Ibadah
Beranda » Berita » Puasa Asyura: Syukur atas Penyelamatan Umat Musa

Puasa Asyura: Syukur atas Penyelamatan Umat Musa

Puasa Asyura: Syukur atas Penyelamatan Umat Musa.

Puasa Asyura: Syukur atas Penyelamatan Umat Musa.

 

Di antara hari-hari yang memiliki nilai istimewa dalam Islam adalah tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura. Pada hari ini, terdapat sunnah agung yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ, yaitu puasa Asyura. Amalan ini bukan sekadar ibadah rutin, namun sarat akan nilai sejarah, syukur, dan pengagungan terhadap pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

📖 Latar Belakang Sejarah Hari Asyura

Hari Asyura memiliki sejarah panjang yang penuh hikmah. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah, puasa pada hari ini memiliki kaitan erat dengan kisah agung Nabi Musa ‘alaihissalam.

Beliau berkata:

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

> “Karena pada hari itulah Allah Ta’ala menyelamatkan Musa ‘alaihissalam beserta kaumnya dan membinasakan Fir’aun beserta bala tentaranya. Oleh sebab itu disunnahkan bagi seorang muslim baik laki-laki maupun wanita untuk berpuasa pada hari ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Ta’ala, yaitu berpuasa pada tanggal 10 bulan Muharram.” (Majmu’ Fatawa, 15/397)

Peristiwa ini adalah bentuk nyata dari pertolongan Allah kepada kaum yang tertindas dan kehancuran kepada mereka yang angkuh. Fir’aun, dengan segala kekuasaan dan kesombongannya, akhirnya ditenggelamkan di Laut Merah oleh kuasa Allah, sementara Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan dengan selamat.

🕌 Anjuran Nabi ﷺ untuk Berpuasa di Hari Asyura

Rasulullah ﷺ sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa Asyura. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

> “Aku tidak pernah melihat Nabi ﷺ sangat antusias berpuasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan dibanding hari lainnya selain hari ini (yaitu Asyura) dan bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2006)

Bahkan dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺ menyampaikan bahwa puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu:

Amalan Sunnah Harian Sesuai Dalil Dari Al-Qur’an dan Hadist

> “Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim no. 1162)

🌙 Hubungan dengan Umat Sebelumnya

Menariknya, ketika Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah, beliau mendapati kaum Yahudi juga berpuasa pada hari Asyura. Mereka melakukannya sebagai bentuk syukur atas diselamatkannya Nabi Musa dan kaumnya. Melihat itu, Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”
Lalu beliau berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk berpuasa. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa Islam bukan hanya melestarikan kebaikan masa lalu, namun juga memperbaikinya. Islam adalah agama yang datang sebagai penyempurna, bukan penghapus nilai kebaikan yang hakiki.

🕋 Tata Cara Puasa Asyura

Ada beberapa tingkatan puasa yang bisa dilakukan dalam bulan Muharram, khususnya terkait Asyura:

Raih Kebahagiaan Dengan Qana’ah

1. Tingkat paling utama: Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Ini mengikuti sabda Nabi ﷺ:

> “Jika aku masih hidup sampai tahun depan, sungguh aku akan berpuasa tanggal 9 (Muharram).”
(HR. Muslim)

Maka berpuasa dua hari ini adalah bentuk ittiba’ yang lebih sempurna.

2. Tingkat kedua: Berpuasa pada tanggal 10 dan 11 Muharram, bagi yang luput dari tanggal 9.
3. Tingkat ketiga: Berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram, ini tetap mendapatkan keutamaan besar walaupun tidak semulia puasa dengan satu hari sebelumnya atau sesudahnya.
4. Tingkat paling rendah: Hanya berpuasa tanggal 10 tanpa mengaitkan dengan niat syar’i, hanya mengikuti tradisi atau budaya tertentu, maka ini yang tidak dianjurkan.

🎁 Hikmah Puasa Asyura

Mengapa umat Islam sangat dianjurkan melaksanakan puasa ini? Berikut beberapa hikmahnya:

Meneladani Nabi Musa dan rasa syukurnya kepada Allah.
Menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ, yang merupakan warisan mulia yang harus dijaga dan diamalkan.
Membersihkan diri dari dosa-dosa setahun yang lalu, tentu dengan syarat meninggalkan dosa besar dan bertobat kepada Allah.
Melatih kepekaan terhadap sejarah dan ibrah di baliknya, bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang, dan kezaliman pasti hancur.
Menumbuhkan semangat ibadah di bulan Muharram, yang merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah.

🧕 Bagi Kaum Muslimin dan Muslimat

Puasa Asyura bukan hanya ditujukan kepada kaum laki-laki, tapi juga untuk kaum wanita. Bahkan, Aisyah radhiyallahu ‘anha menyebutkan bahwa sebelum disyariatkannya puasa Ramadhan, puasa Asyura adalah puasa yang diwajibkan:

> “Dahulu, hari Asyura adalah hari yang diwajibkan untuk berpuasa. Namun setelah puasa Ramadhan diwajibkan, maka siapa yang ingin berpuasa (Asyura) silakan berpuasa dan siapa yang ingin meninggalkannya juga boleh.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, ini adalah kesempatan bagi setiap muslim dan muslimah untuk mengambil bagian dalam kebaikan ini.

🌐 Berdakwah Melalui Media

Dalam era digital seperti saat ini, menyampaikan seruan untuk berpuasa Asyura juga bisa dilakukan melalui media sosial, pesan grup, atau ajakan langsung kepada keluarga dan sahabat. Seperti yang dilakukan oleh akun Salafy Sorowako dalam pamflet yang menyebarluaskan informasi dan penjelasan mengenai keutamaan puasa Asyura ini.

Media seperti Telegram, Instagram, dan YouTube telah menjadi jalan dakwah yang efektif dalam menyebarkan ilmu dan semangat beribadah. Informasi lebi lanjut bisa diakses melalui tautan: 🔗 t.me/KajianIslamTemanggung/9717

💡 Penutup: Jangan Lewatkan Asyura

Asyura bukan sekadar tanggal dalam kalender Islam. Ia adalah momentum tahunan untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah, memperbanyak rasa syukur, dan meneladani para nabi.

Mari kita niatkan dari sekarang untuk melaksanakan puasa Asyura, minimal pada tanggal 10 Muharram. Jika memungkinkan, tambahkan tanggal 9 atau 11 untuk menyelisihi kaum Yahudi dan menghidupkan sunnah yang lebih sempurna.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menghapus dosa-dosa kita, dan memberikan kita keberkahan di bulan Muharram ini. Aamiin. (Tengku Iskandar)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement