Penulis Artikel : Hendri Hasyim
Surau.co – Dalam peperangan modern, pertahanan tidak selalu dibangun di atas tanah. Banyak fasilitas penting kini disembunyikan di bawah permukaan. Karena itu, militer dari berbagai negara menciptakan solusi khusus: bom penghancur bunker atau bunker buster.
Bom ini tidak seperti bom biasa. Teknologi canggih yang tertanam di dalamnya memungkinkan bom menembus tanah atau beton sebelum meledak. Maka dari itu, senjata ini sangat efektif untuk menghancurkan bunker, gudang senjata, hingga markas bawah tanah.
Apa Itu Bom Penghancur Bunker?
Secara umum, bom penghancur bunker adalah senjata berbobot besar yang memiliki daya tembus tinggi. Bobotnya bisa mencapai 5.000 kilogram, tergantung jenis dan modelnya. Ujungnya runcing, dengan bahan utama berupa baja superkuat agar bisa menembus lapisan keras.
Bom ini dirancang khusus untuk menghantam target tersembunyi. Sebagian besar target tersebut berada jauh di bawah tanah atau di dalam struktur pertahanan kuat seperti bunker atau terowongan baja.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Cara kerja bom penghancur bunker melibatkan empat tahapan utama. Berikut penjelasannya:
1. Penjatuhan dan Penetrasi
Bom dijatuhkan dari pesawat tempur dengan kecepatan tinggi. Karena bentuknya ramping dan berat, bom bisa menembus tanah atau beton dengan cepat. Hal ini menjadi kunci keberhasilan penetrasi ke dalam bunker musuh.
2. Sensor Pengendali Kedalaman
Saat menembus tanah, bom tidak langsung meledak. Sensor khusus di dalam bom menghitung kedalaman atau waktu penetrasi. Sensor inilah yang memastikan bom meledak tepat di titik strategis.
3. Ledakan Tepat Sasaran
Setelah mencapai kedalaman target, bom meledak. Ledakan dari dalam tanah menciptakan tekanan ekstrem yang menghancurkan struktur di sekitarnya. Efek ini lebih merusak daripada ledakan permukaan biasa.
4. Efek Runtuhan dan Getaran
Selain menghancurkan bunker, bom juga menghasilkan gelombang kejut. Akibatnya, struktur sekitar bisa runtuh dan target di dalamnya tak punya waktu untuk melarikan diri.
Jenis-Jenis Bom Penghancur Bunker
Beberapa negara telah memproduksi bom penghancur bunker dengan teknologi masing-masing. Misalnya:
-
GBU-28 (Amerika Serikat) – Mampu menembus 6 meter beton.
-
MOP (Massive Ordnance Penetrator) – Bobotnya 13 ton dan bisa menembus gunung batu.
-
Kh-59M (Rusia) – Digunakan untuk menyerang fasilitas rahasia bawah tanah.
Meskipun bentuknya berbeda, semua bom tersebut memiliki prinsip kerja yang sama: menghancurkan dari dalam.
Mengapa Digunakan dalam Perang?
Bom penghancur bunker sangat berguna dalam misi strategis. Tentara menggunakannya untuk menghancurkan:
-
Pusat kendali militer bawah tanah
-
Fasilitas senjata nuklir tersembunyi
-
Markas persembunyian pemimpin musuh
-
Gudang senjata dan roket yang dikubur
Dengan menggunakan bom ini, tentara tidak perlu melakukan serangan darat yang berisiko tinggi. Oleh karena itu, bunker buster sering menjadi pilihan utama dalam operasi militer modern.
Dampak dan Kontroversi
Meskipun sangat efektif, penggunaan bom ini tidak lepas dari kontroversi. Banyak aktivis hak asasi manusia menyuarakan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap warga sipil dan lingkungan.
Ledakan bawah tanah bisa menyebabkan kerusakan pada saluran air, menciptakan retakan tanah, bahkan memicu gempa kecil. Apalagi jika target berada di dekat area pemukiman, kerusakan bisa lebih luas.
Teknologi di Balik Bom Ini
Bom penghancur bunker dibekali teknologi canggih. Baja khusus yang tahan panas dan tekanan tinggi digunakan sebagai pelapis luar. Sementara itu, sistem penuntunnya memakai GPS, laser, atau radar.
Beberapa bom terbaru bahkan dapat mengubah arah saat mendekati target, berkat chip navigasi pintar. Dengan kata lain, bom ini bukan hanya kuat, tetapi juga cerdas.
Senjata Canggih di Balik Permukaan
Bom penghancur bunker menjadi simbol kekuatan militer modern. Cara kerjanya yang menembus lalu meledak dari dalam menjadikannya sangat mematikan. Negara yang memiliki bom ini bisa menghancurkan pertahanan lawan tanpa perlu kontak langsung.
Namun, penggunaan senjata ini harus disertai tanggung jawab besar. Teknologi militer boleh berkembang, tapi dampaknya terhadap manusia dan lingkungan tetap harus jadi pertimbangan utama.
Dalam perang modern, senjata tak lagi hanya soal daya ledak, tetapi juga soal ketepatan dan kecerdasan.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
