SURAU.CO – Perubahan iklim bukan sekedar isu lingkungan semata, melainkan ujian keimanan dan kepedulian kita sebagai khalifah di bumi. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“إني أريد أن أكون خليفة في الأرض”
“Sesungguhnya Aku ingin menjadi seorang khalifah di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah : 30)
Ayat ini bukan hanya menyatakan kehormatan, tetapi juga amanah besar. Sebagai khalifah, manusia ditugaskan untuk memelihara, bukan merusak. Sayangnya, banyak tanda-tanda kerusakan kini semakin nyata: musim yang tak menentu, banjir dan kekeringan yang melanda, hingga suhu bumi yang semakin panas. Maka, sudah saatnya kita bertanya: apa peran kita sebagai umat Islam dalam mencegah perubahan iklim?
Lalu, sebagai seorang muslim yang bertanggung jawab, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah perubahan iklim? Berikut adalah beberapa langkah yang bis akita lakukan sebagai bentuk tanggungjawab yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
1. Menghindari Pemborosan Energi dan Udara
Pertama, kita perlu menyadari bahwa boros adalah salah satu bentuk perbuatan yang dibenci Allah. Dalam surat Al-A’raf ayat 31, Allah SWT berfirman:
“وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إن الله لا يحب القوم المسرفين”
“Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
Hal ini berlaku bukan hanya dalam soal makanan, tetapi juga penggunaan energi dan udara. Sering kali, kita membiarkan lampu menyala tanpa perlu, menyalakan pendingin ruangan secara berlebihan, atau membiarkan keran air mengalir sia-sia. Padahal, semua itu menambah peningkatan penggunaan energi yang berdampak pada iklim. Maka, mari kita mulai hemat energi dan udara sebagai bentuk takwa dan tanggung jawab.
2. Menanam Pohon dan Melestarikan Alam
Selain itu, menjaga dan menanam pohon adalah langkah konkret yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
ما من مسلم يغرس غرساً أو يزرع زرعاً فيأكل منه طير أو إنسان أو بهيمة إلا كان له به صدقة” (رواه البخاري ومسلم)”
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman atau menabur benih, lalu dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menanam pohon adalah ibadah. Pepohonan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Maka, semakin banyak pohon, semakin bersih udara kita. Islam mendorong kita untuk menjaga alam, bukan merusaknya. Menebang pohon sembarangan, membakar hutan, dan merusak habitat adalah bentuk kezaliman terhadap makhluk Allah yang lain
3. Mengelola Sampah dengan Bijak
Selanjutnya, kita perlu bijak dalam mengelola sampah. Sampah yang menumpuk dan tidak terkelola akan menghasilkan gas rumah kaca seperti metana, yang memperparah pemanasan global. Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan. Rasulullah ﷺ bersabda:
النظافة من الإيمان” (صحيح مسلم)”
“Kebersihan adalah bagian dari iman.” (HR.Muslim)
Sebagai muslim, kita harus mulai memilah sampah organik dan anorganik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mendaur ulang barang yang masih bisa dimanfaatkan. Rasulullah ﷺ sangat mencintai kebersihan dan kenyamanan. Maka, menjaga kebersihan lingkungan adalah bukti cinta kita kepada sunnah beliau
4. Memilih Transportasi Ramah Lingkungan
Saat ini, kendaraan bermotor menyumbangkan emisi karbon yang sangat besar. Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki. Selain menyehatkan tubuh, ini juga mengurangi jejak karbon.
Langkah kecil ini, jika dilakukan secara bersama, akan memberikan dampak besar bagi lingkungan. Allah SWT menyukai hambanya yang tidak berlebihan. Maka, mari kita beralih dari gaya hidup konsumtif menuju gaya hidup sederhana dan sadar lingkungan.
5. Berdoa dan Bermuhasabah
Pada akhirnya, kita tidak boleh lupa bahwa perubahan iklim adalah bagian dari qadarullah, tetapi kita tetap diperintahkan untuk berikhtiar. Dalam surat Ar-Rum ayat 41, Allah mengingatkan:
“ ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون”
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari hasil perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Mari kita bermuhasabah. Perbanyaklah istighfar, Perbaikilah akhlak terhadap lingkungan, dan niatkan semua langkah kita sebagai bagian dari ibadah. Sebenarnya, menjaga bumi adalah menjaga amanah. Mari kita hidup sebagai khalifah yang bertanggung jawab, bukan sebagai perusak yang kufur nikmat.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
