SURAU.CO-Wangi itu sunnah, wangi itu sunnah—dua kali pengulangan ini menggambarkan pentingnya wewangian dalam ajaran Islam, khususnya dalam keseharian Rasulullah SAW. Sunnah memakai parfum bukan sekadar untuk wangi, melainkan bagian dari kebersihan, keindahan, dan spiritualitas seorang Muslim.
Rasulullah SAW dikenal sangat menjaga kebersihan dan keharuman tubuhnya. Dalam banyak riwayat, beliau tidak pernah menolak hadiah berupa parfum. Wewangian menjadi bagian dari identitas beliau yang lemah lembut, bersih, dan berakhlak tinggi. Di tengah dunia modern yang serba cepat, nilai-nilai ini tetap relevan.
Jenis Parfum dalam Sunnah: Pilihan Nabi yang Alami dan Lembut
Nabi Muhammad SAW menyukai parfum alami, seperti minyak kasturi (misk) dan gaharu (oudh). Parfum ini beraroma khas dan bertahan lama. Dalam hadis riwayat Muslim, Nabi bersabda:
“Di antara kenikmatan dunia yang aku cintai adalah perempuan dan wewangian, dan penyejuk mataku adalah salat.” (HR. Muslim)
Parfum yang beliau gunakan biasanya berupa minyak pekat. Cara penggunaannya cukup dioles pada titik-titik tubuh seperti pergelangan tangan, leher, atau janggut. Wewangian tersebut tidak hanya membuat tubuh harum, tetapi juga mencerminkan ketenangan dan kesucian jiwa.
Etika Menggunakan Parfum: Menjaga Sunnah dengan Adab
Menggunakan parfum memiliki adab dan batasan yang jelas dalam Islam. Laki-laki dianjurkan memakai parfum, khususnya ketika hendak salat Jumat atau berkumpul di tempat umum. Sebaliknya, perempuan sebaiknya menghindari wewangian saat keluar rumah, kecuali di lingkungan mahram atau sesama wanita.
Etika lainnya termasuk:
-
Memulai dari sisi kanan saat mengoleskan parfum.
-
Tidak memakai parfum secara berlebihan.
-
Menghindari parfum yang mengandung alkohol jika memungkinkan.
-
Menghindari mengganggu kenyamanan orang lain dengan aroma yang terlalu tajam.
Etika ini mengajarkan bahwa parfum bukan sekadar penampilan, tetapi bentuk ibadah, penghormatan terhadap orang lain, dan cerminan kepribadian.
Manfaat Parfum Menurut Islam: Bersih Lahir, Damai Batin
Menggunakan parfum tidak hanya memberikan aroma segar, tetapi juga membawa manfaat spiritual dan sosial. Beberapa hikmah memakai parfum menurut Islam antara lain:
-
Meningkatkan percaya diri saat bertemu orang lain.
-
Menumbuhkan semangat ibadah, terutama saat ke masjid.
-
Menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih.
-
Mengikuti contoh Nabi sebagai teladan utama.
-
Menyebarkan kesan positif terhadap Islam.
Rasulullah SAW bersabda bahwa malaikat menyukai tempat yang harum. Maka, menjaga keharuman tubuh juga bisa menjadi bentuk penghormatan kepada para malaikat dan makhluk gaib yang Allah ciptakan.
Parfum Pria Muslim Masa Kini: Gaya dan Sunnah Bisa Sejalan
Banyak pria Muslim modern yang tetap menjaga sunnah ini. Kini, tersedia berbagai pilihan parfum halal, tanpa alkohol, dan berbasis minyak attar. Merek lokal hingga internasional menyediakan produk yang sesuai dengan syariat dan tetap bergaya.
Tips memilih parfum untuk Muslim pria:
-
Gunakan parfum sebelum aktivitas kerja, ibadah, atau pertemuan sosial.
-
Pilih aroma yang ringan, tidak menyengat, namun tahan lama.
-
Simpan parfum di tempat sejuk agar kualitasnya terjaga.
-
Gunakan dengan niat mengikuti sunnah, bukan sekadar gaya hidup.
Dengan menyesuaikan gaya hidup modern dan nilai Islam, pria Muslim bisa tampil elegan, wangi, dan tetap dalam koridor syariat.
Menebar Keharuman, Menyebar Kebaikan
Wewangian adalah dakwah yang halus. Seseorang yang harum dan rapi akan lebih mudah diterima dalam pergaulan. Sunnah memakai parfum juga dapat menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam secara lembut.
Mari kita hidupkan kembali sunnah Rasulullah SAW yang sederhana namun penuh makna ini. Gunakan parfum dengan niat ibadah, rawat diri dengan baik, dan jadikan keharuman sebagai simbol pribadi Muslim yang bersih, santun, dan mendalam. (Hen)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
