SURAU.CO. Serai (Cymbopogon citratus) adalah rempah yang sangat populer bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia menjadi salah satu negara yang banyak memanfaatkannya. Masyarakat mengenal serai sebagai bumbu dapur unggulan. Aromanya khas dan rasanya mampu menyedapkan masakan. Selain itu serai juga menjadi salah satu bahan obat tradisional masyarakat sejak dari dulu.
Dalam serai menyimpan segudang senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini menjadikannya primadona dalam pengobatan herbal dan industri pangan modern. Mari kita telusuri lebih dalam berbagai manfaat dan potensi dari tanaman rumput-rumputan ini.
Kandungan Bioaktif dan Kekuatan Antibakteri
Serai memiliki kandungan senyawa bioaktif yang impresif. Sebuah riset menunjukkan total fenolik serai mencapai 19,31 mg GAE/g. Kandungan flavonoidnya tercatat sebesar 3,31 mg GAE/g. Kemampuan menangkal radikal bebas (DPPH) juga sangat tinggi, yakni 79,96%.
Selain itu, serai kaya akan fitokimia penting. Beberapa di antaranya adalah alkaloid, terpenoid, dan tanin. Terdapat juga kandungan flavonoid serta saponin. Kandungan ini memberikan aktivitas antibakteri yang kuat. “Aktivitas antibakteri yang mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Suri, 2021). Kekuatan antibakteri ini membuka peluang baru. Para peneliti melirik serai untuk fortifikasi produk pangan. Terutama produk susu fermentasi seperti yoghurt dan keju.
Serai termasuk dalam suku rumput-rumputan (Poaceae). Dalam satu ons (sekitar 28 gram) serai mentah. Untuk kandungannya sendiri adalah kalori: sebesar 30 kal. Kemudian protein sebesar 1 gram. Ada juga karbohidrat sebanyak 7 gram. Serai juga merupakan sumber mineral penting. Ia mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin C. Zat besi adalah komponen utama sel darah merah. Fungsinya vital untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Ragam Manfaat Serai untuk Kesehatan
Aroma segar dari serai atau lemongrass berasal dari minyak atsirinya. Daun dan batangnya menjadi bahan utama dalam banyak hidangan. Berikut adalah berbagai manfaat utamanya bagi tubuh. Pertama, serai memiliki sifat antimikroba yang kuat. Pada serai ada senyawa aktif seperti sitronelol dan geraniol. Keduanya memiliki sifat antimikroba yang sangat efektif. Senyawa ini aktif melawan pertumbuhan bakteri. Mereka juga menghambat virus dan jamur penyebab infeksi.
Adapun manfaat lain dari serai adalah memelihara sistem pencernaan. Hal ini karena serai adalah jenis tanaman ini bersifat karminatif. Artinya, serai dapat membantu meredakan masalah pencernaan. Ia efektif mengatasi perut kembung dan begah. Mengonsumsi teh serai dapat membuat perut terasa lebih nyaman. Kemudian manfaat serai adalah dapat membantu menurunkan demam. Serai juga dikenal memiliki sifat antipiretik. Sifat ini membantu menurunkan suhu tubuh saat demam. Minuman hangat dari serai dapat meningkatkan kenyamanan selama sakit. Ini adalah salah satu pengobatan tradisional yang populer.
Selain itu serai juga bisa untuk digunakan menjaga kesehatan kulit. hal ini karena ekstrak serai sering ditemukan dalam produk perawatan kulit. Sifatnya mampu membersihkan pori-pori secara mendalam. Ia juga membantu mengencangkan dan menghidrasi kulit. Banyak produk seperti sabun dan losion memakai serai. Kegunaan lainnya adalah mampu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur. Aroma serai memberikan efek menenangkan pada sistem saraf. Menghirup aromanya dapat membantu mengurangi stres. Kecemasan pun ikut mereda. Hal ini berdampak positif pada peningkatan kualitas tidur di malam hari.
Penggunaan Serai di Berbagai Negara
Di Indonesia, serai adalah bumbu wajib dalam banyak masakan. Batangnya dimemarkan untuk mengeluarkan aroma pada rendang dan soto. Daunnya juga bisa diolah menjadi teh herbal. Campuran lemon sering ditambahkan untuk rasa lebih segar.
Di Thailand, serai menjadi komponen kunci dalam masakan tom yum. Selain untuk kuliner, masyarakat Thailand menggunakannya sebagai pengusir serangga. Di bidang kecantikan, serai diolah menjadi deodoran, sabun, dan kosmetik lainnya.
Potensi sebagai Pangan Fungsional
Potensi serai tidak berhenti di pengobatan herbal. Aktivitas antibakteri dan senyawa bioaktifnya menjadi dasar inovasi pangan. Para ahli meneliti fortifikasi serai pada yoghurt dan keju. Fortifikasi adalah proses penambahan nutrisi pada makanan.
Penambahan ekstrak serai dapat menambah cita rasa. Aromanya yang unik membuat produk lebih menarik. Lebih penting lagi, sifat antibakterinya bisa bertindak sebagai pengawet alami. Ini sekaligus meningkatkan nilai gizi produk susu fermentasi tersebut.
Peringatan dan Efek Samping
Meskipun bermanfaat, konsumsi serai berlebihan dapat memicu efek samping. Beberapa kelompok orang perlu berhati-hati. Ibu hamil sebaiknya menghindari konsumsi serai. Begitu juga orang yang memakai obat diuretik. Penderita detak jantung rendah dan kadar kalium rendah juga dianjurkan waspada. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti rasa pusing, meningkatnya rasa lapar dan mulut terasa kering. gejala lainnya adalah frekuensi buang air kecil meningkat dan ubuh terasa mudah lelah.
Pada beberapa orang, serai dapat memicu reaksi alergi. Gejalanya meliputi ruam, gatal-gatal di kulit, detak jantung cepat, hingga kesulitan bernapas. Gunakan serai secara bijak untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
