Opinion
Beranda » Berita » Khianat: Virus Penghancur Kepercayaan dan Iman

Khianat: Virus Penghancur Kepercayaan dan Iman

Dosa Khianat

SURAU.CO – Kepercayaan atau amanah merupakan fondasi utama dalam setiap hubungan manusia. Ia berfungsi sebagai perekat yang menyatukan masyarakat, keluarga, dan bahkan negara. Ketika amanah tegak, maka ketenangan dan keteraturan akan terwujud. Akan tetapi, ada sebuah sifat tercela yang mampu meruntuhkan fondasi ini dalam sekejap. Sifat itu tidak lain adalah khianat atau pengkhianatan.

Khianat bukanlah sekadar dosa biasa. Justru sebaliknya, ia adalah sebuah penyakit hati yang sangat berbahaya. Islam memandang sifat ini dengan sangat serius. Sebab, khianat tidak hanya merusak hubungan antarmanusia, tetapi juga mencerminkan kerusakan iman seseorang kepada Allah.

Makna dan Kebencian Allah Terhadap Khianat

Secara sederhana, khianat adalah lawan kata dari amanah. Ia berarti melanggar kepercayaan yang telah orang lain berikan. Ruang lingkupnya pun sangat luas, mulai dari mengingkari janji, membocorkan rahasia, hingga tidak menunaikan hak yang seharusnya. Sifat ini begitu buruknya hingga Allah Ta’ala secara tegas menyatakan kebencian-Nya.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfal: 58)

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Ayat ini secara gamblang menunjukkan bahwa pengkhianatan adalah perbuatan yang mendatangkan murka Allah. Lebih dari itu, Allah juga mengingatkan kita agar tidak membela para pengkhianat.

“Dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” (QS. An-Nisa: 105)

Perintah ini menegaskan bahwa kita harus berlepas diri dari pelaku khianat dan jangan sampai menjadi bagian dari mereka.

Khianat sebagai Tanda Utama Kemunafikan

Bahaya terbesar dari sifat khianat adalah statusnya sebagai salah satu ciri utama kemunafikan. Seorang munafik adalah orang yang menampakkan keislaman di luar, namun menyembunyikan kekafiran di dalam hatinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan tiga tanda jelas untuk mengenali mereka.

Beliau bersabda,

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga. Jika berbicara, dia dusta. Jika berjanji, dia mengingkari. Dan jika diberi amanah, dia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, kita dapat melihat sebuah pola yang mengerikan. Pertama, lisannya tidak bisa dipercaya. Kedua, komitmennya tidak ada nilainya. Ketiga, ia selalu mengabaikan tanggung jawabnya.

Ketiga sifat ini saling berkaitan erat. Seseorang yang terbiasa berkhianat pasti akan mudah berdusta untuk menutupi perbuatannya. Ia juga akan gampang mengingkari janji karena tidak memiliki rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, sifat khianat berfungsi sebagai alarm bahaya yang menunjukkan adanya masalah serius dalam keimanan.

Larangan Berkhianat, Bahkan kepada Pengkhianat

Islam menjunjung tinggi nilai amanah pada level yang paling luhur. Standar moral yang agama kita ajarkan begitu tinggi. Kita bahkan dilarang untuk membalas sebuah pengkhianatan dengan pengkhianatan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa amanah adalah prinsip yang tidak bisa kita tawar dalam situasi apa pun.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihati,

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

“Tunaikanlah amanah kepada orang yang engkau diamanahi. Dan janganlah engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, shahih)

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga standar akhlak yang tinggi. Jangan sampai perbuatan buruk orang lain membuat kita ikut-ikutan berbuat buruk.

Hukuman yang Menghinakan di Hari Kiamat

Setiap perbuatan di dunia ini pasti akan mendapatkan balasan di akhirat. Khusus bagi para pengkhianat, Allah telah menyiapkan sebuah hukuman yang sangat menghinakan. Pada hari kiamat, pengkhianatan mereka tidak akan tersembunyi. Justru sebaliknya, Allah akan mempertontonkan perbuatan mereka di hadapan seluruh makhluk.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bagi setiap pengkhianat, akan ada bendera pada hari kiamat. Dikatakan, ‘Ini adalah pengkhianatan si fulan bin fulan.’” (HR. Muslim)

Bayangkan betapa malunya seseorang saat itu. Sebuah bendera khusus akan ditancapkan baginya, lalu semua orang akan tahu bahwa dialah sang pengkhianat. Tentu ini adalah balasan yang setimpal karena di dunia ia telah merusak kepercayaan secara sembunyi-sembunyi.

Jauhi Khianat, Genggam Amanah

Pada akhirnya, jelaslah bahwa khianat adalah dosa besar yang sangat merusak. Ia merupakan ciri kemunafikan, dibenci oleh Allah, dan akan mendapatkan balasan yang menghinakan. Karena semua alasan ini, seorang muslim wajib menjauhinya sekuat tenaga.

Marilah kita senantiasa berdoa dan berusaha untuk menjadi pribadi yang amanah. Jagalah setiap kepercayaan, sekecil apa pun itu. Semoga Allah melindungi kita dari sifat khianat dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang jujur dan terpercaya. Amin.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement