Opinion
Beranda » Berita » Menyalakan Pelita di Tengah Tantangan: Perjalanan Belajar Bersama MOOC PINTAR

Menyalakan Pelita di Tengah Tantangan: Perjalanan Belajar Bersama MOOC PINTAR

Menyalakan Pelita di Tengah Tantangan: Perjalanan Belajar Bersama MOOC PINTAR

Menyalakan Pelita di Tengah Tantangan: Perjalanan Belajar Bersama MOOC PINTAR.

Sebagai seorang ASN di lingkungan Kementerian Agama yang bertugas di wilayah kecamatan, saya kerap menghadapi tantangan dalam mengakses pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pelayanan umat masa kini. Keterbatasan waktu, jarak, dan akses informasi membuat saya merasa tertinggal dalam banyak hal, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan penguatan kompetensi diri. Namun, semua itu mulai berubah ketika saya mengenal program MOOC PINTAR.

Awalnya, saya mengikuti pelatihan ini dengan ekspektasi sederhana: sekadar menambah pengetahuan baru. Namun ternyata, perjalanan di platform MOOC PINTAR justru mengubah cara pandang dan semangat kerja saya secara menyeluruh. Materi-materi yang disajikan tidak hanya padat dan relevan, tapi juga disampaikan dengan gaya yang ringan dan komunikatif, sehingga saya merasa seperti sedang berdialog langsung dengan para narasumber. Inilah pengalaman belajar yang sebelumnya sulit saya dapatkan dari pelatihan konvensional.

Salah satu momen reflektif yang sangat membekas adalah ketika mengikuti modul tentang literasi digital dan pelayanan publik berbasis nilai keagamaan. Sebagai penyuluh, saya sering berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang. Namun, saya belum sepenuhnya sadar bahwa kemampuan literasi digital bisa menjadi jembatan efektif dalam membangun komunikasi dakwah yang adaptif dan solutif. Modul ini membuka wawasan saya tentang pentingnya etika digital, kebermanfaatan media sosial, serta strategi menyampaikan pesan keagamaan yang berakar pada kearifan lokal namun tetap aktual dan kontekstual.

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, saya mencoba menerapkan beberapa hal secara nyata. Saya mulai mengelola media sosial pribadi untuk menyebarkan konten edukatif dan dakwah yang lebih rapi dan menarik. Saya juga membuat grup dakwah digital di kalangan remaja masjid dan mengajak mereka belajar hal-hal ringan seputar Islam melalui video pendek dan infografis yang saya pelajari teknik pembuatannya dari pelatihan tersebut.

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Dampaknya sungguh luar biasa. Para remaja yang dulunya pasif kini mulai aktif mengajukan pertanyaan, bahkan membuat konten dakwah sendiri. Salah satu dari mereka berkata, “Pak, baru kali ini dakwah terasa dekat dan gaul.” Kalimat itu sederhana, tapi bagi saya itu adalah validasi dari perubahan pendekatan yang lahir berkat ilmu yang saya dapatkan dari MOOC PINTAR.

Secara pribadi, pelatihan ini juga mengubah cara saya memandang proses belajar. Dahulu, saya merasa belajar harus berada di ruang kelas dengan suasana formal. Kini, saya menyadari bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan tetap berkualitas asal ada kemauan. Fleksibilitas MOOC PINTAR yang bisa diakses lewat gawai menjadi solusi nyata bagi ASN yang memiliki kesibukan padat namun tetap ingin meningkatkan kualitas diri.

Salah satu nilai tambah lainnya adalah adanya forum diskusi antarpeserta. Di sana saya bertemu banyak rekan dari berbagai daerah, bertukar pandangan dan pengalaman. Ternyata banyak persoalan pelayanan umat yang mirip, hanya cara menghadapinya yang berbeda. Forum ini menjadi ruang silaturahmi dan kolaborasi lintas wilayah yang sangat berharga.

Kini, saya tidak lagi merasa tertinggal dalam arus perubahan. Sebaliknya, saya merasa menjadi bagian dari ASN Kemenag yang siap menghadapi era transformasi digital dengan lebih percaya diri. Semua itu berkat sentuhan MOOC PINTAR yang tidak hanya memberikan ilmu, tapi juga semangat dan inspirasi baru.

Saya berharap program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak insan Kemenag maupun masyarakat umum yang ingin tumbuh bersama. Karena ketika semangat belajar telah menyala, maka perubahan positif hanyalah soal waktu. (Tengku Iskandar)

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement