Nasional
Beranda » Berita » Pengembangan Proyek Nuklir Siap Dibantu Rusia

Pengembangan Proyek Nuklir Siap Dibantu Rusia

SURAU.CO-Pengembangan proyek nuklir siap dibantu Rusia setelah kedua negara menyepakati kerja sama di bidang energi dan teknologi tinggi. Indonesia memanfaatkan dukungan ini untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Dalam Forum Ekonomi Internasional di St. Petersburg 2025, delegasi Indonesia dan Rusia menyepakati kerja sama strategis di sektor energi nuklir. Rusia, melalui Rosatom, siap membantu dari sisi teknologi, pelatihan sumber daya manusia, hingga transfer pengetahuan.

Rusia Tawarkan Teknologi Reaktor Generasi Baru

Rosatom Siap Dukung Indonesia

Rosatom, perusahaan milik negara Rusia, menawarkan reaktor generasi keempat yang aman dan efisien. Reaktor ini sudah beroperasi di berbagai negara, seperti India, Mesir, dan Tiongkok. Teknologi tersebut mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan risiko.

Rusia tidak hanya menawarkan teknologi, tetapi juga menyiapkan pelatihan bagi teknisi dan ilmuwan Indonesia. Mereka membuka kesempatan kerja sama riset dan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa Indonesia.

Small Modular Reactor Jadi Pilihan Utama

Rusia juga merekomendasikan penggunaan Small Modular Reactor (SMR). SMR cocok untuk wilayah terpencil karena ukurannya kecil, fleksibel, dan lebih mudah dipasang. Teknologi ini menjadi solusi tepat untuk negara kepulauan seperti Indonesia.

Peduli Sumatera: Saat Saudara Kita Menjerit, Hati Kita Harus Bangkit

Pemerintah menilai SMR sangat strategis untuk mengaliri listrik di daerah yang belum tersambung ke jaringan utama. Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik tawaran tersebut.

Pemerintah Dorong Percepatan Transisi Energi

Target Energi Bersih 2025

Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi baru dan terbarukan mencapai 23% pada tahun 2025. Untuk mewujudkannya, pemerintah perlu menambah pasokan energi yang stabil dan rendah emisi. Energi nuklir menjadi solusi jangka panjang yang mendukung keberlanjutan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa teknologi nuklir tidak hanya efisien, tetapi juga bersih dan andal. Ia menegaskan bahwa kerja sama dengan Rusia dapat mempercepat penguasaan teknologi ini.

Studi Kelayakan Segera Dimulai

Pemerintah akan memulai studi kelayakan pada akhir 2025. Tim teknis gabungan dari Indonesia dan Rusia akan menilai lokasi, dampak lingkungan, kesiapan infrastruktur, serta nilai investasi proyek.

Beberapa wilayah yang masuk pertimbangan awal meliputi Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Pulau Bangka. Pemerintah memilih lokasi berdasarkan kebutuhan energi dan kesiapan sosial.

Asosiasi Ma’had Aly Dorong PenguatanDirektorat Jenderal Pesantren

Pemerintah Jamin Keamanan dan Transparansi

BAPETEN Awasi Setiap Proses

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) akan mengawasi seluruh proses pembangunan reaktor. Pemerintah menjamin bahwa proyek ini akan mengikuti standar dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Pemerintah juga memastikan keamanan menjadi prioritas utama. Mereka tidak akan melanjutkan proyek jika belum memenuhi standar internasional.

Edukasi Publik Jadi Langkah Strategis

Pemerintah menyadari pentingnya kepercayaan publik. Oleh karena itu, Kementerian ESDM menggencarkan sosialisasi tentang manfaat dan keamanan energi nuklir. Mereka menggandeng tokoh masyarakat, akademisi, dan media lokal.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa energi nuklir aman jika dikelola dengan benar. Pemerintah ingin proyek ini diterima publik secara terbuka dan positif.

Universitas dan Industri Lokal Ambil Bagian

Kampus Siapkan Program Energi Nuklir

Beberapa universitas ternama seperti ITB, UI, dan UGM mulai menyiapkan kurikulum khusus energi nuklir. Mereka menjalin kerja sama dengan universitas di Rusia untuk mendukung riset dan pertukaran pelajar.

Banjir Peminat, Kemenag Tambah Madrasah Aliyah Unggulan

Rusia juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh studi di bidang nuklir. Dengan cara ini, Indonesia bisa membangun kapasitas SDM dalam negeri yang mumpuni.

Industri Nasional Terlibat Langsung

Pemerintah melibatkan industri lokal dalam pembangunan infrastruktur penunjang. Perusahaan dalam negeri akan ikut memproduksi komponen non-nuklir, mendukung pembangunan fisik, dan menyediakan layanan logistik.

Langkah ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menciptakan banyak lapangan kerja baru. Industri nasional juga akan naik kelas karena terlibat dalam proyek teknologi tinggi.

Indonesia Menuju Energi Mandiri dan Modern

Target Reaktor Operasi Tahun 2030

Pemerintah menargetkan reaktor pertama mulai beroperasi pada 2030. Reaktor ini diharapkan mampu menyuplai energi listrik ke jutaan rumah tangga dan sektor industri strategis.

Keberhasilan proyek ini akan menandai babak baru dalam sejarah energi Indonesia. Pemerintah ingin menjadikan nuklir sebagai bagian penting dari sistem energi nasional.

Dengan menguasai teknologi nuklir, Indonesia bisa meningkatkan daya saing global dan memperluas manfaatnya ke berbagai sektor.

Kolaborasi Menuju Masa Depan Energi

Melalui kolaborasi internasional, pengawasan ketat, edukasi publik, dan keterlibatan SDM dalam negeri, Indonesia siap memasuki era baru energi nuklir sipil yang aman dan berkelanjutan.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement