Ibadah
Beranda » Berita » Mengapa Pernikahan Menjadi Ibadah yang Paling Dibenci Iblis?

Mengapa Pernikahan Menjadi Ibadah yang Paling Dibenci Iblis?

Ilustrasi Pernikahan

SURAU.CO – Setiap ibadah dalam Islam memiliki nilai yang luhur di mata Allah. Namun, ada satu ibadah agung yang secara khusus menjadi target utama kebencian Iblis. Ibadah tersebut adalah pernikahan. Ikatan suci ini jauh lebih dari sekadar penyatuan dua insan. Sebaliknya, pernikahan adalah benteng pertahanan iman yang paling Iblis takuti. Lantas, mengapa Iblis dan bala tentaranya begitu membenci ibadah ini?

Pernikahan sebagai Perisai dari Perbuatan Dosa

Pertama-tama, alasan utama kebencian Iblis adalah fungsi pernikahan itu sendiri. Pernikahan menyediakan satu-satunya jalan yang halal untuk menyalurkan fitrah manusia. Melalui pernikahan, seorang pria dan wanita dapat menjaga kehormatan diri mereka. Mereka aktif membentengi diri dari godaan zina, yang merupakan salah satu dosa besar. Iblis sering kali menggunakan pintu syahwat sebagai senjata andalannya untuk menjerumuskan manusia.

Oleh karena itu, ketika seseorang memutuskan untuk menikah, ia secara efektif telah menutup salah satu gerbang godaan terbesar itu. Rasulullah SAW bahkan bersabda bahwa pernikahan dapat menyempurnakan separuh agama. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya peran pernikahan dalam menjaga keimanan. Tentu saja, Iblis sangat membenci kondisi ini karena ia kehilangan salah satu cara paling jitu untuk menyesatkan manusia.

Misi Utama Iblis: Menghancurkan Rumah Tangga

Kebencian Iblis terhadap pernikahan terbukti sangat jelas dalam sebuah hadis. Hadis tersebut menggambarkan bagaimana Iblis mengadakan pertemuan dengan seluruh pasukannya. Dalam pertemuan itu, ia akan memberikan penghargaan tertinggi kepada setan yang berhasil menjalankan misi paling sulit, yaitu merusak rumah tangga.

Rasulullah SAW bersabda:

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

“Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air, lalu mengutus pasukannya. Maka yang paling dekat kedudukannya dengan iblis adalah yang paling hebat menyesatkan manusia. Salah satu dari mereka datang dan berkata, ‘Aku telah melakukan ini dan itu.’ Maka iblis berkata, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Lalu datang yang lain dan berkata, ‘Aku terus menggoda seseorang hingga aku pisahkan dia dari istrinya.’ Maka iblis mendekatkannya dan berkata, ‘Kamu yang terbaik.’” (HR. Muslim)

Hadis ini memberikan kita pelajaran yang sangat berharga. Iblis menganggap perceraian sebagai sebuah kemenangan besar. Baginya, keberhasilan meruntuhkan satu ikatan pernikahan jauh lebih membanggakan daripada menggoda manusia untuk melakukan dosa-dosa lainnya.

Kemenangan Iblis di Balik Perceraian

Lantas, mengapa perceraian menjadi target utama Iblis? Jawabannya adalah karena runtuhnya sebuah rumah tangga membuka banyak sekali pintu keburukan. Sebuah perceraian dapat menghancurkan benteng yang melindungi dua insan dari dosa. Selain itu, perceraian sering kali menyulut api permusuhan, fitnah, dan kebencian yang berkepanjangan antar keluarga. Akibatnya, lahirnya generasi penerus yang saleh dari pasangan tersebut menjadi terhambat.

Cara Membangun Benteng Pertahanan Pernikahan

Menyadari besarnya ancaman ini, setiap pasangan Muslim harus proaktif. Mereka perlu bekerja sama membangun pertahanan yang kokoh dari bisikan setan. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan.

Pertama, perkuat fondasi spiritual di dalam rumah. Rutinlah berdoa, berzikir, dan membaca Al-Qur’an bersama. Aktivitas ini akan mendatangkan ketenangan dan menjauhkan setan.

Amalan Sunnah Harian Sesuai Dalil Dari Al-Qur’an dan Hadist

Kedua, selalu jaga komunikasi yang jujur dan penuh kasih sayang. Banyak perselisihan besar berawal dari kesalahpahaman kecil. Oleh karena itu, keterbukaan menjadi kunci yang sangat penting.

Ketiga, tanamkan sikap sabar dan saling memaafkan. Tidak ada pernikahan yang luput dari ujian. Namun, dengan kesabaran, setiap pasangan dapat memadamkan api pertengkaran yang disulut oleh Iblis.

Terakhir, buang jauh prasangka buruk. Iblis sangat ahli menanamkan benih curiga di hati suami atau istri untuk memicu konflik.

Dengan demikian, menjaga keutuhan pernikahan adalah sebuah perjuangan mulia. Ia adalah bentuk perlawanan nyata terhadap musuh yang tidak terlihat. Semoga dengan memahami hal ini, kita dapat lebih gigih dalam merawat ikatan suci pernikahan kita.

Raih Kebahagiaan Dengan Qana’ah

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement