Masjid
Beranda » Berita » Cahaya Subuh di Jabarrahmah: Menyulam Iman di Ujung Malam

Cahaya Subuh di Jabarrahmah: Menyulam Iman di Ujung Malam

Cahaya Subuh di Jabarrahmah: Menyulam Iman di Ujung Malam

Cahaya Subuh di Jabarrahmah: Menyulam Iman di Ujung Malam (Refleksi Kajian Subuh Sabtu di Masjid Jabarrahmah, Sago).

 

Sabtu pagi, langit Sago masih dibalut kesejukan subuh ketika deretan sandal memenuhi tangga Masjid Jabarrahmah. Di balik keheningan itu, gema takbir mengalun dari bibir para jamaah yang telah menyempurnakan rakaat demi rakaat shalat Subuh berjamaah. Cahaya lampu masjid berpadu dengan cahaya langit yang perlahan merekah, menandai dimulainya satu lagi hari yang penuh harapan.

Pagi itu, Masjid Jabarrahmah tak hanya menjadi tempat shalat, tapi juga ruang belajar. Seperti rutinitas pekanan, setiap Sabtu subuh diadakan kajian Islam terbuka untuk umum, menghadirkan berbagai narasumber—ustaz, dai, dan tokoh agama lokal—dalam suasana penuh kekhusyukan.

Tema Kajian: “Menjaga Tauhid di Tengah Godaan Dunia”

Kajian dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dari surat Luqman ayat 13:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

> “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Dengan penuh hikmah, ustaz pembicara menekankan bahwa tauhid bukan hanya konsep, tapi komitmen. Banyak orang mengaku bertauhid, namun dalam praktik keseharian masih bergantung pada benda, kekuasaan, bahkan takhayul. Tauhid harus dijaga dari hati, lisan, dan perbuatan.

Beliau mengutip perkataan Imam Ibnul Qayyim:
“Tauhid adalah obat dari segala penyakit hati. Barang siapa kokoh dalam tauhidnya, maka hatinya akan hidup dan jiwanya akan tenteram.”

Konteks Sosial: Tantangan Akidah di Zaman Modern

Kajian ini juga menyentuh realitas masyarakat hari ini—di mana teknologi, tren hidup konsumtif, dan pemikiran liberal kadang menggerus keyakinan. Banyak anak muda lebih kenal tokoh TikTok daripada ulama. Banyak orang tua lebih khawatir anaknya gagal ujian nasional daripada gagal shalat lima waktu.

Ustaz mengingatkan:
“Kalau orang tua tidak menanamkan tauhid sejak dini, maka dunia akan menanamkan syubhat (kerancuan) dengan sangat cepat. Kita bukan sedang melawan zaman, tapi mendidik hati agar tak hanyut dalam arusnya.”

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Interaksi Jamaah: Tanya-Jawab yang Menggugah

Setelah sesi ceramah, dibuka sesi tanya jawab. Seorang pemuda bertanya, “Ustaz, bagaimana cara menguatkan tauhid di tengah lingkungan yang tidak mendukung?”
Jawabannya sederhana namun mendalam:

> “Mulailah dengan memperbaiki hubunganmu dengan Allah. Perbanyak zikir, hadir di majelis ilmu, dan cari teman yang mengingatkanmu pada akhirat. Tauhid itu bukan soal pengetahuan saja, tapi kesetiaan hati kepada Rabb-nya.”

Pertanyaan lain datang dari seorang ibu yang khawatir anaknya mulai malas shalat. Sang ustaz menyarankan pendekatan kasih sayang dan keteladanan, bukan paksaan. “Anak-anak lebih banyak meniru daripada mendengar. Jadilah teladan dalam shalat dan akhlak.”

Makna Pagi yang Diberkahi

Kajian ditutup dengan pesan penyejuk hati:

> “Pagi bukan hanya waktu, tapi pertanda bahwa Allah masih memberi kita kesempatan untuk memperbaiki iman.”

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Jamaah pun meninggalkan masjid dengan senyum dan semangat baru. Ada yang melanjutkan dengan sarapan berjamaah, ada pula yang duduk bersila menyambung halaqah kecil, membahas ulang materi yang baru saja didengar.

Catatan Penutup: Masjid Jabarrahmah bukan sekadar tempat ibadah, tapi rumah ilmu dan cahaya. Kajian Sabtu Subuh ini telah menjadi oase ruhani bagi warga Sago, terutama di tengah dunia yang makin hiruk dan bising. Setiap pekan, pelita tauhid dinyalakan kembali agar tak padam dihempas arus zaman.

Mari ramaikan kajian subuh, ajak keluarga, tetangga, dan anak-anak kita. Karena di waktu pagi ada berkah, di dalam ilmu ada cahaya, dan di dalam masjid ada jalan menuju surga. (Tengku)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement