SURAU.CO – Pagi adalah awal dari sebuah cerita. Apa yang kita lakukan di pagi hari sering menentukan warna seluruh aktivitas hingga malam. Dalam kitab Akhlaq lil Banin karya Umar bin Ahmad Baraja, ada satu bab yang membicarakan adab anak sebelum pergi ke sekolah. Isinya sederhana, tetapi jika dijalankan, mampu membentuk disiplin, rasa hormat, dan keberkahan ilmu.
Umar bin Ahmad Baraja adalah ulama besar asal Hadhramaut, Yaman, yang hidup di abad ke-20 dan banyak mengabdikan diri dalam pendidikan moral. Kitab Akhlaq lil Banin disusunnya sebagai pedoman praktis bagi anak-anak, santri, dan siswa madrasah.
Kitab ini populer di pesantren-pesantren Nusantara karena mengajarkan adab secara konkret melalui contoh kisah dan nasihat langsung. Dalam khazanah pendidikan Islam, karya ini menempati posisi sebagai buku panduan pembentukan karakter yang tidak hanya berbicara teori, tetapi juga praktik sehari-hari.
1. Menyiapkan Diri Sejak Pagi
Dalam salah satu nasihatnya, Umar bin Ahmad Baraja menulis:
يَا بُنَيَّ، إِذَا أَرَدْتَ الذَّهَابَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ، فَاسْتَيْقِظْ مُبَكِّرًا، وَتَوَضَّأْ، وَصَلِّ، ثُمَّ تَنَاوَلْ فَطُورَكَ، وَلا تَنْسَ أَنْ تَدْعُوَ اللهَ أَنْ يُيَسِّرَ لَكَ طَلَبَ الْعِلْمِ.
Artinya:
“Wahai anakku, jika engkau hendak pergi ke sekolah, bangunlah lebih awal, berwudhulah, salatlah, kemudian makanlah sarapanmu, dan jangan lupa berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam menuntut ilmu.”
Pagi yang tertib adalah awal dari proses belajar yang sukses. Mengawali hari dengan ibadah bukan hanya menambah energi rohani, tetapi juga membersihkan hati dari rasa malas.
2. Berpakaian Rapi dan Menjaga Kebersihan
Kitab ini juga menekankan pentingnya penampilan:
وَالْبَسْ ثِيَابَكَ النَّظِيفَةَ، وَرَتِّبْ شَعْرَكَ، فَإِنَّ النَّظَافَةَ مِنَ الإِيمَانِ.
“Kenakanlah pakaian yang bersih, rapikanlah rambutmu, karena kebersihan adalah bagian dari iman.”
Di masa sekarang, kebersihan dan kerapian bukan hanya persoalan pribadi, tetapi juga bentuk penghormatan kepada guru, teman, dan ilmu itu sendiri. Anak yang berpenampilan rapi menunjukkan bahwa ia menghargai proses belajar.
3. Berangkat dengan Adab
Umar bin Ahmad Baraja menutup nasihatnya dengan anjuran adab sosial:
وَاسْلَمْ عَلَى أَهْلِ بَيْتِكَ عِنْدَ خُرُوجِكَ، وَادْعُ لَهُمْ، ثُمَّ سِرْ إِلَى الْمَدْرَسَةِ بِوَقَارٍ وَهُدُوءٍ.
“Ucapkan salam kepada keluargamu saat keluar rumah, doakan mereka, lalu berjalanlah menuju sekolah dengan tenang dan penuh wibawa.”
Berangkat sekolah dengan tergesa-gesa, apalagi sambil ribut, menciptakan suasana hati yang kacau. Sebaliknya, langkah yang tenang mempersiapkan pikiran untuk menerima pelajaran dengan lapang.
Hikmah untuk Zaman Kita
Bab ini mengajarkan bahwa pendidikan bukan hanya dimulai di sekolah, tetapi sejak mata terbuka di pagi hari. Kebiasaan bangun lebih awal, berdoa, menjaga kebersihan, dan berangkat dengan adab adalah pondasi karakter pelajar yang sukses.
Mari kita renungkan: sudahkah kita baik sebagai pelajar, guru, atau orang tua—memulai hari dengan adab seperti yang diajarkan Umar bin Ahmad Baraja? Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk menjadikan setiap pagi sebagai awal kebaikan.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
