Kalam
Beranda » Berita » Hikmah dari Kisah-Kisah Hewan dalam Hadits Nabi

Hikmah dari Kisah-Kisah Hewan dalam Hadits Nabi

Hewan yang diceritakan dalam hadist

SURAU.CO – Allah SWT menciptakan manusia untuk hidup berdampingan dengan makhluk lainnya. Dalam ekosistem ini, hewan memegang peranan penting yang telah Allah tetapkan. Melalui sabdanya, Rasulullah SAW sering mengangkat kisah-kisah yang melibatkan hewan. Cerita-cerita ini bukanlah sekadar dongeng, melainkan sarat dengan pelajaran berharga. Oleh karena itu, kisah hewan dalam hadits mengajarkan kita tentang iman, kasih sayang, dan kehati-hatian. Untuk memahaminya lebih dalam, mari kita telaah beberapa kisah hewan yang diriwayatkan dalam hadits beserta hikmahnya.

1. Ular: Antara Peringatan dan Ancaman

Pertama, kita akan membahas kisah ular. Hewan ini mendapat perhatian khusus dalam hadits karena sifatnya yang bisa membahayakan. Rasulullah SAW memberikan dua anjuran berbeda mengenai ular. Karenanya, kita perlu bijak dalam menyikapinya. Anjuran pertama mengajarkan kita untuk tidak langsung membunuh ular yang masuk ke rumah.

Hal ini bersumber dari riwayat Abu Sa’id Al Khudri RA, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya ada sekelompok jin di Madinah yang telah masuk Islam. Maka, barang siapa melihat salah satu dari para ‘awamir (jin penghuni rumah; berwujud ular), berilah peringatan sebanyak tiga kali, jika setelah itu masih kelihatan (ular) hendaklah ia membunuhnya, karena itu adalah setan.” (HR Muslim).

Hadits ini mengindikasikan kemungkinan jin muslim menjelma menjadi ular. Untuk itu, kita dianjurkan memberi peringatan terlebih dahulu. Meskipun demikian, Islam sangat memprioritaskan keselamatan jiwa manusia. Jika ular tersebut jelas berbahaya, maka membunuhnya menjadi sebuah keharusan. Rasulullah SAW bahkan secara spesifik memerintahkan untuk membunuh jenis ular tertentu.

Beliau bersabda, “Bunuhlah ular dan bunuhlah ular yang di punggungnya ada dua garis putih, dan ular pendek. Karena kedua ular itu menghapus (membutakan) pandangan dan menggugurkan kandungan.” (HR Bukhari).

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Dari sini, kita belajar tentang pentingnya sikap hati-hati. Kisah ini mendidik kita agar tidak bertindak gegabah, namun tetap waspada terhadap potensi bahaya.

2. Domba: Simbol Ketaatan dan Pengorbanan

Selanjutnya, ada kisah domba yang memiliki tempat istimewa dalam syariat Islam. Hewan ini identik dengan ibadah kurban sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT. Sebuah hadits dari Aisyah RA menceritakan bagaimana Rasulullah SAW sendiri melaksanakan ibadah mulia ini.

Diriwayatkan, “…Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam menyuruh untuk mendatangkan satu ekor domba (kibas) yang bertanduk… kemudian membaringkannya, dan menyembelihnya sambil berdoa: Dengan nama Allah, wahai Allah terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan umat Muhammad, beliau berkurban dengan domba itu”. (HR Muslim 1967).

Kisah ini menegaskan bahwa ibadah kurban lebih dari sekadar ritual. Ibadah ini mengandung dimensi spiritual dan sosial yang amat dalam. Secara spiritual, seorang hamba menyerahkan diri dan menunjukkan takwanya kepada Allah. Kemudian, secara sosial, umat Islam membagikan daging kurban kepada mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, ibadah ini mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan kepedulian.

3. Unta: Kendaraan Ibadah yang Penuh Kemudahan

Kisah berikutnya melibatkan unta, hewan yang sangat lekat dengan sejarah Islam. Salah satu riwayat menarik muncul saat Rasulullah SAW melaksanakan thawaf. Pada momen tersebut, beliau menunjukkan bahwa Allah memberikan kemudahan dalam beribadah. Jabir bin Abdullah RA meriwayatkan peristiwa penting ini.

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

“Rasulullah SAW thawaf dalam haji Wada’ di atas seekor unta. Beliau mengusap batu menggunakan tongkat.” (HR Muslim).

Oleh karena itu, tindakan Rasulullah SAW ini memberikan pelajaran yang sangat berharga. Beliau memberi contoh bahwa pelaksanaan ibadah dapat menyesuaikan dengan kondisi jemaah. Menggunakan unta saat thawaf sama sekali tidak mengurangi nilai ibadahnya. Justru, hal ini membuktikan kebijaksanaan syariat Islam yang tidak memberatkan umatnya.

4. Anjing: Pelajaran tentang Kasih Sayang Universal

Di sisi lain, kisah tentang anjing memberikan pesan kuat tentang pentingnya kasih sayang. Rasulullah SAW pernah menceritakan bagaimana Allah SWT mengampuni dosa seorang wanita karena sebuah tindakan mulia. Wanita tersebut dengan tulus menolong seekor anjing yang hampir mati kehausan.

Beliau bersabda, “Ketika seekor anjing berputar atau mengitari pada sumur, di mana dia hampir mati oleh kehausan, tiba-tiba salah seorang pelacur Bani Israil melihatnya. Pelacur itu melepas sepatu kulitnya dan memberi minum (dengan wadah sepatu) kepadanya. Maka perempuan itu diampuni sebab demikian.” (HR Bukhari).

Melalui hadits ini, kita belajar bahwa rahmat Allah sangatlah luas. Sebuah perbuatan baik yang tulus, bahkan kepada seekor anjing, dapat menjadi sebab pengampunan dosa. Agama Islam secara aktif mendorong umatnya untuk berbuat baik kepada semua makhluk hidup tanpa terkecuali.

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

5. Cicak: Anjuran Membasmi Hewan Pengganggu

Terakhir, dan sangat kontras dengan kisah anjing, Islam justru menganjurkan untuk membunuh cicak. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebut cicak sebagai “penjahat kecil” atau fuwaisiq. Anjuran ini menunjukkan bahwa syariat membedakan perlakuan terhadap hewan berdasarkan manfaat dan mudaratnya.

Dari Sa’id bin Abi Waqqash RA, “bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan membunuh cicak, dan beliau menamainya si penjahat kecil.” (HR Muslim).

Bahkan, Allah memberikan pahala bagi mereka yang membunuhnya dengan cepat. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan menjaga kebersihan dan menghilangkan gangguan kecil pun bernilai ibadah. Sebagai hasilnya, kita memahami bahwa Islam memperhatikan setiap detail kehidupan, termasuk cara mengelola lingkungan dari hewan yang berpotensi merugikan.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement