Kisah
Beranda » Berita » 5 Kisah Ibu Penuh Inspirasi yang Diabadikan dalam Al-Quran

5 Kisah Ibu Penuh Inspirasi yang Diabadikan dalam Al-Quran

Kisah Ibu Inspiratif dalam Al-Qur'an

SURAU.CO – Al-Quran menempatkan ibu pada posisi yang sangat terhormat. Kemuliaan seorang ibu tidak hanya diakui, tetapi juga diabadikan melalui berbagai kisah penuh hikmah. Kisah-kisah ini bukan sekadar cerita masa lalu. Allah menyajikannya sebagai pelajaran abadi tentang iman, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat. Para ibu mulia ini menghadapi ujian berat dengan keteguhan luar biasa.

Melalui perjalanan hidup mereka, kita belajar tentang kekuatan tawakal dan keberanian. Setiap kisah menunjukkan bagaimana seorang wanita dapat menjadi pilar kekuatan bagi keluarganya dan bahkan bagi sebuah peradaban. Mari kita selami lima kisah inspiratif dari para ibu mulia yang namanya terukir dalam Al-Quran.

1. Hawa: Ibu Pertama dan Simbol Taubat

Kisah ibu pertama di muka bumi adalah Hawa. Allah SWT menciptakannya sebagai pendamping hidup Nabi Adam AS. Mereka menikmati kebahagiaan di surga. Namun, mereka juga menghadapi ujian pertama dari Allah. Keduanya sempat tergoda oleh tipu daya iblis.

Setelah menyadari kesalahan mereka, Hawa tidak menyalahkan Adam. Sebaliknya, mereka bersama-sama memanjatkan doa penuh penyesalan. Doa mereka terabadikan, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A’raf: 23). Kisah ini mengajarkan tentang tanggung jawab bersama dan pentingnya bertaubat sebagai satu tim.

2. Hajar: Teladan Tawakal dan Perjuangan Abadi

Kisah Hajar adalah manifestasi dari tawakal atau kepasrahan total kepada Allah. Nabi Ibrahim AS membawanya ke sebuah lembah tandus di Mekkah. Saat itu, tidak ada manusia, tanaman, ataupun air. Ibrahim kemudian meninggalkannya bersama putra mereka yang masih bayi, Ismail.

Kisah Nama Abu Hurairah: Dari Pecinta Kucing Menjadi Penjaga Hadis

Hajar bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan ini?” Ibrahim menjawab ya. Jawaban itu cukup bagi Hajar. Ia percaya sepenuhnya pada ketetapan Allah. Ketika putranya menangis kehausan, naluri keibuannya mendorongnya untuk berjuang. Ia berlari bolak-balik antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Perjuangannya yang ikhlas Allah balas dengan mukjizat air Zamzam yang memancar hingga kini.

3. Ibu Nabi Musa: Cermin Keberanian dan Keyakinan

Ibu Nabi Musa hidup di bawah rezim Firaun yang kejam. Firaun memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Di tengah situasi genting itu, Allah memberikan ilham kepadanya. Allah memerintahkannya untuk meletakkan putranya, Musa, di dalam sebuah peti. Kemudian, ia harus menghanyutkannya ke Sungai Nil.

Tentu ini adalah perintah yang sangat berat bagi seorang ibu. Namun, imannya mengalahkan rasa takutnya. Ia mengikuti petunjuk Allah dengan keyakinan penuh. Allah pun menepati janji-Nya. Allah tidak hanya menyelamatkan Musa, tetapi juga mengembalikannya ke pangkuan ibunya. Kisah ini mengajarkan kita untuk percaya pada rencana Allah, bahkan saat kita tidak memahaminya.

4. Hannah (Istri Imran): Keikhlasan dalam Nazar

Istri Imran, yang bernama Hannah, adalah ibu dari Maryam. Ia adalah seorang wanita salehah yang sangat mendambakan keturunan. Dengan penuh kerendahan hati, ia terus berdoa kepada Allah. Ia juga bernazar dengan tulus. Jika Allah memberinya seorang anak, ia akan menyerahkan anak itu untuk mengabdi di Baitul Maqdis.

Allah pun mengabulkan doanya. Namun, ia melahirkan seorang anak perempuan, Maryam. Pada masa itu, hanya anak laki-laki yang biasa mengabdi di rumah ibadah. Meskipun begitu, Hannah tidak goyah. Ia tetap memenuhi nazarnya dengan ikhlas. Allah pun menerima Maryam dan menjadikannya wanita pilihan. Kisah Hannah adalah pelajaran tentang keikhlasan dalam berdoa dan menepati janji kepada Allah.

Pasca Wafatnya Rasulullah: Sikap Abu Bakar Menghadapi Kemurtadan

5. Maryam: Simbol Kesucian dan Keteguhan

Maryam adalah satu-satunya wanita yang namanya disebut secara langsung dalam Al-Quran. Allah memilihnya menjadi wanita suci. Sejak kecil, ia tumbuh menjadi pribadi yang taat dan menjaga kehormatannya. Ujian puncaknya datang ketika Malaikat Jibril menyampaikan kabar. Ia akan mengandung seorang putra bernama Isa, tanpa pernah disentuh laki-laki.

Ini adalah ujian iman yang luar biasa. Ia menanggung fitnah dan cemoohan dari kaumnya. Namun, ia tetap teguh dan berserah diri pada Allah. Allah pun menunjukkan kekuasaan-Nya. Bayi Isa berbicara dari dalam buaian untuk membela kesucian ibunya. Kisah Maryam mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kesucian diri dan memiliki keteguhan iman yang kokoh dalam menghadapi fitnah.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement