Kalam
Beranda » Berita » Jagalah Hak Allah, Maka Allah Akan Jaga Hak Kita

Jagalah Hak Allah, Maka Allah Akan Jaga Hak Kita

Ilustrasi yang dibuat oleh AI (seseorang yang sombong)

Jagalah Hak Allah, Maka Allah Akan Jaga Hak Kita

SURAU.CO – Dalam perjalanan hidup seorang Muslim, hubungan dengan Allah SWT merupakan sebuah fondasi utama. Fondasi inilah yang menentukan arah keberkahan serta keselamatan hidup. Ada sebuah pesan agung dari Rasulullah SAW yang sangat berharga. Pesan ini beliau sampaikan kepada Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau bersabda:

“Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.” (HR. Tirmidzi)

Hadis singkat ini mengandung makna yang luar biasa dalam. Ia mengajarkan sebuah kaidah emas dalam kehidupan. Kaidah tersebut adalah menjaga hak-hak Allah akan menjadi sebab utama. Sebab bagi Allah untuk menjaga hamba-Nya dari segala bentuk keburukan. Selain itu, Allah akan mengaruniakan pertolongan-Nya di setiap keadaan yang kita hadapi. Ini adalah sebuah janji yang pasti dari Sang Pencipta. Sebuah janji yang hanya bisa diraih dengan kesetiaan tulus dari seorang hamba.

Makna Terdalam dari Ikhtiar Menjaga Hak Allah

Lalu, apa sesungguhnya yang dimaksud dengan menjaga hak Allah? Pada hakikatnya, menjaga hak Allah berarti menunaikan segala kewajiban. Kewajiban yang telah Allah perintahkan dengan segenap kemampuan. Pada saat yang sama, kita juga harus menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh kesadaran. Salah satu bentuk penjagaan yang paling fundamental adalah menjaga tauhid. Ini berarti kita tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga. Tauhid adalah hak terbesar Allah yang wajib dipenuhi oleh setiap hamba-Nya. Secara pribadi, saya melihat ini sebagai deklarasi kemerdekaan jiwa yang paling hakiki. Kita membebaskan diri dari penghambaan kepada selain Allah.

Selanjutnya, menjaga hak Allah juga tercermin dalam ibadah. Kita harus menjalankan ibadah dengan tulus dan ikhlas. Ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan lainnya harus dilakukan sepenuh hati. Tujuannya murni hanya untuk mengharap ridha Allah semata. Bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia. Dengan demikian, ibadah kita menjadi lebih bermakna. Ibadah tersebut akan menjadi sumber kekuatan spiritual yang nyata. Selain itu, kita juga wajib menjaga batasan-batasan syariat yang telah ditetapkan. Kita harus berupaya keras untuk tidak melanggar larangan-Nya. Contohnya seperti menjauhi riba, menghindari ghibah, atau perbuatan maksiat lainnya. Ini adalah bentuk disiplin diri yang menunjukkan keseriusan kita.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Terakhir, menjaga hak Allah juga berarti senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Nya. Kita harus mengakui dengan sepenuh hati. Bahwa segala kebaikan yang kita terima datangnya hanya dari Allah. Konsekuensi dari pengakuan ini adalah menggunakan nikmat tersebut di jalan kebaikan. Bukan untuk kemaksiatan atau kesombongan. Syukur bukanlah sekadar ucapan lisan. Ia adalah sebuah sikap hidup yang terwujud dalam perbuatan. Ketika kita mampu melakukan semua ini, kita telah berusaha menjaga hak-hak Allah.

Bentuk Penjagaan Allah yang Meliputi Segala Aspek

Jika kita bersungguh-sungguh dalam menjaga hak-hak Allah, maka Dia akan menepati janji-Nya. Allah akan menjaga kita dalam berbagai aspek kehidupan yang sangat luas. Salah satunya adalah Allah akan menjaga kehidupan dan kesehatan kita. Dia akan melindungi kita dari berbagai marabahaya. Baik itu bahaya yang kita ketahui maupun yang tidak kita sadari sama sekali. Banyak sekali kejadian di luar nalar kita. Di mana seseorang selamat dari musibah karena pertolongan-Nya. Inilah buah dari ketaatan seorang hamba kepada Rabb-nya. Penjagaan ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang nyata.

Kemudian, Allah juga akan memberikan ketenangan hati yang tak ternilai. Hati yang senantiasa terhubung dengan Allah akan diliputi rasa aman. Ia akan merasakan kedamaian dan ketentraman yang mendalam. Di tengah dunia yang penuh gejolak, ketenangan jiwa adalah harta karun termahal. Ini adalah anugerah yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang dekat dengan-Nya. Lebih dari itu, ketaatan kepada Allah juga menjadi sebab turunnya keberkahan. Allah akan menjaga keturunan dan rezeki kita. Rezeki yang berkah tidak selalu berarti melimpah secara jumlah. Namun, ia selalu terasa cukup dan membawa kebaikan. Begitu pula dengan keturunan yang saleh. Mereka adalah investasi terbaik untuk dunia dan akhirat.

Selain itu, Allah akan senantiasa memberi pertolongan-Nya. Baik saat kita di dunia maupun kelak di akhirat. Dalam setiap kesulitan hidup, Allah pasti akan membukakan jalan keluar. Dia tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang taat sendirian. Pertolongan-Nya bisa datang dari arah yang tidak terduga. Ini adalah janji yang ditegaskan berkali-kali dalam Al-Qur’an. Penjagaan Allah bersifat holistik. Ia mencakup urusan duniawi dan ukhrawi kita.

Memahami Urgensi Hubungan Timbal Balik dengan Sang Pencipta

Mengapa hubungan ini menjadi begitu fundamental dan sangat penting? Menjaga hak Allah adalah wujud nyata dari kesetiaan kita sebagai seorang hamba. Perlu kita sadari sepenuhnya. Allah sama sekali tidak membutuhkan ketaatan kita. Dia Maha Kaya dan tidak bergantung pada apapun. Justru sebaliknya, kitalah yang sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Kita sangat memerlukan perlindungan dan rahmat-Nya dalam setiap tarikan napas. Oleh karena itu, hubungan timbal balik ini bukanlah hubungan transaksional biasa. Ini adalah sebuah janji ilahi yang pasti. Jika kita berusaha setia kepada Allah, maka Allah akan lebih setia lagi dalam menjaga kita.

Riyadus Shalihin: Buku Panduan Kecerdasan Emosional (EQ) Tertua Dunia

Hubungan ini mengajarkan kita tentang prioritas hidup. Ketika kita mendahulukan hak Allah di atas segalanya, maka urusan kita akan dipermudah. Namun, ketika kita mengabaikan hak-hak-Nya, hidup sering kali terasa lebih rumit. Kita kehilangan arah dan pegangan spiritual. Janji penjagaan dari Allah adalah sumber motivasi terbesar. Ia mendorong kita untuk terus istiqamah di jalan kebenaran. Bahkan ketika tantangan terasa begitu berat. Keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita memberikan kekuatan yang luar biasa. Kekuatan untuk menghadapi segala ujian hidup dengan sabar dan optimis.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement