Khazanah
Beranda » Berita » Keutamaan Kota Madinah: Tanah Suci yang Penuh Berkah

Keutamaan Kota Madinah: Tanah Suci yang Penuh Berkah

Desinasi uatama Arab Saudi
Kota Madinah menjadi destinasi utama di Arab Saudi

SURAU.CO – Kota Madinah Al-Munawwarah memegang kedudukan yang sangat istimewa dalam sejarah Islam. Kota suci ini menjadi tujuan hijrah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Selain itu, Madinah juga merupakan ibu kota pertama bagi kaum Muslimin. Dari kota inilah, panji-panji jihad mulai menyebar luas ke berbagai penjuru. Cahaya hidayah juga memancar dari Madinah hingga menerangi seluruh dunia. Lebih dari itu, kota ini menjadi saksi pertemuan bersejarah antara kaum Muhajirin dan Anshar yang mulia. Di tanah yang diberkahi ini pula Rasulullah menghabiskan sisa hidupnya, wafat, dan dimakamkan. Kelak, dari sini juga beliau akan dibangkitkan.

Allah Azza wa Jalla telah menganugerahkan banyak keutamaan kepada Madinah. Hal ini menjadikannya kota terbaik kedua setelah Mekah. Bahkan, Rasulullah sendiri menegaskan hal ini saat akan meninggalkan Mekah. Beliau berkata kepada Mekah, “Demi Allâh! Sesungguhnya kamu merupakan bumi Allâh yang terbaik, tempat yang paling dicintai oleh Allâh. Seandainya aku tidak diusir darimu niscaya aku tidak akan keluar darimu.”

1. Madinah sebagai Tanah Haram Kedua

Salah satu keutamaan terbesar Madinah adalah statusnya sebagai Tanah Haram. Oleh karena itu, Allah menetapkannya sebagai wilayah suci yang aman, sama seperti Kota Mekah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Nabi Ibrâhîm menjadikan kota Mekah sebagai kota haram, dan sesungguhnya aku menjadikan Madinah sebagai kota yang haram juga.” [HR. Muslim].

Perlu dipahami bahwa hak untuk mengharamkan suatu tempat sejatinya hanya milik Allah Azza wa Jalla. Dalam hal ini, Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad hanya menampakkan hukum tersebut atas perintah-Nya. Selanjutnya, Rasulullah juga menjelaskan batas wilayah haram Madinah dengan jelas. Beliau bersabda, “Kota Madinah merupakan kota haram, (yaitu) wilayah antara wilayah ‘Air dan wilayah Tsaur”. Penjelasan ini menegaskan bahwa seluruh area di dalam batas tersebut adalah suci, tidak hanya terbatas pada Masjid Nabawi.

Mengapa Allah Menolak Taubat Iblis?

2. Nama Indah “Thaibah” dari Allah

Di samping statusnya sebagai Tanah Haram, Madinah juga mendapatkan nama yang indah. Rasulullah menamai kota ini Thaibah atau Thâbah. Kedua nama tersebut berasal dari kata at-thayyib, yang berarti baik atau suci. Nama ini secara langsung mencerminkan betapa baik dan berkahnya kota Madinah. Bahkan, sebuah hadits riwayat Imam Muslim menyebutkan bahwa Allah sendiri yang menamai Madinah dengan Thâbah. Nabi bersabda:

“Sesungguhnya Allâh menyebut kota Madinah dengan (nama) Thâbah.”

3. Iman Akan Kembali ke Madinah

Lebih lanjut, Madinah memiliki keistimewaan sebagai benteng terakhir keimanan. Rasulullah mengabarkan bahwa pada akhir zaman, keimanan akan berkumpul kembali di kota suci ini. Tentu saja, ini menjadi bukti bahwa Madinah adalah benteng pertahanan utama bagi kaum Muslimin. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali kelubang atau sarangnya.” [HR. Al-Bukhâri dan Muslim].

Dengan demikian, hadits ini menunjukkan bahwa kaum Muslimin akan berduyun-duyun datang ke Madinah. Mereka datang karena dorongan iman dan kecintaan kepada kota yang penuh berkah ini.

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

4. Kota yang Menaklukkan Negeri Lain

Keutamaan berikutnya berkaitan dengan peran strategis Madinah. Dalam sebuah kiasan yang penuh makna, Nabi Muhammad menggambarkan Madinah sebagai kota yang akan “memakan” perkampungan lain. Beliau bersabda:

“Aku diperintahkan (berhijrah ke) daerah yang akan melahap daerah-daerah lainnya. Daerah ini mereka sebut Yatsrib, yaitu Madinah.” [HR. Al-Bukhâri dan Muslim].

Para ulama menafsirkan hadits ini dengan dua makna utama. Pertama, Madinah akan meraih kemenangan atas daerah-daerah lainnya. Kedua, Madinah akan menjadi pusat berkumpulnya harta rampasan perang. Sejarah kemudian membuktikan kebenaran kedua penafsiran tersebut. Dari Madinah, para dai dan mujahid menyebarkan Islam, membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya iman.

5. Ganjaran Sabar Menghadapi Kesusahan

Karena keutamaannya yang agung, Nabi sangat menganjurkan umatnya untuk menetap di Madinah. Beliau mendorong mereka untuk bersabar atas segala kesulitan hidup yang mungkin mereka temui di sana. Sebagai imbalannya, kesabaran ini akan diganjar dengan pahala yang luar biasa. Nabi bahkan menjanjikan syafaatnya bagi mereka yang tetap tegar. Rasulullah bersabda:

“Kota Madinah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Tidaklah seseorang meninggalkan kota Madinah karena benci kepadanya, kecuali Allâh akan menggantikannya dengan orang yang lebih baik darinya, dan tidaklah seseorang tetap tegar atas kesusahan dan kesulitan kota Madinah, niscaya aku akan menjadi saksi dan pemberi syafa’at baginya pada hari kiamat.” [HR. Imam Muslim].

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

6. Doa Keberkahan Langsung dari Nabi

Tidak hanya itu, keberkahan Madinah juga bersumber langsung dari doa Rasulullah. Beliau secara khusus memohon kepada Allah agar memberkahi setiap aspek kehidupan di kota ini, mulai dari buah-buahan hingga takarannya. Doa beliau yang mulia berbunyi:

“Ya Allâh! Berilah kepada kami keberkahan pada buah-buahan kami, kota Madinah kami! Limpahkanlah keberkahan untuk kami pada setiap sha’ dan mud kami dapatkan.” [HR. Muslim].

7. Terlindungi dari Dajjal dan Wabah Tha’un

Sebagai puncaknya, Allah memberikan perlindungan istimewa bagi Kota Madinah. Perlindungan ini begitu kuat sehingga kota ini tidak akan pernah bisa dimasuki oleh Dajjal. Selain itu, ia juga terlindungi dari wabah penyakit tha’un (lepra). Di setiap sudut dan pintu masuk kota, para malaikat senantiasa berjaga. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Disetiap tembok atau batas kota Madinah ada malaikat. Kota Madinah tidak akan bisa dimasuki oleh penyakit thâ’ûn (lepra) tidak pula Dajjâl.” [HR. Al-Bukhâri dan Muslim].

Berbagai keutamaan ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan Kota Madinah. Ia adalah pusat keimanan, sumber hidayah, dan tanah yang Allah janjikan penuh berkah hingga hari kiamat.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement