Khazanah
Beranda » Berita » Dosa Besar yang Membinasakan: Peringatan Rasulullah ﷺ untuk Kita Semua.

Dosa Besar yang Membinasakan: Peringatan Rasulullah ﷺ untuk Kita Semua.

Dosa Besar yang Membinasakan: Peringatan Rasulullah ﷺ untuk Kita Semua.

Tujuh Dosa Besar yang Membinasakan: Peringatan Rasulullah ﷺ untuk Kita Semua.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali waspada terhadap bahaya yang terlihat—bencana alam, penyakit, atau kerugian harta. Namun, ada bahaya yang jauh lebih besar dan mematikan: dosa-dosa yang bukan hanya merusak kehidupan di dunia, tetapi juga menghancurkan kehidupan akhirat. Rasulullah ﷺ telah memperingatkan kita dengan tegas tentang hal ini.

Dalam hadits sahih riwayat Bukhari (no. 6351) dan Muslim (no. 129), Nabi ﷺ bersabda:

> “Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa saja itu?”
Beliau menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan yang benar, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mukmin yang baik-baik melakukan perzinahan.”

Menyekutukan Allah (Syirik)

Ini adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni jika pelakunya mati tanpa taubat. Syirik berarti menyembah atau mengagungkan sesuatu selain Allah, baik dalam bentuk ibadah langsung, keyakinan, atau ketergantungan hati.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Sihir

Sihir bukan sekadar hiburan atau trik sulap, tapi praktik yang melibatkan kerja sama dengan jin dan setan, sering kali disertai kekufuran. Sihir merusak akidah, rumah tangga, dan persaudaraan.

Membunuh Jiwa Tanpa Hak

Membunuh orang yang tidak bersalah adalah kezaliman yang besar. Nyawa manusia adalah amanah dari Allah, dan siapa yang melanggarnya akan mendapat ancaman azab yang berat.

Makan Riba

Riba menghancurkan keadilan ekonomi, menindas pihak lemah, dan menumbuhkan keserakahan. Allah dan Rasul-Nya mengumumkan perang kepada para pelaku riba.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Makan Harta Anak Yatim

Mengambil harta anak yatim secara zalim adalah dosa besar. Anak yatim tidak memiliki pelindung selain Allah, maka siapa yang menzhalimi mereka akan berhadapan dengan murka-Nya.

Lari dari Medan Perang

Dalam konteks jihad yang sah, melarikan diri dari medan pertempuran adalah bentuk pengkhianatan terhadap agama dan kaum Muslimin.

Menuduh Wanita Mukmin Berzina

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Fitnah semacam ini bukan hanya menyakiti hati seorang Muslimah, tetapi juga merusak kehormatannya di mata masyarakat. Dalam syariat, pelakunya mendapat hukuman berat jika tuduhannya tidak terbukti.

Pelajaran untuk Kita

Hadits ini bukan sekadar daftar larangan, melainkan alarm keras agar kita selalu mengintrospeksi diri. Dunia penuh dengan jebakan yang bisa menjerumuskan, dan tujuh dosa ini adalah pintu kehancuran.

Langkah Pencegahan:

Perkuat akidah dengan ilmu tauhid.
Jauhi praktik perdukunan, ramalan, atau sihir.
Hormati nyawa, harta, dan kehormatan orang lain.
Hindari transaksi riba dan cari nafkah yang halal.
Lindungi hak anak yatim.
Miliki keberanian dalam membela agama.
Jaga lisan dari fitnah dan tuduhan palsu.

Kesimpulan: Tujuh dosa besar ini membinasakan karena merusak hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Siapa pun yang ingin selamat dunia akhirat harus menjauhinya, bertaubat jika pernah melakukannya, dan membantu orang lain agar tidak terjerumus.

 

 


 

Paksakan Shalat Malam: Rahasia Pertolongan Allah di Sepertiga Malam Terakhir.

Shalat malam (qiyamul lail atau tahajjud) adalah ibadah istimewa yang menjadi pintu rahmat, ampunan, dan kemuliaan dari Allah Ta’ala. Rasulullah ﷺ memberi kabar gembira dalam hadits shahih, bahwa pada sepertiga malam terakhir, Allah turun ke langit dunia dan menyeru hamba-hamba-Nya:

> “Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.” (HR. Bukhari no. 1145, Muslim no. 758)

Mengapa Harus ‘Dipaksakan’? Karena hawa nafsu, rasa kantuk, dan kenyamanan tidur akan selalu berusaha menahan kita. Tidak semua orang mampu bangun malam hanya dengan “menunggu semangat datang”. Semangat itu justru hadir setelah kita memaksakan diri untuk bangkit. Para ulama dan salafus shalih pun memulai dari keterpaksaan, hingga akhirnya menjadi kenikmatan yang tak tergantikan.

Keutamaan Shalat Malam

1. Waktu Mustajab untuk Berdoa – Doa yang dipanjatkan pada waktu ini lebih dekat untuk dikabulkan.
2. Penghapus Dosa – Istighfar di sepertiga malam terakhir adalah kunci ampunan Allah.
3. Pengangkat Derajat – Shalat malam menjadi sebab Allah memuliakan seorang hamba.
4. Menenteramkan Hati – Menyendiri dengan Allah di tengah sunyi malam menghadirkan ketenangan jiwa.

Tips Memulai Shalat Malam

Tidur Lebih Awal – Kurangi begadang untuk memudahkan bangun malam.

Niat Sebelum Tidur – Tanamkan tekad untuk bangun shalat malam.

Bangun dengan Alarm atau Bantuan Keluarga – Gunakan segala cara yang efektif.

Mulai dari yang Ringan – Dua rakaat pun sudah cukup untuk menghidupkan malam.

Konsisten – Lebih baik sedikit tapi terus-menerus, daripada banyak tapi jarang.

Penutup: Shalat malam adalah rahasia kemuliaan para nabi, orang shalih, dan pejuang dakwah. Jika kita ingin hidup kita penuh keberkahan, doa kita diijabah, dan dosa kita dihapuskan, maka jangan biarkan malam-malam kita berlalu tanpa berdiri di hadapan Allah. Paksakan diri untuk bangun, dan rasakan manisnya beribadah di waktu yang Allah paling cintai.

“Bangunlah di saat semua terlelap, karena di situlah Allah paling dekat.” (Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement