Mari Berzikir: Menghidupkan Hati, Menenangkan Jiwa

Mari Berzikir: Menghidupkan Hati, Menenangkan Jiwa.

“Berdoalah, Allah mendengarmu. Bersabarlah karena Allah akan menjawab doamu pada waktu yang tepat.”

Di tengah hiruk-p,,ikuk kehidupan dunia yang penuh kesibukan, seringkali hati kita menjadi kering, gersang dari mengingat Allah. Padahal, ketenangan sejati tidak akan pernah datang dari materi, jabatan, atau popularitas. Ia hanya hadir dari hati yang hidup, hati yang senantiasa terhubung dengan Allah melalui dzikir.

Inilah yang menjadi semangat utama dalam acara “Mari Berzikir” yang insyaAllah akan diselenggarakan: Tempat: Masjid Hidayatnurbaini, Komplek Taman Asri, Sawah Lua, Sungai Sapih. Hari & Tanggal: Kamis, 07 Agustus 2025. Waktu: Ba’da Isya sampai selesai. Pembimbing Dzikir: Kalifah Mashuri, M.Ag

Dzikir: Jalan Lurus Menuju Ketenangan

Allah Ta’ala berfirman:

> “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Dzikir bukan hanya sekadar ucapan di lisan, tapi adalah panggilan jiwa yang menautkan kita pada Rabb semesta alam. Ketika hati dilanda gelisah, resah karena ujian hidup, maka dzikir adalah obatnya. Dzikir membuat hati kita hidup kembali. Ia menenangkan, menyembuhkan, dan menyucikan.

Menghidupkan Masjid, Menghidupkan Hati: Masjid bukan hanya tempat shalat berjamaah, tapi juga pusat pencerahan ruhani umat. Dalam setiap lantunan dzikir, dalam setiap untaian tasbih dan istighfar yang diucapkan bersama, ada gelombang ketenangan yang meresap dalam diri setiap jamaah.

Acara dzikir seperti ini adalah momen yang sangat berharga. Selain sebagai ajang memperkuat hubungan vertikal dengan Allah, juga menjadi sarana mempererat ukhuwah sesama muslim. Melalui bimbingan Kalifah Mashuri, M.Ag, seorang tokoh yang dikenal dekat dengan umat, acara ini diharapkan mampu menjadi penyegar spiritual di tengah kehidupan dunia yang semakin menjauhkan manusia dari dzikir.

Bersabar dalam Doa, Berharap dalam Dzikir

Ungkapan dalam pamflet acara ini sangat menyentuh:
“Berdoalah, Allah mendengarmu. Bersabarlah karena Allah akan menjawab doamu pada waktu yang tepat.”

Ini adalah prinsip iman yang perlu terus kita rawat. Banyak dari kita berdoa dengan terburu-buru ingin segera dikabulkan. Padahal, Allah lebih tahu kapan waktu yang paling tepat untuk mengabulkan permohonan hamba-Nya. Dan bisa jadi, Allah sedang menunda karena ingin kita terus dekat dengan-Nya melalui doa dan dzikir.

Sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

> “Tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah, kecuali Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal: dikabulkan doanya, ditunda untuk waktu yang lebih baik, atau diganti dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)

Mari Hadirkan Diri, Hadirkan Hati: Saudaraku, hadir dalam majelis dzikir adalah tanda bahwa kita masih ingin memperbaiki diri. Ini adalah bentuk hijrah ruhani yang sangat sederhana namun berdampak besar. Dzikir akan melembutkan hati yang keras, menguatkan jiwa yang lelah, dan membersihkan dosa-dosa kecil yang tanpa sadar kita lakukan setiap hari.

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Apabila kalian melewati taman-taman surga, maka berhentilah di sana.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab, “Majelis-majelis dzikir.” (HR. Tirmidzi)

Penutup: Satu Langkah Menuju Cahaya

Di malam yang sejuk, ba’da Isya yang khusyuk, mari bersama melangkah menuju Masjid Hidayatnurbaini. Bukan hanya untuk memenuhi undangan, tapi memenuhi janji hati untuk lebih dekat kepada Allah.

Bersama lantunan kalimat “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, “Laailaaha illallah”, dan “Allahu Akbar”, mari kita hidupkan hati-hati kita yang mungkin sudah lama tertidur dalam hiruk pikuk dunia.

Datanglah dengan hati yang tulus. Pulanglah dengan jiwa yang tenang. “Mari berzikir, karena dalam dzikir ada kehidupan.” (Tengku)