Opinion
Beranda » Berita » Aqidah dan Akhlak: Dua Sisi Mata Uang dalam Islam

Aqidah dan Akhlak: Dua Sisi Mata Uang dalam Islam

Aqidah dan Akhlak
Aqidah dan Akhlak

SURAU.CO.Aqidah dan akhlak adalah dua aspek penting dalam ajaran Islam. Aqidah merujuk pada keyakinan dan kepercayaan dasar seorang muslim, sementara akhlak adalah perilaku atau moralitas yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya saling berkaitan erat, di mana aqidah yang kuat akan melahirkan akhlak yang mulia.

Aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam. Dimana Ini mencakup keyakinan pada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada serta qadar. Selanjutnya membentuk kepribadian muslim yang kokoh dalam keimanan, sehingga mampu menjalankan ajaran agama dengan baik dan benar. Mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan, meyakini kebenaran Al-Quran dan hadis, serta menjalankan ibadah sesuai syariat.

Akhlak adalah tingkah laku, perangai, atau sifat yang tertanam dalam jiwa dan tampak dalam perbuatan sehari-hari. Akhlak bisa baik (karimah) atau buruk (mazmumah). Membentuk individu yang berakhlak mulia, memiliki budi pekerti luhur, dan mampu berinteraksi dengan baik terhadap Allah, sesama manusia, dan lingkungan. Berkata jujur, berbakti kepada orang tua, bersikap adil, menolong sesama, dan menjaga lingkungan.

Aqidah yang kuat akan menjadi dasar bagi pembentukan akhlak yang mulia. Akhlak yang baik adalah cerminan dari aqidah yang benar. Pendidikan aqidah dan akhlak bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri individu, sehingga mereka menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.

Aqidah dan akhlak merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan dalam Islam. Memahami aqidah dan akhlak akan membantu seorang muslim untuk menjalankan kehidupan sesuai dengan tuntunan agama dan meraih kebahagiaan dunia akhirat. Pendidikan aqidah akhlak sejak usia dini akan membentuk generasi yang saleh dan berakhlak mulia.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Dalam Al-Quran

Aqidah dan akhlak dalam Al-Quran memiliki hubungan yang erat, di mana akhlak merupakan cerminan dari aqidah. Aqidah yang benar akan melahirkan akhlak yang baik, dan akhlak yang baik mencerminkan aqidah yang kuat. Al-Quran memberikan landasan aqidah yang kokoh, yaitu keyakinan terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada dan qadar. Akhlak mulia, seperti sabar, syukur, jujur, amanah, dan adil, juga dijelaskan dalam Al-Quran sebagai bentuk penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari.

Keyakinan akan keesaan Allah SWT. Al-Quran menekankan pentingnya tauhid sebagai dasar aqidah Islam. Aqidah Islam mencakup enam rukun iman: iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada dan qadar. Ibadah dan ketaatan mewujudkan hubungan vertikal antara manusia dengan Allah yang termasuk dalam cakupan aqidah.

Penerapan Dalam Al-Quran

Surat Al-Baqarah Ayat 152

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Arab-Latin: Fażkurụnī ażkurkum wasykurụ lī wa lā takfurụn

Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Surat Luqman Ayat 13

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Arab-Latin: Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya’iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun ‘aẓīm

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.

Surat Luqman Ayat 14

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Arab-Latin: Wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan ‘alā wahniw wa fiṣāluhụ fī ‘āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Surat Al-A’raf Ayat 199

خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَٰهِلِينَ

Arab-Latin: Khużil-‘afwa wa`mur bil-‘urfi wa a’riḍ ‘anil-jāhilīn

Artinya: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

Dalam Hadis

Aqidah dan akhlak dalam hadis merupakan dua hal yang saling berkaitan erat dalam ajaran Islam. Aqidah, atau keimanan, adalah dasar yang kokoh, sedangkan akhlak adalah manifestasinya dalam perilaku. Hadis, sebagai sumber ajaran Islam, memberikan panduan tentang bagaimana aqidah yang benar seharusnya tercermin dalam akhlak yang mulia.

Aqidah adalah keyakinan yang teguh terhadap prinsip-prinsip dasar Islam, terutama enam rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada dan qadar). Banyak hadis yang menjelaskan tentang aqidah, seperti hadis tentang keutamaan tauhid (mengesakan Allah) dan hadis tentang keimanan yang sempurna akan membawa pelakunya pada derajat yang tinggi di sisi Allah. Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan akhlak baik mereka bisa mencapai (menyamai) derajat mereka yang menghabiskan seluruh malamnya dalam shalat dan seluruh siangnya dengan berpuasa,”.

Akhlak, yang mencakup tingkah laku, perangai, atau budi pekerti seseorang, didasarkan pada nilai-nilai agama. Oleh karena itu, Islam sangat menekankan akhlak mulia (akhlakul karimah) dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hadis yang mendorong umat Islam untuk berakhlak mulia. Misalnya, hadis tentang pentingnya berbuat baik kepada sesama, menjaga lisan, bersikap jujur, dan menghindari perbuatan tercela. Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya,”.

Aqidah yang benar akan melahirkan akhlak yang mulia. Keyakinan yang kuat terhadap ajaran Islam mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan. Akhlak yang baik merupakan bukti keimanan yang kokoh.  Aqidah dan akhlak saling terkait dan melengkapi, seperti jiwa dan raga. Tanpa aqidah yang benar, akhlak akan menjadi lemah dan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang buruk.

Pentingnya Pengamalan

Mengamalkan aqidah dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dengan berpegang teguh pada aqidah dan berakhlak mulia, seorang muslim akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendidikan aqidah dan akhlak sangat penting untuk membentuk generasi muda yang beriman dan berakhlak mulia, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

Mengamalkan aqidah dan akhlak berarti menerapkan prinsip-prinsip keyakinan (aqidah) dan perilaku terpuji (akhlak) dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang Muslim. Aqidah adalah dasar keyakinan dalam Islam, sementara akhlak adalah cerminan dari aqidah tersebut melalui tindakan dan perilaku.

(Budi: mengutip dari berbagai sumber)

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement