Surau.co. Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah viral karena aura farming seorang bocah penari jalur. Mereka menari-nari dengan stabil di atas sebuah jalur yang didayung oleh 40 sampai 60 pendayung.
Tarian Pacu Jalur yang menjadi tren di dunia karena ‘aura farming’ seorang bocah itu dibawakan seorang bocah di atas jalur.
Lantas, siapa bocah yang viral itu?
Ryan Arkan Dika adalah bocah asal Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Lahir dan besar di tengah keluarga pegiat Pacu Jalur, Dika sudah akrab dengan tradisi budaya ini sejak kecil.
Meski usianya masih belia, semangatnya untuk menghidupkan budaya daerah begitu besar. Sekarang memasuki event Pacu Jalur 2025, Dika Kembali viral, tidak hanya di media sosial namun sudah memasuki media maindstream.
Viralnya video Dika tentu menjadi kejutan besar bagi keluarganya. Ridawati, ibu Dika, mengaku tak pernah menyangka aksi sederhana putranya akan mendapat perhatian luar biasa. Bahkan, sejumlah perwakilan negara seperti Dubai dan Jerman sudah menghubungi pihak keluarga, menunjukkan ketertarikan untuk bertemu langsung dengan Dika dan mengenal lebih jauh budaya Pacu Jalur.
Mengenakan kacamata hitam dan menunjukkan gerakan tari khas nan enerjik, penampilan Dika langsung menyedot perhatian netizen, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hingga ke mancanegara. Uniknya, bocah lelaki tersebut mengaku mempelajari gerakan tari tersebut secara otodidak.
Wawancara Dika
Dalam wawancara dengan media lokal, Dika mengaku tidak menyangka aksinya akan viral. Ia hanya ingin membuat orang senang melihat tariannya.
“Aku cuma mau orang senang nonton aku nari. Kalau bisa, aku pengin belajar tari lebih dalam lagi,” ujar Dika.
“Sekolah tak pernah nari-nari. Ikut ayah aja latihan pacu jalur,” kata Dika.
Ia mengungkap bahwa untuk menjadi penari di atas jalur, kemampuan berenang adalah keharusan. Jalur yang licin, sempit, dan berada di atas sungai deras membuat tugas penari sangat berisiko.
Selanjutnya, lewat akun media sosial All Hail Cullen menyebut bahwa Dika dijuluki “The Reaper” karena dianggap mampu “mengambil jiwa” lawan-lawannya lewat penampilan menarinya yang penuh semangat. Mendengar itu, Dika dengan polos menjawab bahwa ia senang dengan julukan tersebut.
Dukungan pun terus mengalir. Banyak warganet menyarankan agar Dika mendapat pelatihan profesional, bahkan ada yang berharap ia bisa tampil di acara budaya internasional seperti Festival Seni ASEAN atau pertunjukan budaya di Jepang dan Korea.
Festival Pacu Jalur
Pacu Jalur mencerminkan semangat kolektif, kehormatan kampung, serta nilai spiritual dan sosial yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.
Sejarah Pacu Jalur mencatat bahwa tradisi ini telah ada sejak abad ke-17, ketika jalur digunakan sebagai alat transportasi utama masyarakat Rantau Kuantan di sepanjang Sungai Kuantan. Pada masa itu, jalur berfungsi sebagai sarana untuk mengangkut hasil bumi dari hulu hingga hilir.
Pada masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur dijadikan ajang hiburan untuk memperingati hari kelahiran Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus. Setelah Indonesia merdeka, tradisi ini terus berkembang dan digunakan untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kini, Pacu Jalur telah menjadi pesta rakyat tahunan yang sangat meriah dan tercatat sebagai warisan budaya takbenda yang mendunia.
Aura Farming
Aura farming adalah seseorang yang melakukan sesuatu yang keren tanpa berusaha terlalu keras untuk terlihat keren. Ketika seseorang terlihat jelas sedang berusaha keras untuk keren, maka itu sudah terlihat nggak keren lagi. Poin ‘aura’-nya sudah hilang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aura adalah energi yang memancar dari orang, benda, dan sebagainya. Bertani adalah bercocok tanam, mengusahakan tanah dengan tanam-menanam, melibatkan aksi tabur-tuai.
Viralnya video tersebut ternyata merupakan penampilan perdana Dika di ajang Pacu Jalur tingkat nasional tahun 2024 di Kuantan Singingi. Rekaman aksinya dengan cepat menyebar di platform TikTok, Instagram, dan berbagai media sosial lainnya, memicu tren global yang mengangkat budaya Pacu Jalur ke tingkat internasional. *TeddyNs
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
