SURAU.CO. Lingkungan toxic dapat memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Baik itu lingkungan keluarga, tempat kerja, atau pertemanan. Kemudian lingkungan toxic dapat membuat kita merasa terjebak, stres, dan tidak bahagia. Sering kali banyak orang yang tidak sadar sudah berada dalam lingkungan tersebut.
Perubahan lingkungan pasti akan dialami oleh setiap anak manusia. Agar tidak terjebak dalam lingkungan toxic, maka perlu mengenali ciri-cirinya. Dan kemudian mengambil tindakan atau langkah untuk keluar dari lingkungan tersebut, agar dapat tetap menjaga kesehatan mental. Maka dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat membebaskan diri dari lingkungan toxic dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.
Definisi Lingkungan Toxic
Toxic sendiri berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti racun. Sedangkan lingkungan toxic dapat didefinisikan sebagai lingkungan yang memiliki pengaruh negatif pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Kemudian ini dapat berupa perilaku yang manipulatif, mengkritik, atau mengisolasi, serta lingkungan yang tidak mendukung atau tidak menghargai kebutuhan dan perasaan individu. Lingkungan toxic dapat berupa lingkungan pertemanan, pekerjaan, bahkan dalam lingkungan keluarga kita sendiri.
Dikutip dari buku The Little Handbook for Big Career,https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/158379/slug/the-little-handbook-for-big-career.html lingkungan toxic adalah lingkungan yang pengaruh negatifnya lebih mendominasi ketimbang pengaruh positifnya. Berada di lingkungan seperti ini akan mematikan semangat positif dan cenderung membuat orang-orang yang berada di dalamnya merasa kecil. Dan lagi lingkungan seperti ini bisa membawa pengaruh buruk bagi kesehatan mental serta kehidupan bersosialisasi secara menyeluruh.
Ciri-Ciri Lingkungan Toxic
Lingkungan toxic dapat diidentifikasi melalui beberapa ciri-ciri yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang ciri-ciri lingkungan toxic:
- Perilaku yang Manipulatif atau Mengontrol. Lingkungan toxic sering kali memiliki individu yang menggunakan perilaku manipulatif untuk mengontrol orang lain. Mereka mungkin menggunakan taktik seperti gaslighting, ancaman, atau rasa bersalah untuk membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan.
-
Kritik yang Tidak Konstruktif atau Tidak Adil. Lingkungan toxic sering kali memiliki individu yang menggunakan kritik sebagai cara untuk mengontrol atau merendahkan orang lain.
-
Kurangnya Dukungan atau Empati. Lingkungan toxic sering kali memiliki individu yang tidak peduli dengan kebutuhan dan perasaan orang lain.
-
Perilaku yang Agresif atau Kekerasan. Lingkungan toxic dapat memiliki individu yang menggunakan perilaku agresif atau kekerasan untuk mengontrol atau merendahkan orang lain. Dan ini dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau emosional.
-
Isolasi atau Pengucilan. Lingkungan toxic sering kali memiliki individu yang menggunakan isolasi atau pengucilan sebagai cara untuk mengontrol orang lain. Mereka mungkin memisahkan kamu dari teman atau keluarga, atau membuat kamu merasa tidak berharga jika tidak melakukan apa yang mereka inginkan.
-
Suka bergisip. Lingkungan toxic memiliki banyaknya orang yang suka gosip. Jika ada orang yang mengalami masalah, mereka akan menggosipkan dan menyebarkan aibnya. Sebaliknya, jika ada orang yang mendapat kesenangan, mereka juga akan menggunjingnya karena merasa iri.
-
Banyak Aktivitas yang Melanggar Norma. Lingkungan toxic juga kerap ditandai dengan aktivitas negatif yang ada di lingkungan tersebut.
Dengan memahami ciri-cirinya, kamu dapat lebih siap untuk mengenali dan menghadapi situasi yang tidak sehat. Kemudian jika kamu merasa berada dalam lingkungan toxic, penting untuk mencari dukungan dan bantuan dari orang-orang yang peduli dengan kamu untuk keluar dari lingkungan tersebut.
Langkah-langkah Membebaskan Diri
Menghadapi lingkungan toxic bisa menguras energi baik secara fisik maupun mental. Upaya untuk keluar dari lingkungan tersebut perlu dilakukan agar terhindar dari pengaruh buruknya. Menghindari berinteraksi terlalu intens dengan orang orang yang ada di lingkungan toxic dapat menjadi pilihan. Tetaplah fokus dan teguh pada pendirian positif untuk tidak terjerumus ke lingkungan tersebut.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk membebaskan diri dari lingkungan toxic:
- Kenali dan Akui. Mengenali tanda-tandanya dan mengakui bahwa lingkungan tersebut tidak sehat adalah langkah pertama menuju perubahan.
-
Tetapkan Batas. Menetapkan batas yang jelas dan sehat dengan orang-orang di lingkungan toxic dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan.
-
Menghindari perbincangan negatif. Lingkungan yang toxic biasanya tidak terlepas dari melakukan pembicaraan yang negatif, cara yang bisa kita lakukan yaitu dengan menghindar dan tidak bergabung.
-
Cari Dukungan. Mencari dukungan dari orang-orang yang positif dan mendukung dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi perasaan isolasi.
-
Fokus pada Prinsip dan Tujuan. Kalau kamu sudah memiliki prinsip untuk tidak ikut-ikutan terbawa oleh lingkungan yang negatif, maka kamu harus mempertahankan prinsip tersebut. Kamu bisa mengalihkan dengan fokus pada tujuan yang ingin kamu capai. Fokus pada kegiatan yang membuat kamu bahagia dan meningkatkan kesejahteraan diri dapat membantu mengurangi pengaruh negatif lingkungan toxic.
-
Buat Rencana. Membuat rencana untuk meninggalkan atau mengurangi interaksi dengan lingkungan tersebut dapat membantu meningkatkan kesadaran dan motivasi.
Membangun Lingkungan yang Positif
Setelah membebaskan diri dari lingkungan toxic, penting untuk membangun lingkungan yang positif dan mendukung. Berikut beberapa cara untuk melakukannya:
- Cari Komunitas yang Positif. Mencari komunitas yang positif dan mendukung dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kepercayaan diri.
-
Bangun Hubungan yang Sehat. Membangun hubungan yang sehat dan positif dengan orang-orang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan kamu.
-
Fokus pada Kegiatan yang Positif. Fokus pada kegiatan yang positif dan membuat bahagia dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kepercayaan diri.
-
Jujur Instrospeksi Diri. Dengan jujur mengakui jika ada yang salah dalam diri untuk kemudian berubah ke arah yang lebih baik. Berusaha untuk membuktikan pada diri sendiri bahwa kamu lebih baik.
Ibu Bahagia: Kunci Anak Berkembang Optimal
Kesimpulan
Membebaskan diri dari lingkungan toxic memerlukan kesadaran, tindakan, dan dukungan. Dengan mengenali tanda-tandanya, menetapkan batas, mencari dukungan, fokus pada diri sendiri, dan membuat rencana, kita dapat membebaskan diri dari lingkungan toxic dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia. Ingatlah bahwa kamu berhak memiliki lingkungan yang positif dan mendukung, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu membutuhkannya. (om)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
