Opinion
Beranda » Berita » Warisan Cinta dalam Balutan Iman

Warisan Cinta dalam Balutan Iman

Warisan Cinta dalam Balutan Iman

Warisan Cinta dalam Balutan Iman.

 

 

Di sebuah setapak yang dikelilingi dedaunan hijau, tampak dua sosok wanita dalam balutan pakaian syar’i. Yang satu lebih kecil, mungkin masih anak-anak, mengenakan gamis cokelat dan niqab hitam. Sementara yang satu lagi, lebih dewasa, berlutut dengan lembut di hadapannya, berselimut hitam dari ujung kepala hingga kaki. Di antara mereka, ada sentuhan kasih, percakapan hening yang lebih dalam dari sekadar suara.

Ini bukan sekadar gambar. Ini adalah narasi yang hidup tentang warisan cinta dan keimanan seorang ibu kepada putrinya.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

1. Pendidikan Tauhid yang Ditanamkan Sejak Dini

Dalam Islam, pendidikan pertama dan utama adalah tauhid, pengenalan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Seorang ibu, sebelum mengajarkan alfabet atau menghitung angka, mengajarkan kalimat La ilaha illallah. Sebelum mengenalkan dunia, ia mengenalkan akhirat.

Seperti dalam hadits:

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibu dalam gambar ini tak hanya mendandani anaknya dengan pakaian syar’i. Ia sedang menanamkan prinsip: bahwa kesucian dan kehormatan seorang wanita dijaga dengan rasa malu, dengan adab, dengan ketaatan.

2. Cinta yang Tak Tergoyahkan oleh Zaman

Zaman kini tengah menggoda setiap keluarga Muslim dengan gemerlap gaya hidup, dengan tren kebebasan, dengan budaya instan yang menjauh dari nilai-nilai keimanan. Tapi ibu ini memilih jalan sunyi, jalan yang mungkin dianggap ekstrem oleh banyak mata, tapi sejatinya mulia di sisi Allah.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Ia tidak membiarkan cinta kepada anaknya hanyut dalam manja dan permisif. Ia mencintai dengan cara yang benar: membimbing menuju surga, bukan membiarkan anak menuruti hawa nafsu.

3. Niqab: Pilihan atau Kewajiban?

Sebagian orang bertanya, “Kenapa harus niqab? Apakah wajib?”

Jawabannya bukan sesederhana ya atau tidak. Tapi satu hal yang pasti: mengenakan niqab adalah bentuk kesungguhan seorang wanita dalam menutup aurat dan menjaga kehormatan. Apalagi jika sudah tumbuh dalam lingkungan yang penuh adab dan didikan agama yang kuat, maka niqab bukan lagi beban, tapi mahkota kemuliaan.

Dan ibu dalam gambar ini tidak memaksa, tapi menuntun dengan teladan.

4. Mewariskan Perjuangan, Bukan Sekadar Penampilan

Banyak orang tua yang hanya mewariskan harta, gelar, atau jabatan. Tapi orang tua yang bijak, terutama ibu, tahu bahwa yang paling berharga untuk diwariskan adalah iman, adab, dan semangat untuk berjuang di jalan Allah.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Di sinilah letak keindahan gambar ini: Seorang ibu sedang menyampaikan warisan yang paling abadi kepada anaknya. Ia mungkin tidak berkata banyak, tapi sorotan matanya, cara ia menggenggam tangan anaknya, dan kesungguhan dalam mendidik adalah pesan abadi bahwa hidup ini untuk Allah, bukan untuk dunia.

5. Mendidik Perempuan, Membangun Peradaban

Perempuan adalah madrasah pertama. Jika ia baik, maka generasi akan tumbuh dalam kebaikan. Jika ia lemah, maka masyarakat akan rapuh.

Apa yang kita lihat dalam gambar ini adalah proyek besar pembangunan peradaban. Bukan sekadar ibu dan anak. Tapi seorang guru dan murid, seorang mujahidah dan penerusnya, seorang penjaga dan pewaris nilai-nilai Islam.

6. Lembut yang Kuat, Tenang yang Teguh

Banyak yang mengira wanita muslimah yang berpakaian syar’i adalah sosok tertindas, dikekang, atau lemah. Padahal justru di balik kelapangan gamisnya dan lembutnya langkahnya, tersimpan kekuatan yang luar biasa: keteguhan prinsip, keikhlasan, dan keimanan yang teguh.

Ibu dalam gambar ini sedang menunjukkan kepada putrinya: “Nak, menjadi muslimah itu bukan berarti lemah. Tapi berarti kau kuat untuk menolak dunia demi akhirat.”

7. Menyiapkan Generasi Penjaga Agama

Anak kecil dalam gamis merah itu bukan hanya sedang diajari menutup aurat. Ia sedang dipersiapkan menjadi penjaga Islam, menjadi wanita tangguh yang tahu arah hidupnya, bukan gadis yang bingung mencari identitas.

Dalam dunia yang semakin kabur batas antara kebenaran dan kebatilan, anak-anak seperti inilah yang kita harapkan mampu berdiri tegar, menyuarakan nilai-nilai Islam dengan lembut dan kokoh.

8. Cinta yang Membawa ke Surga

Seorang ibu yang benar-benar mencintai anaknya tidak akan membiarkan mereka terjerumus dalam api neraka. Ia tidak takut dimusuhi, tidak gentar dihina, tidak lelah mendidik. Karena ia tahu, perjuangan ini adalah tiketnya ke surga.

Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6)

9. Kesunyian Jalan Sunnah

Apa yang tampak pada gambar ini juga menggambarkan sunyi dan sepinya jalan sunnah. Tak banyak yang memilih jalan ini. Bahkan mungkin yang memilih pun akan sering merasa asing, sendiri, bahkan ditinggalkan.

Namun Rasulullah ﷺ bersabda:

“Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali menjadi asing seperti semula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)

10. Penutup: Jadilah Seperti Mereka

Jika engkau seorang ibu, lihatlah gambar ini dan renungkan: sudahkah engkau mendidik anak-anakmu untuk mengenal Rabb-nya?

Jika engkau seorang anak perempuan, lihatlah dan tanyakan pada dirimu: sudahkah aku mencintai kehormatan diriku sebagaimana dicintai oleh ibuku?

Dan jika engkau seorang laki-laki, camkanlah: mereka yang tampil sederhana dan tertutup itu bukan wanita biasa. Mereka adalah pejuang, mereka adalah bidadari dunia, penjaga kemuliaan Islam.

Semoga Allah menumbuhkan lebih banyak lagi ibu dan anak perempuan seperti dalam gambar ini—yang saling mencintai karena Allah, saling membimbing dalam iman, dan saling menuntun menuju surga. Aamiin. (Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement