Ekonomi
Beranda » Berita » Literasi Syariah Kunci Sukses Ekonomi Syariah Indonesia di Kancah Global

Literasi Syariah Kunci Sukses Ekonomi Syariah Indonesia di Kancah Global

Pentingnya literasi syariah bagi pertumbuhan keonomi syariah di Indonesia
Indonesia berpotensi memimpin ekonomi syariah global dengan sinergi antara pengembangan instrumen keuangan dan penguatan industri halal .

SURAU.CO. Indonesia kini berada dalam sebuah perlombaan penting. Tujuannya adalah menjadi pemimpin ekonomi dan keuangan syariah di kawasan Asia Tenggara. Peringatan ini datang langsung dari Bank Indonesia (BI), yang melihat negara tetangga bergerak semakin cepat. Keberhasilan dalam persaingan ini akan menentukan posisi strategis Indonesia di panggung dunia.

Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Destry Damayanti. Menurutnya, Ekonomi Syariah Indonesia tidak boleh tertinggal. Negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina menunjukkan perkembangan pesat. Mereka bahkan bergerak sangat agresif dalam memperluas cakupan ekonomi syariahnya. Padahal, Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar.

Kontribusi ekonomi syariah nasional sudah sangat signifikan. Angkanya bahkan telah menyentuh sekitar 45% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, potensi raksasa ini bisa terhambat. Salah satu kendalanya adalah pengembangan instrumen keuangan syariah yang belum seimbang dengan pertumbuhan sektor riilnya. “Nah di Departemen Ekonomi Keuangan Syariah, kami coba mengembangkan instrumen keuangannya. Karena kalau sekarang ekonomi syariahnya sudah tumbuh, instrumen keuangannya masih terbatas, tentu ini akan menjadi hambatan juga ke depan,” kata Destry dalam penutupan Fesyar Sumatera 202 5 Road to ISEF 2025. di Lampung, Rabu (29/5).

Peluang di Tengah Kejenuhan Kompetitor

Destry menyoroti Malaysia sebagai pusat pengembangan keuangan syariah tercepat di Asia. Namun, Negeri Jiran mulai menghadapi tantangan baru, yaitu kejenuhan. Sumber daya mereka sebagai underlying asset (aset dasar) untuk produk keuangan syariah mulai terbatas. Ini menjadi celah yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia.

“Sekarang Malaysia ini sudah mulai agak jenuh juga. Karena bagusnya keuangan syariah dibandingkan konvensional adalah dalam setiap produk keuangan yang dihasilkan harus ada underlying. Jadi tidak boleh sifatnya spekulasi,” jelasnya. Karena ekspansi yang sangat masif, Malaysia kini kesulitan mencari aset dasar baru. Di sinilah letak peluang emas bagi Indonesia. Kita bisa bergerak lebih cepat untuk mengisi kekosongan tersebut. Caranya adalah dengan menciptakan lebih banyak aset dasar yang kokoh dari sektor riil.

Prinsip Rezeki Halal dalam Sullam at-Taufiq: Menguak Fondasi Hidup yang Berkah

Literasi Syariah sebagai Fondasi Sektor Riil

Di sinilah peran industri halal menjadi sangat krusial. Pertumbuhan industri halal yang kuat akan menciptakan underlying asset yang dibutuhkan oleh sektor keuangan syariah. Untuk itu, literasi halal menjadi kunci utamanya. Literasi yang baik akan menumbuhkan kesadaran di kalangan produsen dan konsumen. Kesadaran ini mendorong terciptanya ekosistem dan gaya hidup halal yang menyeluruh.

Visi Indonesia sebagai pusat halal dunia sangat bergantung pada hal ini. Potensi besar sebagai produsen halal hanya akan terwujud jika ada permintaan yang kuat. Kesadaran konsumen untuk memilih produk bersertifikat halal akan mendorong permintaan tersebut. Ketika permintaan naik, industri halal nasional pun akan tumbuh subur.

Pemerintah sendiri terus mengambil langkah strategis. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk halal. Untuk itu pemerintah mendorong produk halal Indonesia agar lebih berdaya saing  dalam panggung global.

Akselerasi Melalui Teknologi Digital

Untuk mempercepat penyebaran literasi halal, kita dapat memanfaatkan teknologi. Perkembangan digital, khususnya media sosial, menawarkan peluang strategis. Pengaruh media sosial yang kuat dapat menjadi sarana sosialisasi yang efektif dan masif. Upaya ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Para influencer dan tokoh publik dapat membagikan konten positif. Masyarakat luas juga bisa berperan aktif menyebarkan informasi akurat seputar industri halal. Kolaborasi ini akan membangun pemahaman kolektif yang kuat di tengah masyarakat.

Membangun Ekosistem Zakat dan Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan Umat

Jika sinergi ini berjalan efektif, cita-cita Indonesia menjadi pusat halal dunia dapat terwujud. Dampaknya akan sangat signifikan. Pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia akan meningkat. Angka pengangguran dan kemiskinan akan menurun, serta kesejahteraan masyarakat akan membaik secara keseluruhan. Inilah jalan untuk memenangkan persaingan ekonomi syariah di tingkat regional dan global.

 


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement