Tech
Beranda » Berita » Burnout Sosial Media, Waspada!

Burnout Sosial Media, Waspada!

Waspada Burnout Sosial Media
Visualisasi seseorang yang sedang asik bermain sosial media. Sumber: Meta AI

SURAU.CO. Sosial media tidak hanya mengambil waktu kita, tetapi juga mengalihkan keseharian dan dunia kita. Kekinian hampir setiap orang menggunakan sosial media dengan berbagai platform. Banyak orang menganggap bahwa tidak menggunakan sosial media membuat seseorang tidak gaul. Bahkan ada orang yang menggunakan semua platform sosial media yang ada.

Penggunaan sosial media menjadi hiburan di tengah rutinitas yang padat. Namun banyak yang tidak menyadari bermain sosial media dapat membuat orang lupa waktu. Penggunaan sosial media yang berlebihan dapat menguras energi, sehingga mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik. Kondisi ini sering disebut dengan burnout sosial media.

Sosial media burnout adalah kondisi dimana seseorang begitu asyik dengan sosial media yang dapat mengakibatkan kehidupan dunia nyata berantakan dan membuat kelelahan secara emosional. Bahkan pada kondisi tertentu mengganggu kesehatan mental dan fisik.

Burnout sosial media dapat menyerang siapa saja yang kesehariannya menggunakan sosial media. Bahkan ada pekerjaan yang sangat rentan mengalami burnout sosial media. Seperti konten kreator, humas sebuah perusahaan, admin sosial media dan banyak lagi pekerjaan lain yang bersentuhan dengan sosial media.

Seseorang yang mengalami burnout sosial media akan merasakan kelelahan hingga tidak bersemangat bahkan dalam menggunakan sosial media itu sendiri. Scrolling di sosial media menjadi tidak menyenangkan lagi, bahkan cenderung membosankan. Lebih parah lagi bagi sebagian orang sampai merasa muak dan terganggu dengan notifikasi media sosial. Notifikasi media sosial menjadi beban untuk dilihat dan dikomentari, sehingga dapat merubah mood. Perasaan lelah orang yang mengalami burnout sosial media juga dapat menyebabkan orang tersebut jadi mudah tersinggung dan tidak produktif.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Penyebab Burnout Sosial Media

Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami burnout sosial media. Berikut beberapa hal diantara penyebab burnout sosial media

  1. Waktu yang digunakan untuk bermain sosial media

Scrolling di sosial media memberikan kesenangan tersendiri, membuat orang lupa waktu karena segala hal yang dilihat terasa menarik untuk diikuti. Terlalu lama bermain sosial media menyebabkan kebosanan dan kejenuhan, hingga merasa lelah.

  1. Algoritma yang selalu berubah

Sosial media terus berkembang seiring perkembangan zaman. Tren sosial media terus berubah mengikuti hal yang disenangi penggunanya, membuat kita harus terus mengikuti perkembangan terbaru. Platform sosial media yang sering memperbarui algoritma memaksa pengguna beradaptasi dan mencari strategi baru untuk meningkatkan visibilitas dan keterlibatan konten mereka.

  1. Komentar negatif hingga cyber bullying

Saat membagikan momen di sosial media, seseorang sering kali memberikan komentar atau opini kepada orang yang bersangkutan tanpa memfilter kata-katanya terlebih dahulu. Adakalanya opini tersebut berbentuk komentar negatif, perundungan siber, dan umpan balik yang kasar. Anonimitas di sosial media membuat beberapa orang berani mengeluarkan kata-kata kasar dan menyinggung, yang sayangnya sering terjadi. Hal tersebut juga merupakan salah satu sisi gelap dari interaksi media sosial, yang dapat menimbulkan dampak emosional yang signifikan pada orang yang menerimanya.

  1. Mengalami FOMO (Fear of Missing Out)

FOMO atau rasa takut ketinggalan akan informasi terkini, khususnya dalam konteks media sosial, merujuk pada kecemasan yang muncul karena perasaan bahwa orang lain mengalami peristiwa yang lebih baik. Aliran pembaruan dan berita negatif yang terus-menerus dibagikan di platform sosial media memperburuk fenomena ini.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Tanda-tanda Burnout Sosial Media

Persaingan siklus sosial media yang berjalan terus menerus mengakibatkan kejenuhan emosional. Maka setiap orang yang kesehariannya dengan sosial media perlu untuk mengenal dan memahami tanda tanda burnout sosial media serta langkah pencegahannya. Berikut beberapa gejala atau tanda-tanda burnout sosial media

  1. Terlalu asyik dengan sosial media, sehingga produktivitas menjadi menurun, kurang fokus dan tidak tahu harus melakukan apa selanjutnya. Lebih parah dapat mengakibatkan  frustrasi dan emosi tidak stabil.
  2. Kekurangan ide bagi mereka pekerja kreatif seperti konten kreator, admin sosial media, humas dan lain-lain. Ketika membuat sebuah karya, sering kali terjebak dengan ide dan pola yang sama. Tidak mampu mengeluarkan kreativitas baru dalam memproduksi idenya.
  3. Mengabaikan kehidupan di dunia nyata. Manfaatkan sosial media untuk membangun koneksi, tapi jangan lupa untuk memelihara dan memperkuat hubungan di dunia nyata agar terasa lebih hangat dan bermakna. Sosial media adalah sarana untuk melengkapi hidup di dunia nyata, bukan menggantikan interaksi di dunia nyata.
  4. Menggunakan sosial media secara berlebihan dapat menyebabkan burnout, yang membuat tubuh kita merasakan sakit dan tidak nyaman setelah menggunakan ponsel. Jari-jari terasa sakit karena terlalu lama mengoperasikan ponsel.
  5. Ketika seseorang mengalami burnout sosial media, mereka cenderung membuat postingan yang terlalu narsis dan ingin membagikan setiap detail hidupnya secara kompulsif. Narsisme ini dapat menguras energi dan tidak dapat menikmati setiap aktivitas di dunia nyata. Mereka melakukan segala sesuatu berdasarkan kebutuhan konten, bukan lagi untuk menikmati kebahagiaan.
  6. Menerima banyak informasi dari sosial media dapat memenuhi otak kita dan menyebabkan kelelahan serta kehilangan semangat. Apalagi informasi yang masuk berasal dari konten receh. Kondisi ini akan membuat merasa letih dan terlihat murung setelah bermain sosial media.
  7. Terlalu asyik bermain sosial media membuat orang melewatkan banyak hal dalam hidup dan tidak lagi memiliki prioritas atau tujuan hidup. Kondisi ini mengantarkan ke titik jenuh sebagai salah satu tanda burnout sosial media.

Solusi

Jika sudah mengalami salah satu atau beberapa dari tanda-tanda burnout sosial media, maka berikan waktu untuk diri sendiri. Kurangi penggunaan sosial media dan jaga keseimbangan hidup dengan dunia nyata. Membangun komunikasi dan interaksi lebih bermakna di dunia nyata juga dapat menjadi solusi. Lingkungan pertemanan dunia nyata akan lebih terasa hangat dan mampu memberikan perspektif yang berbeda. Membangun kehidupan sosial yang baik di dunia nyata dapat mengurangi tekanan dan perasaan tidak baik akibat sosial media, serta memberikan dukungan emosional dan solusi dari setiap permasalahan.

Bijaksana menggunakan sosial media agar terhindar dari dampak negatifnya. Kita harus menikmati setiap episode kehidupan dengan bebas, tanpa membiarkan postingan sosial media membebani kita. Lakukan berbagai cara untuk menghindari atau mengatasi burnout sosial media dan nikmati hidup dengan lebih seimbang!

Pastikan kita mengonsumsi konten yang baik dan bermanfaat setiap hari, karena konten yang kita lihat dan simpan di otak dapat membentuk cara pandang dan suasana hati. Menjaga kesehatan mental dengan hanya mengikuti akun yang memberikan inspirasi, pengetahuan dan dampak positif pada kehidupan sehari-hari. Ciptakan lingkungan online yang positif dengan tidak mengikuti atau unfollow akun-akun dengan konten receh dan membawa dampak negatif dalam kehidupan, utamanya kesehatan mental.

Kondisi mental yang sehat akan membantu meningkatkan produktivitas di dunia nyata. Atur waktu dan tentukan prioritas, agar fokus dapat lebih terjaga. Ubah gaya hidup dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, cukup tidur dan olahraga. Lakukan aktivitas dunia nyata dengan hati yang penuh semangat, dan rasakan bagaimana kebahagiaan itu menghilangkan kejenuhan dari sosial media.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

Zaman sekarang sosial media seolah menjadi kebutuhan pokok, tetapi kita dapat dan perlu mengatur waktu penggunaan sosial media. Menetapkan dan mengatur waktu yang jelas dalam penggunaan sosial media dapat mengurangi kejenuhan. Terlalu asyik scrolling, postang posting dan komen di sosial media akan merugikan dan membawa dampak buruk dalam jangka waktu yang panjang.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement