Sosok
Beranda » Berita » 100 Tahun Mahathir Mohamad dan Makna Centenarian dalam Islam

100 Tahun Mahathir Mohamad dan Makna Centenarian dalam Islam

Mahathir Rayakan 100 tahun (IG Pribadi)
Mahathir Rayakan 100 tahun (IG Pribadi)

Surau.co – Hari ini, menjadi momen spesial bagi tokoh senior Malaysia, Mahathir Mohamad. Sebab, sosok yang lahir 10 Juli 1925 itu, tepat berusia 100 tahun atau 1 abad. Dengan demikian, Mahathir telah masuk pada centenarian.

Mencapai usia centenarian jelas spesial. Sebab, tidak banyak orang yang memiliki kesempatan hidup sejauh itu. Merujuk, usia Nabi Muhammad yang kerap menjadi ukuran standar umat islam, hanya 63 tahun.

Yang lebih fantastis, meski berusia 100 tahun, Tun Mahathir masih memiliki fisik yang baik. Bahkan, dia masih aktif dalam kegiatan politik dan sanggup mengendarai mobil sendiri.

Dalam wawancara bersama Najwa Shihab beberapa waktu lalu, Tun punya resep khusus menjaga usianya. Yang pertama adalah, dia memastikan semua bagian tubuh bergerak setiap saat agar berfungsi dengan baik. Jika tidak, tubuh akan layu dan kehilangan kemampuan untuk berfungsi dengan baik. Caranya dengan terus aktif beraktivitas.

Selain itu, Tun mengaku cukup disiplin dalam pola hidupnya. Ia bahkan sanggup mengendalikan apa-apa yang tidak sehat meski hasrat ingin melakukannya. Hal itu juga berlaku untuk pola makannya.

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Usia 100 Tahun dari Sisi Medis

Dari sisi medis, memiliki usia 100 tahun sangat dipengaruhi banyak faktor. Berdasarkan Jurnal Nature yang meneliti di Jepang, orang yang hidup sampai usia 100 tahun atau lebih, umumnya memiliki bakteri usus dengan ciri khas tersendiri. Karakteristik tersebut yang dapat membantu menangkal infeksi.

Bakteri ini menghasilkan senyawa spesifik yang terkenal sebagai “asam empedu sekunder”. Senyawa ini berkontribusi pada usus yang sehat sehingga proses penuaan terjadi secara sehat.

Sementara dalam Jurnal GeroScience yang meneliti di eropa mengungkapkan bahwa darah orang-orang yang hidup lebih dari 100 tahun memiliki kesamaan tertentu. Khususnya, mereka memiliki tingkat tiga senyawa utama yang lebih rendah, yakni glukosa, kreatinin, dan asam urat.

Sangat sedikit dari orang berusia seratus tahun yang memiliki kadar glukosa di atas 6,5 pada awal hidupnya, atau tingkat kreatinin di atas 125. Kadar kreatinin yang tinggi, mengindikasikan masalah ginjal, dan asam urat dikaitkan dengan peradangan. Kadar glukosa atau gula darah yang tinggi dapat menyebabkan diabetes.

Pola Hidup Sehat Bisa Perpanjang Usia

Mengutip HalloSehat, untuk menjaga kondisi tubuh, ada sejumlah pola hidup yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah tidur yang cukup untuk memcegah penuaan dini. Pada umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7–8 jam per malam untuk menjaga kesehatan.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Yang kedua adalah olahraga rutin. Cara ini bisa menyehatkan jantung dan paru, menjaga daya tahan tubuh, meredakan stres, dan menjauhkan dari risiko gangguan mental. Lalu yang ketiga adalah dengan memastikan pola makan yang sehat.

Selain yang bersifat fisik, menjaga mental tetap sehat juga bisa menjadi salah satu upaya memperpanjang usia. Misalnya dengan menghabiskan waktu dengan orang tercinta, pergi liburan, banyak senyum, main game hingga rutin berhubungan seks.

Panjang Usia dalam Islam

Lahir, jodoh, maut bagian dari takdir Allah. Namun demikian, mengupayakan kehidupan adalah cara terbaik dalam mensyukuri anugerah tersebut. Rasulullah SAW melarang umatnya memohon kematian dalam haditsnya.

”Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian dan jangan pula berdoa agar cepat mati sebelum kematian itu benar-benar datang kepadanya. Sesungguhnya jika salah seorang di antara kamu sekalian mati, maka terputuslah amalnya. Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat menambah umur seorang mukmin kecuali kebaikan yang diperbuatnya.” (HR al-Bukhari).

Umur yang panjang, merupapakan amanat yang harus dijaga dengan baik. Caranya dengan mengisinya untuk perbuatan baik dan amal saleh. Panjangnya umur seseorang, menjadi tidak bernilai bila diisi dengan sikap tercela. Dalam hadits lainnya, Rasulullah menyebut orang yang baik adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Sedangkan orang yang paling buruk adalah orang yang panjang umurnya tetapi buruk amalnya.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement