SURAU.CO- Pemuda kembali ke masjid, tengah menjadi tren baru di kalangan generasi muda Islam di Indonesia. Bukan hanya kampanye, para pemuda juga mulai mewujudkan gerakan ini. Yakni dengan mendirikan masjid-masjid baru atau mengubah konsep pengelolaan masjid agar lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam hal ini, para pengurus tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat ngaji atau beribadah. Lebih dari itu, mereka juga menghadirkan masjid sebagai tempat nongkrong, nonton bola bareng, hingga berolahraga. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung seperti lapangan, ruang diskusi, dan bar ala kafe.
Surau.co merangkum sejumlah masjid yang menggagas ide tersebut:
Masjid Sejuta Pemuda, Sukabumi, Jawa Barat
Sesuai dengan namanya, Masjid yang terletak di Jalan Lamping, RW 5 RT 7, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi ini menjadi tempat berkumpul para pemuda Muslim. Para pemuda datang tidak hanya dari lingkungan sekitar, tapi juga dari berbagai daerah. Aktivitas yang viral di media sosial membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung.
Di masjid ini, para jamaah tidak hanya menjalankan ibadah dan mengikuti kajian agama. Pengurus juga menyediakan kopi yang bisa dinikmati di balkon yang menghadap ke sawah.
Lebih menarik lagi, pengurus masjid membuka masjid ini selama 24 jam dan tidak pernah menguncinya. Siapa pun boleh tidur atau menginap, tentu dengan tetap menjaga etika dan kebersihan.
Pada momen-momen tertentu, pengurus masjid sering menyelenggarakan acara untuk menarik minat generasi muda. Misalnya bazar, nonton bareng timnas Indonesia, hingga Marbot Camp (berkemah bersama di masjid).
Masjid Pemuda Indonesia, Surabaya, Jawa Timur
Masjid yang terletak di Jalan Kalikepiting Nomor 111, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya ini juga menjadi perbincangan di media sosial. Para pengelola masjid menarik perhatian karena menyelenggarakan kegiatan yang sangat ramah terhadap anak muda.
Masjid ini memiliki visi untuk menjadikan rumah Allah sebagai pusat aktivitas masyarakat. Karena itu, pengurus masjid tidak hanya menyediakan ruang ibadah. Melainkan juga fasilitas toilet gratis 24 jam, matras untuk istirahat dan tidur, makanan dan minuman gratis, serta perlengkapan mandi.
Untuk memanjakan anak-anak muda, pengurus menerapkan lingkungan yang ramah anak. Di dalam masjid, mereka menempelkan secarik kertas berisi aturan yang melarang memarahi atau memukul anak kecil. Tujuannya, agar anak-anak tidak takut untuk datang ke masjid.
Pengurus masjid juga aktif mengadakan aksi sosial, seperti membagikan buah pepaya California secara gratis kepada warga. Tim marbot memainkan peran penting dalam menjalankan visi masjid ini, dengan memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
Masjid Jenderal Sudirman (MJS) Colombo, Sleman, DI Yogyakarta
Masjid yang terletak di Jl. Rajawali Nomor 10, Demangan Baru, Caturtunggal, Depok, Sleman ini dikenal akrab dengan para pemuda berkat wacana-wacana progresif yang dibawakan.
Pengurus masjid tidak hanya mengajak jamaah untuk beribadah, tetapi juga untuk mendalami berbagai keilmuan. Mereka menyelenggarakan kajian yang tidak hanya membahas persoalan ibadah, tetapi juga topik umum seperti filsafat.
Selain itu, pengurus masjid juga aktif dalam kegiatan literasi. Mereka telah mendirikan penerbitan sendiri bernama MJS Press sejak 2016. MJS Press telah menerbitkan belasan buku yang laris di pasaran, seperti Filosof juga Manusia dan Ihwal Sesat Cacat Logika: Membincang Cognitive Bias dan Logical Fallacy karya Dr. Fahruddin Faiz.
Mereka juga mengelola situs web mjscolombo.com, tempat para jamaah menuangkan pemikiran mereka dalam bentuk artikel, baik tentang kebudayaan, filsafat, keislaman, resensi buku, dan topik lainnya.
Bagi pemuda yang belum terbiasa menulis, pengurus masjid memberikan wadah pembelajaran lewat forum MJS Project, agar anak-anak muda bisa mengenal lebih jauh dunia kepenulisan.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
