Sejarah
Beranda » Berita » Asal Usul Gelar Datuk Seri Setia Amanah

Asal Usul Gelar Datuk Seri Setia Amanah

datuk seri
ilustrasi penabalan datuk seri setia amanah

Surau.co. Lembaga Adat Melayu Riau didirikan pada hari Sabtu, 1 Rabiul Akhir 1390 H (6 Juni 1970 M) di Pekanbaru. LAM Riau Adalah perkumpulan pemuka adat Melayu Riau yang berbentuk sebuah Lembaga Adat untuk menggalang persatuan, kesatuan, pendapat dan pikiran serta membangkitkan batang terendam yang diwariskan oleh para pendahulu  di Riau”. Batang terendam itu ialah jatidiri atau identitas budaya di dalam dinamika ke-Indonesia-an.

Para pendiri LAM Riau berasal dari penjawat pemerintahan, ulama, ilmuwan atau cendekiawan. Selanjutnya dari  perguruan tinggi di Riau, budayawan, seniman, sasterawan dan orang patut-patut yang berasal dari lingkungan kekuasaan tradisional Melayu Riau.

LAM Riau yang fokus terhadap agenda dan isu adat istiadat mendapat perhatian banyak pihak. Terutama dalam agenda pemberian gelar Datuk Seri kepada Kepala Daerah di Riau. Oleh karenanya, Tokoh masyarakat Riau, Datuk Afrizal Alang memberi wawasan terkait pemberian gelar adat oleh LAM Riau.

Lalu, bagaimana etimologi atau asal usul kata “datuk seri” dan kenapa pula kepala daerah di tanah Melayu Riau mendapat gelar adat ini?. Maka, Ketua Panitia Penabalan Datuk Setia Amanah kepada Gubernur Riau Tuan Abdul Wahid, Datuk Afrizal Alang menjawab pertanyaan itu agar memperoleh edukasi khazanah bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Riau.

Asal Kata Datuk Seri

Kata “Datuk” sebenarnya berasal dari kata Sansekerta yakni “datu” yang bermakna “orang yang mulia”. Bahkan dapat pula bermakna sama dengan “raja”. Posisi gelar datuk hampir sama dalam masyarakat Melayu Riau yang berada di pesisir maupun Melayu daratan.

Mustafa Kemal Ataturk: Modernisasi dan Perkembangan Islam Modern

Datuk Alang Rizal merupakan Sekretaris Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau. Beliau memaparkan bahwa “Perbedaannya kalau datuk di Riau pesisir (seperti pernah terjadi di Kerajaan Siak Sri Inderapura) hanya memegang kuasa untuk sementara dan sampai pada tingkat peneraju utama”.

Sedangkan, pada masyarakat Melayu Riau daratan pemberian gelar “datuk” harus melalui musyawarah para Datuk. Seseorang dapat ditunjuk menjadi pemimpin atau penguasa utama pada kelompok masyarakatnya dengan dipilih melalui musyawarah para Datuk.

Kemudian, penyebutan kata “Datuk” yang diiringi dengan kata “Seri” mengandung pengertian “cahaya”. Dalam konteks ini, cahaya bermakna datang dari dalam diri seseorang, artinya tidak berasal dari benda lain.

Selanjutnya, kata “Seri”, muncul untuk menggambarkan suatu suasana yang positif dari hati, misalnya melalui kalimat, “Serinya muncul ke muka atau Wajahnya berseri-seri”.

Datuk Seri Setia Amanah

Datuk Afrizal Alang sebagai Ketua panitia penabalan Gubernur Riau Abdul Wahid, dengan penambalan helar adat datuk seri setia amanah menjelaskan, bahwa kepala daerah se-Riau mendapat gelar adat Datuk Seri Setia Amanah.

Peran Pemikiran Al-Farabi; Pencerahan Filsafat Yunani dan Barat

Wakil Kepala Daerah mendapat gelar Datuk Seri Timbalan Setia Amanah, dengan panggilan kehormatan yakni datuk seri. Ketentuan itu tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).

Status sebagai datuk seri setia amanah dan datuk seri timbalan setia amanah merupakan payung panji adat masyarakat Melayu Riau. Oleh karenanya, prosesi penabalan gelar adat sebagai ikhtiar untuk “membentangkan ke langit dan menyerakkan ke bumi”.

Gelar adat “datuk seri,” memberikan khazanah dunia Melayu sampai hari ini, sebagai adat istiadat yang berkolaborasi dengan pemerintahan.

Syarat Gelar Adat

Secara umum syarat penabalan gelar adat oleh LAM Riau yakni, pertama Beragama Islam (laki-laki dan perempuan). Kedua, Memiliki integritas moral dan keteladanan. Ketiga, Berjasa dalam meningkatkan harkat, martabat, dan pelestarian adat budaya Melayu Riau.

Berdasarkan Jabatan yaitu Gubernur, Wakil Gubernur Riau, Bupati/ Walikota, Wakil Bupati/Wakil Walikota yakni Kebijakan yang bersangkutan setelah dilantik telah memperlihatkan kepedulian dan keberpihakan yang jelas, terhadap pelestarian harkat, martabat, adat budaya dan masyarakat adat Melayu Riau; Gelar Adat yang diberikan kepada yang bersangkutan, yaitu Datuk Seri Setia Amanah Adat Melayu Riau (untuk Gubernur), dan Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Adat Melayu Riau (untuk Wakil Gubernur). *TeddyNs

Kitab Taisirul Kholaq: Terobosan Pembelajaran Akhlak Metode Salafiyah


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement