Mode & Gaya
Beranda » Berita » Belajar Kelola Emosi dan Salutogenesis Melalui Film Inside Out

Belajar Kelola Emosi dan Salutogenesis Melalui Film Inside Out

Inside Out (2015)
Inside Out (2015)

Salutogenesis: Fokus pada Kekuatan, Bukan Keluhan

Sebagian besar pendekatan kesehatan mental di masyarakat selama ini berpusat pada satu hal: bagaimana mengurangi gejala, mendiagnosis gangguan, dan menyembuhkan penyakit. Namun, pendekatan ini sering kali mengabaikan sisi penting dari manusia yang tetap bisa tumbuh, meski dalam kondisi sulit. Di sinilah konsep salutogenesis dari Aaron Antonovsky menjadi relevan.

Antonovsky tidak menanyakan, “Mengapa orang jatuh sakit?”, tapi bertanya, “Apa yang membuat seseorang tetap sehat di tengah tekanan hidup?” Dari sini ia mengembangkan teori salutogenesis—sebuah paradigma yang menekankan pada pembangunan dan penguatan kesejahteraan ketimbang hanya mengobati penyakit. Ia melihat kesehatan bukan sebagai kondisi statis, tetapi sebagai spektrum yang dinamis antara “total sehat” dan “total sakit”. Dalam pandangannya, semua orang hidup di antara dua titik itu, dan kita terus bergerak maju atau mundur tergantung pada bagaimana kita merespons stres dan tantangan hidup.

Hubungan dengan Film Inside Out

Film Inside Out menggambarkan bahwa semua emosi—termasuk kesedihan, marah, takut, dan jijik—berperan penting dalam menjaga keseimbangan psikologis. Saat Riley menghadapi perpindahan kota, Joy mencoba menekan Sadness, tapi akhirnya menyadari bahwa kesedihan justru membantu membangun koneksi emosional yang mendalam. Ini sejalan dengan teori salutogenesis dari Antonovsky, yang menekankan bahwa kesehatan mental bukan soal menghindari emosi negatif, melainkan soal memahami, mengelola, dan memberi makna pada pengalaman. Dengan mengintegrasikan semua emosi, seseorang membangun Sense of Coherence (SOC)—fondasi ketahanan psikologis yang sejati.

Sense of Coherence dan Karakter emosi di Inside Out

Karakter utama dalam film memegang peran tepat sesuai teori Antonovsky. Joy menjaga suasana hati Riley saat ia merasa nyaman. Namun saat Sadness muncul, Joy awalnya menolak. Namun akhirnya Riley belajar bahwa emosi sedih penting untuk proses pemulihan hubungan dan penghayatan hidup. Inilah contoh nyata pentingnya keseimbangan emosi dalam teori salutogenesis.

SOC mencakup tiga kapasitas:

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

  1. Comprehensibility—bermakna dengan apa yang terjadi. Riley memahami perubahan emosi saat pindah rumah dan saat Sadness memperkuat hubungan keluarga.

  2. Manageability—memakai sumber daya untuk mengatasi perubahan. Anggota otak merancang strategi bersama untuk memulihkan memori pulau kebahagiaan.

  3. Meaningfulness—melihat nilai dalam situasi sulit. Ketika Joy menerima Sadness, Riley menemukan arti baru dalam pengalamannya.

Melalui model ini, salutogenesis menciptakan jalan untuk psikologi positif yang lebih kokoh.

Psikologi Positif Bertemu Salutogenesis

Sejak Seligman meluncurkan psikologi positif, para peneliti fokus kepada optimisme, kegembiraan, rasa syukur, dan rasa memiliki makna. Namun Antonovsky mengajarkan bahwa kesejahteraan muncul bukan hanya menambahkan emosi positif, tetapi juga membangun Sense of Coherence.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

Contohnya, rancangan yang melibatkan SOC dapat menguatkan efek syukur atau optimisme. Joy dan Sadness bekerja timbal balik dalam Inside Out dan menciptakan harmoni emosional yang nyata. Jika kita hanya menurunkan emosi negatif tanpa membangun VOCASI (Sense of Coherence), kita kehilangan peluang tumbuh bersama emosi tersebut.

Inside Out sebagai Alat Edukasi Emosional

Film ini memberi contoh bagaimana kita bisa membangun SOC secara praktis:

Guru dan orang tua bisa memakai film ini sebagai pengantar materi psikologi positif dan salutogenesis pada anak dan remaja.

Post-Traumatic Growth di Inside Out

Film ini juga menyajikan aspek post-traumatic growth. Saat Riley berhadapan dengan tekanan pindah sekolah, ia trauma, merasa kesepian dan bingung. Namun setelah beberapa konflik dan kesedihan, ia tumbuh lebih kuat—ia menemukan kembali nilai hubungan keluarga dan membangun memori baru. Ini sejalan dengan penelitian Joseph et al. yang menyatakan bahwa trauma bisa memicu pertumbuhan positif bila SOC terus dipupuk.

Mengapa Gabungan Salutogenesis dan Emosi di Film Efektif?

Gabungan teori dan media visual ini membantu:

  • Kita menyadari bahwa kesejahteraan berjalan di antara emosi positif dan negatif.

  • Kita bisa mengevaluasi jalan membangun SOC dalam kehidupan kita sehari-hari.

  • Film menjadi alat refleksi empati dan ketahanan mental yang lebih konkrit.

Dengan cara ini, kita memanfaatkan kedalaman teori sambil menikmati hiburan dengan dampak edukatif.

Kesimpulan: Bangun Kesehatan Mental Lewat Emosi

Teori salutogenesis dan psikologi positif idealnya saling melengkapi. Inside Out berfungsi sebagai contoh hidup bagaimana mereka bisa bekerja bersama.

Maka dari itu, kita bisa mulai dari film ini untuk mengenali emosi kita.

Intinya, kita tidak perlu menghindari kesedihan. Kita perlu memahaminya, mengelolanya, dan memberi makna. Itulah cara membangun kesehatan mental yang sejati—dengan semua emosi, bukan meski tanpa mereka.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement