SURAU.CO. Ternyata Ini Sedekah yang Paling Besar Pahalanya. Orang yang ikhlas bersedekah di waktu lapang dan kepada orang yang membutuhkan, terutama keluarga dekat, akan mendapatkan pahala yang paling besar. Selain itu, sedekah jariyah, seperti membangun masjid atau sumur, juga memiliki pahala yang terus mengalir.
Bulan Ramadhan penuh berkah, dan orang-orang melakukan sedekah untuk melipatgandakan pahala mereka. Memberi kepada keluarga yang membutuhkan, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak-anak, lebih utama daripada memberi kepada orang lain, menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Sedekah jariyah adalah sedekah yang pahalanya terus mengalir, meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia. Contohnya adalah membangun masjid, sekolah, atau sumur.
Sedekah, terutama saat dalam keadaan sulit, memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT. Dalam Islam, umat Muslim menganjurkan dan memerintahkan untuk bersedekah, karena sedekah adalah perbuatan baik yang memiliki banyak dalil dalam Al-Quran dan hadits.
Surat Al-Baqarah Ayat 261
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Arab-Latin: Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab’a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā’ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi’un ‘alīm
Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Surat Al-Baqarah Ayat 267
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا۟ ٱلْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغْمِضُوا۟ فِيهِ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū anfiqụ min ṭayyibāti mā kasabtum wa mimmā akhrajnā lakum minal-arḍ, wa lā tayammamul-khabīṡa min-hu tunfiqụna wa lastum bi`ākhiżīhi illā an tugmiḍụ fīh, wa’lamū annallāha ganiyyun ḥamīd
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Surat Al-Hadid Ayat 18
إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Arab-Latin: Innal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā’afu lahum wa lahum ajrung karīm
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.
Surat Al-Munafiqun Ayat 10
وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Arab-Latin: Wa anfiqụ mimmā razaqnākum ming qabli ay ya`tiya aḥadakumul-mautu fa yaqụla rabbi lau lā akhkhartanī ilā ajaling qarībin fa aṣṣaddaqa wa akum minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Hadits
Hadits Riwayat Muslim:
“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.” Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Hadits ini menjelaskan bahwa sedekah tidak akan membuat seseorang menjadi miskin, bahkan akan mendatangkan keberkahan.
Hadits Riwayat Muslim:
“Tidaklah seorang hamba bersedekah dengan sedekah dari usaha yang baik – dan Allah tidak menerima kecuali yang baik-baik saja – melainkan Allah akan mengambil sedekah itu dengan tangan kanan-Nya, lalu dikembangkan untuk pemiliknya sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara anak untanya sehingga menjadi besar seperti gunung.” Baitulmaal Muamalat. Hadits ini menjelaskan bahwa sedekah yang diberikan dengan ikhlas akan diterima Allah dan akan dilipatgandakan balasannya.
Hadits Riwayat Muslim:
“Obatilah orang sakit kalian dengan sedekah.” {Link: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/keutamaan-sedek
Tujuan Sedekah
Tujuan sedekah adalah untuk berbagai hal baik, baik bagi pemberi maupun penerima. Sedekah dapat membersihkan harta, mendatangkan rezeki, menolak bala, mempererat tali persaudaraan, serta menenangkan hati dan pikiran. Selain itu, sedekah juga merupakan bentuk ibadah yang bernilai pahala besar dan membantu meringankan beban sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Sedekah membersihkan harta dari kikir dan bakhil, serta membersihkan hati dari keserakahan dan keegoisan. Sedekah juga diyakini dapat membuka pintu rezeki dan mendatangkan keberkahan, serta menjadi benteng diri dari musibah, sesuai ajaran Islam dan hadis.
Memberikan sedekah mempererat tali persaudaraan dan kasih sayang sesama umat Islam. Membantu orang lain dengan sedekah memberikan ketenangan jiwa dan pikiran karena merasakan kebahagiaan. Sedekah juga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan fasilitas umum, bantuan pendidikan, atau bantuan kesehatan. Ini adalah ibadah bernilai tinggi dalam agama Islam dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sedekah mengajarkan kita untuk lebih peduli dan berempati terhadap sesama, serta mengurangi egoisme dan sikap mementingkan diri sendiri. Penyaluran sedekah ini dapat mendukung berbagai program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi.
Sedekah yang paling besar pahalanya
Yang paling besar pahalanya adalah sedekah jariyah, yaitu sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun yang bersedekah sudah meninggal dunia. Selain itu, sedekah kepada keluarga yang membutuhkan, terutama orang tua, juga memiliki keutamaan yang besar.
Sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun pemberinya sudah meninggal. Contohnya adalah wakaf, membangun masjid, atau menyediakan air bersih untuk umum.
-
Sedekah kepada Keluarga:
Memberi kepada keluarga yang membutuhkan, terutama orang tua, saudara, atau anak-anak, lebih utama daripada bersedekah kepada orang lain.
-
Sedekah di Saat Sulit:
Allah menilai sedekah yang diberikan dalam kondisi kekurangan atau sulit lebih tinggi.
-
Sedekah Secara Rahasia:
Bersedekah secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui orang lain, lebih utama daripada bersedekah secara terang-terangan.
-
Sedekah di Waktu Tertentu:
Memberikan sedekah di waktu-waktu utama seperti waktu subuh atau malam hari juga memiliki keutamaan tersendiri.
-
Memberi Makan Orang yang Lapar:
Memberi makan orang yang membutuhkan, terutama yang sedang kelaparan, memiliki keutamaan yang besar.
-
Menyediakan Air:
Menyediakan air bersih untuk orang lain, seperti membangun sumur atau menyediakan air minum, juga termasuk sedekah yang besar pahalanya.
Sedekah terbaik
Sedekah terbaik adalah sedekah yang mendapat pahala paling besar di sisi Allah Swt. Namun, tak ada dalil yang menyebut secara mutlak apakah sedekah itu termasuk dalam sedekah terbaik. Orang yang bersedekah dengan ikhlas, dilandasi niat baik dan tulus hanya karena Allah SWT, akan mendapatkan pahala dan keberkahan. Allah SWT menerima sedekah yang diberikan dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan dari manusia.
Orang yang bersedekah dengan ikhlas memberikan sesuatu semata-mata karena Allah, bukan untuk dipuji atau mengharapkan balasan dunia. Sedekah yang ikhlas akan menghapus dosa, mendatangkan keberkahan dalam hidup, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang bersedekah dengan niat riya’ atau mengharapkan balasan dari manusia, dapat menghilangkan pahala sedekahnya dan bahkan membuatnya menjadi sia-sia.
Selain mendapatkan pahala dari Allah, sedekah yang ikhlas juga dapat membersihkan hati dari sifat-sifat tercela seperti kikir dan egois, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama. Oleh karena itu, kita harus selalu meniatkan sedekah semata-mata karena Allah dan menjaga keikhlasan dalam setiap ibadah.
(Budi: mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
