Pendidikan
Beranda » Berita » Zainab dan Segala Aktivitas Rumah dalam Akhlaq lil Banat Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Zainab dan Segala Aktivitas Rumah dalam Akhlaq lil Banat Juz 1 Karya Umar Baraja (Pelajaran Klasik untuk Hari Ini)

Zainab
Seorang gadis Muslim remaja yang menulis jurnal tentang nilai-nilai akhlak di bawah pohon di halaman sekolah.

SURAU.CO — Setiap rumah membutuhkan sosok yang hadir dengan keikhlasan dan tanggung jawab. Dalam Akhlaq lil Banat Juz 1, Umar bin Ahmad Baraja menghadirkan Zainab sebagai contoh anak perempuan yang cerdas, rajin, dan penuh pengabdian kepada ibunya. Sejak kecil, ia tumbuh dengan kecintaan pada pekerjaan rumah dan sikap hormat kepada orang tua.

Umar bin Ahmad Baraja, seorang ulama abad ke-20, menyusun Akhlaq lil Banat sebagai panduan akhlak dan tata krama untuk siswi madrasah dan santri putri. Kitab ini berisi kisah-kisah sederhana namun sarat makna, yang membimbing anak perempuan agar berakhlak mulia dan mampu menjadi penopang keluarga. Dalam khazanah pendidikan Islam, kitab ini menempati posisi penting karena menggabungkan adab Islami dengan teladan nyata yang mudah diikuti.

1. Rajin Membantu dan Membenci Kemalasan

Sejak masa kecilnya, Zainab membenci kemalasan. Ia lebih senang bekerja dan membantu ibunya di rumah. Umar bin Ahmad Baraja menggambarkan:

“زَيْنَبُ تُحِبُّ الْعَمَلَ وَتَكْرَهُ الْكَسَلَ”
“Zainab mencintai pekerjaan dan membenci kemalasan.”

Setiap kali ibunya memasak, membuat roti, mencuci pakaian, atau menjahit, Zainab segera mendekat. Ia memperhatikan dengan saksama, berharap bisa menirunya. Kedisiplinan ini mengajarkan bahwa kerja keras adalah jalan untuk belajar dan berkembang.

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

2. Patuh pada Perintah dan Senang Menolong

Zainab tidak pernah menolak panggilan ibunya. Jika sang ibu memintanya melakukan sesuatu, ia segera bergegas. Umar bin Ahmad Baraja menulis:

“إِذَا نَادَتْهَا أُمُّهَا أَجَابَتْهَا سَرِيعًا”
“Apabila ibunya memanggil, ia menjawab dengan segera.”

Bahkan, ketika diminta membeli kebutuhan rumah atau bersilaturahmi ke tetangga dan kerabat, Zainab melaksanakannya tanpa keberatan. Sikap ini memperlihatkan bahwa ketaatan kepada orang tua membuka pintu ridha mereka, yang pada akhirnya membawa ridha Allah.

3. Cerdas dalam Mengelola Pekerjaan Rumah

Karena terbiasa membantu sejak kecil, Zainab tumbuh menjadi anak yang cerdas dan cekatan. Ia bisa mengambil alih pekerjaan ibunya ketika sang ibu beristirahat. Umar bin Ahmad Baraja memberi penekanan:

“فَصَارَتْ بِنْتًا عَاقِلَةً فِي كُلِّ أَعْمَالِ الْبَيْتِ”
“Maka ia menjadi anak perempuan yang pandai dalam semua pekerjaan rumah.”

Menerapkan Parenting Nabawi: Panduan Mendidik Karakter Anak Lewat Riyadus Shalihin

Kecerdasan Zainab lahir dari latihan dan kedisiplinan. Ia menjadi kebanggaan keluarganya, karena mampu menghadirkan ketenangan dan keringanan bagi ibunya.

Hikmah untuk Zaman Kini

Kisah Zainab mengajarkan bahwa kecerdasan bukan hanya soal nilai pelajaran, tetapi juga kemampuan mengelola tanggung jawab sehari-hari. Ia membuktikan bahwa anak perempuan bisa menjadi cahaya keluarga melalui kerja keras, ketaatan, dan kepedulian.

Maka, mari kita renungkan: sudahkah kita, atau putri-putri kita, belajar dari teladan Zainab—mengisi rumah dengan ketaatan, kerja keras, dan adab yang terjaga? Umar bin Ahmad Baraja seakan berpesan, “Ridha orang tua adalah jalan menuju ridha Allah, dan kerja keras adalah jalan menuju kebahagiaan.”

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا أَبْنَاءً بَارِّينَ بِوَالِدِينَا، وَارْزُقْنَا النَّشَاطَ فِي الْخَيْرِ، وَبَاعِدْنَا عَنِ الْكَسَلِ وَالتَّفْرِيطِ. آمِين.

Sebab Kerusakan Anak Wanita

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement