Kisah
Beranda » Berita » Takjub! Ulama Besar Baghdad Mendadak Lupa Ilmu di Hadapan Syekh Abdul Qodir Jailani

Takjub! Ulama Besar Baghdad Mendadak Lupa Ilmu di Hadapan Syekh Abdul Qodir Jailani

SURAU.CO-Dalam sejarah Islam, banyak kisah yang mengandung hikmah besar. Salah satunya adalah kisah para ulama yang mendadak lupa ilmu mereka saat berhadapan dengan Syekh Abdul Qodir Jailani. Kejadian ini menjadi bukti kekuatan spiritual yang luar biasa dari seorang wali Allah yang hidup dengan penuh kedekatan kepada-Nya.

Siapa Syekh Abdul Qodir Jailani?

Syekh Abdul Qodir Jailani lahir di Jilan, Persia, pada tahun 470 H. Ia menempuh perjalanan panjang untuk menuntut ilmu hingga menetap di Baghdad. Di kota itu, ia mengajar, berdakwah, dan mendidik ribuan murid.

Masyarakat mengenal beliau sebagai ulama yang ahli dalam fiqih, tasawuf, dan ilmu syari’ah. Tidak hanya luas ilmunya, tetapi akhlaknya pun sangat mulia. Banyak tokoh besar pada masanya berguru kepadanya.

Majelis Ilmu yang Penuh Ujian

Suatu hari, para ulama terkemuka Baghdad mengadakan majelis besar. Mereka mengundang Syekh Abdul Qodir Jailani. Sebagian dari mereka datang dengan hati ingin menguji, bukan untuk mencari ilmu.

Majelis itu berlangsung di ruang terbuka yang dikelilingi ratusan orang. Para ulama duduk dengan kitab di tangan. Mereka bersiap memberikan pertanyaan kepada Syekh Abdul Qodir.

Kisah Nama Abu Hurairah: Dari Pecinta Kucing Menjadi Penjaga Hadis

Namun, sebelum pertanyaan terlontar, sesuatu yang aneh terjadi.

Ulama-Ulama Itu Mendadak Lupa

Ketika Syekh Abdul Qodir masuk dan duduk, para ulama mulai merasa gelisah. Mereka membuka kitab, tetapi tidak bisa membaca isinya. Hafalan yang selama ini mereka kuasai tiba-tiba hilang dari ingatan.

Lidah mereka kelu. Ayat-ayat Al-Qur’an tidak bisa mereka sebutkan. Hadis-hadis yang biasa mereka baca tak lagi mereka ingat.

Beberapa di antara mereka saling memandang dalam kebingungan. Mereka tidak percaya bahwa mereka benar-benar lupa seluruh ilmu yang mereka miliki.

Nasihat Syekh Abdul Qodir Jailani

Syekh Abdul Qodir melihat kejadian itu dengan tenang. Beliau memandang satu per satu ulama yang hadir. Kemudian beliau berkata:

Pasca Wafatnya Rasulullah: Sikap Abu Bakar Menghadapi Kemurtadan

“Ilmu adalah cahaya dari Allah. Ia tidak akan turun kepada hati yang dipenuhi kesombongan.”

Kata-kata itu menampar hati para ulama. Mereka datang bukan untuk mencari petunjuk, tetapi untuk menguji dan membanggakan diri. Saat itu juga, mereka menyadari kesalahan mereka.

Setelah mereka bertaubat dan merendahkan hati, Allah mengembalikan ingatan mereka. Hafalan kembali masuk ke dalam hati. Majelis pun berubah menjadi tempat perenungan dan tangisan taubat.

Pelajaran Berharga dari Kisah Ini

Kisah ini memberi pelajaran yang sangat dalam. Ilmu bukan sekadar hafalan atau logika. Ilmu adalah cahaya yang Allah tanamkan di hati yang bersih.

Jika seseorang menuntut ilmu dengan niat yang salah, Allah bisa mencabutnya kapan saja. Bahkan orang yang paling pintar pun bisa kehilangan ilmunya dalam sekejap, bila hatinya tidak ikhlas.

Penaklukan Thabaristan (Bagian 2): Kemenangan di Era Umayyah

Syekh Abdul Qodir mengajarkan bahwa adab dan keikhlasan adalah pondasi ilmu. Tanpa keduanya, ilmu menjadi beban, bukan cahaya.

Relevansi untuk Zaman Sekarang

Di era modern, orang mudah mengakses pengetahuan. Namun, banyak yang melupakan adab. Mereka sering berbicara keras, berdebat, dan merasa paling benar.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa ilmu harus disertai dengan rendah hati. Orang yang bijak selalu merasa kurang. Ia tidak menyombongkan hafalan atau gelar yang dimilikinya.

Kejadian yang dialami para ulama di Baghdad menjadi pelajaran sepanjang masa. Saat seseorang menuntut ilmu, ia harus membersihkan hatinya lebih dulu.

Syekh Abdul Qodir Jailani menunjukkan bahwa ilmu bukan hanya soal kepandaian, tetapi tentang hubungan antara manusia dan Tuhannya.

Semoga kita bisa meneladani beliau. Semoga kita terus belajar dengan adab dan niat yang benar, agar ilmu yang kita dapat benar-benar bermanfaat di dunia dan akhirat.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement