjerumus bukan karena meninggalkan ibadah, tapi justru ketika beribadah. Iblis membisikkan riya’ agar amal dilakukan bukan karena Allah, melainkan demi pujian manusia.

Nabi ﷺ tentang mengingatkan bahaya ini:
“Yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya’.” (HR.Ahmad).

Dengan cara ini, amal yang seharusnya bernilai besar bisa menjadi kosong karena niatnya rusak.

Cara Menghindari Tipu Daya Iblis

Meski iblis memiliki banyak cara, Allah tidak membiarkan manusia tanpa pertolongan. Ada beberapa jalan agar kita selamat dari jeratannya:

  1. Menguatkan iman dan ilmu – semakin kuat keyakinan, semakin sulit iblis masuk.
  2. Banyak berdzikir – zikir membuat hati hidup dan terlindung dari bisikan setan.
  3. Menjaga shalat tepat waktu – shalat adalah benteng utama dari amal keji dan mungkar.
  4. Berteman dengan orang saleh – lingkungan baik membuat hati terjaga.
  5. Segera bertaubat – jangan ditunda, karena kesempatan bisa hilang kapan saja.

Iblis tidak pernah lelah menggelincirkan manusia. Ia masuk dari segala arah, menggunakan cara yang halus maupun kasar. Namun kita tidak perlu takut berlebihan, karena Allah telah memberi kita senjata: iman, ilmu, doa, dan amal saleh.

Selama kita berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah, serta senantiasa memohon perlindungan kepada Allah, maka tipu daya iblis, sehebat apa pun, akan selalu lemah.

Allah berfirman:
“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS. An-Nisa: 76).

Maka jangan pernah menyerah. Selama kita berusaha mendekat kepada Allah, iblis tidak akan mampu merendahkan kita. Jalan menuju surga memang penuh rintangan, tapi dengan pertolongan Allah, kita bisa melewatinya dengan selamat.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement