Menjadi Penulis yang Baik: Panduan untuk Menemukan Suara dan Gaya Menulismu.
Menulis adalah keterampilan yang bisa dipelajari, diasah, dan disempurnakan. Tidak ada penulis yang langsung menjadi hebat sejak awal. Bahkan penulis-penulis besar pun melalui proses panjang yang penuh latihan, revisi, dan pembelajaran. Jika kamu ingin menjadi penulis yang baik, berikut beberapa langkah penting yang bisa membimbingmu dalam perjalanan ini:
1. Mulailah dengan Menulis Setiap Hari
Kunci utama menjadi penulis adalah menulis secara konsisten. Tak perlu panjang, tapi lakukan setiap hari.
Tulis jurnal harian.
Buat cerpen singkat.
Tulis status media sosial dengan niat dan gaya bahasa yang baik. Atau cukup curahkan pikiranmu dalam paragraf bebas.
Dengan kebiasaan ini, kamu akan mulai merasakan kelancaran ide dan ketajaman diksi.
2. Perbanyak Membaca
Seorang penulis yang baik adalah pembaca yang rakus.
Baca buku dari berbagai genre: fiksi, non-fiksi, sejarah, agama, biografi, dan lainnya.
Pelajari gaya bahasa penulis favoritmu.
Amati bagaimana mereka membuka paragraf, membangun emosi, dan menyusun argumen.
Membaca akan memperkaya kosakatamu, memperluas wawasan, dan membentuk intuisi menulis yang lebih tajam.
3. Kenali Tujuan Menulismu
Tanyakan pada diri sendiri:
Apa tujuan saya menulis?
Siapa pembaca saya?
Pesan apa yang ingin saya sampaikan?
Mengetahui tujuan akan membuat tulisanmu lebih terarah. Jika kamu menulis untuk berdakwah, pendekatannya tentu berbeda dari menulis untuk hiburan atau jurnalisme.
4. Fokus pada Kejelasan dan Ketulusan
Tulisan yang baik bukan sekadar indah, tapi jelas dan jujur.
Gunakan kalimat yang mudah dipahami.
Jangan berputar-putar jika maksudnya bisa langsung disampaikan.
Tulis dengan hati, bukan sekadar untuk pamer ilmu atau gaya.
Ketulusan dalam tulisan akan menyentuh pembaca, bahkan ketika bahasanya sederhana.
5. Terima Kritik dan Terus Belajar
Jangan takut untuk menunjukkan tulisanmu kepada orang lain. Kritik adalah bagian penting dalam proses berkembang.
Minta umpan balik dari teman, guru, atau mentor.
Belajar dari kritik dan revisi tulisanmu.
Ikuti pelatihan atau komunitas menulis untuk memperluas wawasan.
Jangan pernah merasa cukup. Penulis hebat sekalipun masih belajar.
6. Perhatikan Teknik Menulis
Beberapa hal teknis yang perlu kamu kuasai:
Struktur paragraf: pastikan setiap paragraf memiliki ide pokok yang jelas.
Diksi dan gaya bahasa: sesuaikan dengan audiens dan tujuan.
Tanda baca dan ejaan: ini bagian dari profesionalisme.
Variasi kalimat: campurkan kalimat pendek dan panjang untuk ritme yang baik.
7. Tulis dengan Suaramu Sendiri
Setiap orang punya gaya menulis yang unik. Jangan terlalu terpaku meniru orang lain.
Temukan “suaramu” sendiri — apakah kamu suka menulis dengan nada serius, santai, puitis, humoris, atau reflektif?
Tulisan yang autentik biasanya lebih kuat dan dikenali.
Jangan takut berbeda. Yang penting adalah menjadi jujur dengan dirimu sendiri.
8. Miliki Semangat Berkarya, Bukan Sekadar Viral
Jangan menulis hanya demi sensasi atau popularitas. Fokuslah pada nilai dan kebermanfaatan.
Tulislah hal yang baik, membangun, dan memberi pencerahan.
Jangan hanya ikut tren tanpa substansi.
Jadikan menulis sebagai ibadah dan kontribusi.
Menulis bukan hanya soal keterampilan, tapi juga amanah dan tanggung jawab moral.
9. Berani Menerbitkan dan Mempublikasikan
Setelah merasa cukup siap:
Mulailah berbagi tulisan di blog, media sosial, atau platform digital.
Kirim artikel ke media cetak atau online.
Atau bahkan susun buku sendiri.
Jangan menunggu tulisan sempurna. Kadang, justru melalui publikasi, kamu akan mendapat banyak pelajaran.
10. Berdoa dan Minta Ilham dari Allah
Terakhir, jangan lupakan bahwa ilham dan keberkahan tulisan datang dari Allah.
Niatkan menulis untuk kebaikan.
Mohon agar tulisanmu menjadi sebab hidayah, pencerahan, dan manfaat bagi orang lain.
Sebut nama-Nya sebelum menulis: “Bismillah”.
Penutup
Menjadi penulis yang baik adalah perjalanan panjang yang penuh latihan, kerendahan hati, dan semangat belajar. Jika kamu konsisten menulis, terus membaca, terbuka terhadap masukan, dan menulis dengan niat yang benar — maka insyaAllah, kamu akan menjadi penulis yang bukan hanya hebat, tapi juga bermanfaat.
Kalimat motivasi terakhir:
> “Jangan menunggu jadi hebat untuk mulai menulis. Tapi menulislah, maka kamu akan menjadi hebat.” (Tengku yg)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
