SURAU.CO – Setiap Muslim tentu mengenal masjid sebagai pusat ibadah. Namun, tahukah Anda masjid mana yang pertama kali berdiri? Jawaban dari pertanyaan ini membawa kita pada sebuah nama yang agung. Masjid Quba adalah masjid pertama sejarah islam. Bangunan suci ini menjadi saksi bisu awal mula peradaban Islam di Madinah. Kisahnya sarat dengan nilai ketakwaan, pengorbanan, dan semangat persaudaraan.
Pondasi Masjid Pertama dalam Islam: Kisah di Tengah Hijrah
Kisah Masjid Quba dimulai saat peristiwa Hijrah. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Mekkah ke Madinah. Beliau tidak langsung memasuki pusat kota Yatsrib (nama Madinah saat itu). Nabi lebih dulu singgah di sebuah desa di bagian selatan. Desa itu bernama Quba. Beliau tinggal di sana selama beberapa hari di kediaman Bani Amr bin Auf.
Di tempat inilah, Rasulullah SAW memprakarsai sebuah proyek mulia. Beliau meletakkan batu pertama untuk pembangunan sebuah tempat ibadah. Para sahabat dengan penuh semangat ikut membantu. Mereka mengangkut batu dan material lainnya. Nabi Muhammad SAW sendiri turut bekerja bersama mereka. Momen ini menunjukkan betapa pentingnya membangun fondasi ibadah secara kolektif. Para sahabat membangun masjid ini bukan untuk kemegahan. Mereka membangunnya atas dasar iman dan takwa kepada Allah SWT.
Fondasi Taqwa yang Diabadikan Al-Qur’an
Keistimewaan Masjid Quba tidak hanya pada statusnya sebagai yang pertama. Bangunan suci ini memiliki kedudukan mulia di sisi Allah. Allah SWT bahkan mengabadikannya dalam firman-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW mendirikannya di atas pondasi takwa yang murni. Masjid Quba menjadi simbol bahwa amal yang paling berharga lahir dari hati yang bertakwa. Inilah warisan utama dari masjid bersejarah tersebut.
Allah SWT mengabadikannya dalam Surat At-Taubah ayat 108:
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”
Keutamaan Sholat di Masjid Quba
Nabi Muhammad SAW memberikan perhatian khusus pada Masjid Quba. Beliau secara rutin mengunjunginya bahkan setelah menetap di pusat kota Madinah. Sebuah hadis shahih menjelaskan kebiasaan mulia ini. Nabi biasa mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu. Beliau datang dengan berjalan kaki ataupun berkendara. Lalu, beliau akan melaksanakan sholat dua rakaat di dalamnya.
Keutamaan sholat di Masjid Quba juga sangat besar. Rasulullah SAW bersabda tentang pahala istimewa bagi yang beribadah di sana. Beliau menjanjikan ganjaran yang setara dengan pahala ibadah umrah.
Sebuah hadis shahih menegaskan keutamaan ini:
“Barangsiapa telah bersuci (berwudhu) di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia sholat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah.” (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini memotivasi umat Islam hingga hari ini. Banyak jamaah haji dan umrah menyempatkan diri untuk berziarah. Mereka ingin sholat dan meraih keutamaan besar di masjid bersejarah ini.
Arsitektur: Dari Sederhana Menjadi Megah
Pada awalnya, Masjid Quba tampil sangat sederhana. Para sahabat menyusun tumpukan batu sebagai dindingnya. Mereka menggunakan pelepah dan daun kurma untuk atap. Batang-batang pohon kurma menopangnya sebagai tiang. Kesederhanaan ini mencerminkan semangat zuhud generasi awal Islam. Fokus utama adalah fungsi, bukan ornamen.
Seiring berjalannya waktu, Masjid Quba mengalami beberapa kali renovasi. Khalifah Utsman bin Affan adalah salah satu yang memperbaruinya. Berbagai dinasti Islam setelahnya juga turut andil dalam pemugaran.
Kini, Masjid Quba berdiri megah dengan arsitektur modern yang indah. Bangunan saat ini memiliki 4 menara tinggi dan puluhan kubah. Ruang sholatnya sangat luas dan mampu menampung puluhan ribu jamaah. Meskipun fisiknya telah berubah total, nilai spiritualnya tetap abadi. Ia tetap mengingatkan tentang fondasi takwa yang agung. Nabi dan para sahabat yang meletakkan fondasi itu.
Masjid Quba bukan sekadar bangunan bersejarah. Ia adalah monumen keimanan. Ia menjadi bukti bahwa karya besar sering kali dimulai dari langkah kecil yang tulus. Sebagai bangunan ibadah pertama dalam Islam, warisannya akan terus menginspirasi umat di seluruh dunia.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
