SURAU.CO – Momen Lebaran identik dengan tradisi silaturahmi. Kita saling mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan kerabat. Tradisi ini merupakan amalan yang sangat mulia dalam ajaran Islam. Ia berfungsi untuk menyambung tali persaudaraan yang mungkin sempat renggang. Namun, dalam Islam, segala sesuatu memiliki aturan mainnya. Begitu pula dengan aktivitas berkunjung atau bertamu.
Adab yang baik saat bertamu sangat penting. Ia bertujuan untuk menjaga kehormatan dan kenyamanan tuan rumah. Selain itu, adab juga mencerminkan ketinggian akhlak seorang Muslim. Rasulullah SAW, sebagai teladan utama kita, telah memberikan contoh terbaik dalam hal ini. Melalui kisah dan ajarannya, kita bisa belajar cara bertamu yang benar. Dengan begitu, silaturahmi Lebaran kita menjadi lebih bermakna dan penuh berkah.
Kisah Rasulullah: Pelajaran Penting Sebelum Masuk Rumah
Sebuah kisah penting menjadi rujukan utama kita dalam adab bertamu. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitab sunannya. Suatu ketika, seorang pria dari Bani Amir mendatangi Rasulullah SAW. Saat itu, beliau sedang berada di dalam rumahnya. Pria tersebut tidak mengucapkan salam terlebih dahulu. Ia langsung berdiri di depan pintu dan berkata:
“Bolehkah aku masuk?”
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW tidak langsung menjawab. Beliau justru memberikan pelajaran berharga kepada pelayannya. Beliau berkata kepada pelayannya:
“Keluarlah dan temuilah orang ini, lalu ajarkan kepadanya cara meminta izin yang benar. Katakan padanya untuk mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum, bolehkah aku masuk?’”
Pria dari Bani Amir itu ternyata mendengar ajaran tersebut. Ia pun segera mengikutinya dengan mengucapkan kalimat yang benar. Rasulullah kemudian memberinya izin untuk masuk. Kisah singkat ini mengandung pelajaran yang sangat mendalam. Ia mengajarkan kita urutan yang benar saat hendak memasuki rumah orang lain.
Adab Utama Saat Berkunjung di Momen Lebaran
Dari kisah Rasulullah dan ajaran Islam lainnya, kita bisa merinci beberapa adab penting. Menerapkan adab ini akan membuat kunjungan Lebaran kita lebih menyenangkan.
1. Dahulukan Salam, Bukan Izin
Seperti yang diajarkan Rasulullah, ucapkan salam terlebih dahulu. Kalimat “Assalamu’alaikum” adalah doa keselamatan bagi penghuni rumah. Salam menunjukkan niat baik kita saat datang berkunjung. Setelah salam dijawab, barulah kita meminta izin untuk masuk. Urutan ini menunjukkan kesantunan dan rasa hormat yang tinggi.
2. Ketuk Pintu dengan Lembut dan Wajar
Saat berada di depan pintu, ketuklah dengan lembut. Hindari mengetuk pintu terlalu keras atau menggedor-gedor. Tindakan seperti itu bisa mengejutkan atau mengganggu penghuni rumah. Ketukan yang wajar sebanyak tiga kali sudah cukup. Jika tidak ada jawaban, lebih baik kita kembali di lain waktu. Mungkin saja tuan rumah sedang beristirahat atau tidak bisa diganggu.
3. Jaga Pandangan Mata Anda
Adab penting lainnya adalah menjaga pandangan. Saat menunggu pintu dibukakan, jangan pernah mengintip ke dalam rumah. Baik melalui celah jendela, pintu, atau lubang lainnya. Mengintip adalah perbuatan yang melanggar privasi. Islam sangat melindungi kehormatan dan privasi setiap individu. Menundukkan pandangan saat menunggu adalah cerminan akhlak yang mulia.
4. Pilih Waktu Berkunjung yang Tepat
Silaturahmi memang dianjurkan. Namun, kita harus pandai memilih waktu yang tepat. Hindari berkunjung pada waktu-waktu istirahat pribadi. Contohnya seperti waktu tengah hari saat orang biasa tidur siang. Atau pada waktu larut malam yang sudah melewati jam istirahat. Kunjungan pada waktu yang pantas tidak akan merepotkan tuan rumah.
5. Jangan Berkunjung Terlalu Lama
Tujuan utama silaturahmi adalah menyambung hubungan baik. Buatlah kunjungan Anda singkat, hangat, dan berkesan. Jangan sampai kunjungan kita terlalu lama hingga membebani tuan rumah. Ingatlah bahwa mereka mungkin memiliki agenda lain. Bisa jadi, mereka juga sedang menunggu tamu lainnya. Mengetahui kapan harus pamit adalah bagian dari etika yang baik.
Mengapa Adab Ini Begitu Penting?
Menerapkan adab bertamu bukan sekadar formalitas. Ia adalah bagian dari ibadah dan cerminan iman kita. Dengan menjaga adab, kita memuliakan tuan rumah. Kita juga menjaga agar silaturahmi tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Hubungan persaudaraan pun akan menjadi semakin erat dan tulus. Lebaran menjadi momen yang benar-benar membawa berkah. Baik bagi yang berkunjung maupun yang dikunjungi. Mari kita hidupkan sunnah Rasulullah dalam setiap langkah silaturahmi kita.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
